Bab 01

3.3K 107 0
                                    

Jaehyun sedikit berlari melewati beberapa orang yang tengah berdiri di sisi koridor, setelah memarkirkan kendaraannya dengan kendaraan yang lain lelaki berbadan bongsor itu langsung melesat masuk kesalah satu pintu masuk yang ada. Saat ini dia sedang berada disalah satu gor serba guna yang sekarang sedang di pakai sebuah perlombaan taekwondo tingkat SMP. Sampai ia pada pintu masuk tribun penonton mata sipitnya langsung mengedar mencari beberapa sosok yang seharusnya sudah terlebih dahulu berada diarea sana dan tepat pada arah jam sembilan Jaehyun bisa melihat tiga orang yang ia cari. Yup, istri dan dua anaknya yang lain.

Langsung saja Jaehyun menghampiri mereka, sesekali mengucapkan kata 'maaf' dan 'permisi' ketika tubuhnya harus melewati para penonton lainnya.

"Apa aku terlambat?" tanyanya pada sang istri ketika ia baru saja mengambil duduk disebelahnya.

Taeyong menoleh dan membuat gestur jari jempol dan telunjuknya yang sedikit ia satukan, "sedikit."

"Daddy hampir saja melewatkan giliran kak Jeno." sahut anak bungsunya yang duduk diantara ibu dan kakak sulungnya, Seungchan namanya. Sementara si sulung - Mark, tengah bersorak ketika orang yang ditunggu-tunggu mulai memasuki area perlombaan.

Jaehyun dan Taeyong langsung meluruskan pandangan mereka kedepan dimana kini area pertandingan taekwondo itu sudah di masuki dua orang anak remaja dari dua kubu yang berbeda dan salah satu anaknya ada disana dengan pelindung kepala dan dada berwarna biru.

"Jeno, ayo semangat sayang!" Pekik Taeyong seraya menepuk-nepuk kedua tangannya antusias, tak berbeda dengan dua anak lelakinya yang duduk disebelahnya.

Jaehyun tersenyum lebar kala melihat anak tengahnya kini sedang berhadapan dengan lawannya dari sekolah lain. Wajahnya serius dengan tatapan tajam khas dari gen yang dia turunkan.

Perlombaan pun di mulai setelah wasit memberikan aba-aba untuk bisa saling menyerang, kedua lawan tampak sengit saling melemparkan serangan, beberapa kali Jeno menepis maupun menangkis serangan yang lawannya ajukan padanya dan satu kali hampir saja tubuh Jeno limbung saat kakinya di jegal tapi dengan segala kelihaiannya Jeno membalik keadaan hingga yang terbanting kematras adalah sang lawan sendiri dengan suara bedebum yang cukup keras.

Pekikan dari para hadirin di tribun membuat suasana semakin panas, sorakan dari dua kubu sekolah nampak semakin riuh dalam gor serbaguna tersebut sampai pada akhir pertandingan Jeno lah yang menjadi pemenangnya setelah ia membanting kembali lawannya dengan satu kali pukulan dan jegal dikakinya membuat tepuk tangan riuh dari penonton langsung membahana. Si wasit segera masuk kembali kedalam arena, ia menggenggam kedua lengan anak remaja yang tadi baru saja selesai bertanding kemudian mengangkat satu dari kedua tangan itu keatas seraya berkata lantang,

"Pemenangnya adalah Jung Jeno dari sekolah Neo's School International!"

Jaehyun maupun Taeyong serta Mark dan Seungchan langsung berdiri dari duduknya, mereka bertepuk tangan riuh sambil berteriak memanggil nama Jeno dari atas tribun, sementara Jeno yang masih berada didalam arena hanya bisa tersenyum senang dengan napas yang masih memburu serta sedikit peluh yang membasahi pelipis dan lehernya.

Setelah semua acara pertandingan yang diselenggarakan usai Jaehyun mengajak istri dan kedua anaknya yang lain untuk menemui Jeno didepan pintu ruang ganti khusus atlet taekwondo.

Jeno yang melihat keluarganya tengah berjalan menghampiri langsung saja berlari dan memeluk kedua orang tuanya dengan senyuman manis yang membuat kedua matanya tenggelam.

"Daddy dan bubu lihat tidak tadi, aku menang!" Ucapnya gembira sambil menunjukkan medali emas yang ia dapatkan, Taeyong langsung balas memeluk si tengah.

"Tentu saja, kau hebat sayang." Tangannya mengelus pucuk kepala Jeno dengan lembut.

Jaehyun yang ada disisi Taeyong ikut memeluk tubuh sang anak,
"Anak daddy memang hebat."

SAVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang