Bab 10

884 59 1
                                    

Jaehyun turun dari dalam mobil, tadi dia dan Johnny berkendara cukup jauh. Suasana jalanan yang lengang cukup menghemat waktu karena malam memang sudah sangat larut.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari, waktu dimana setiap orang sedang terbuai dalam alam mimpinya.

Tapi lain halnya dengan beberapa orang lelaki dewasa yang sedang berdiri disisi sebuah jalan dengan lampu sirine polisi yang menyala dalam sunyinya malam itu.

Jaehyun dan Johnny menghampiri Taeil dan beberapa orang anggota kepolisian yang sedang berdiri di bawah sorot lampu jalan yang temaram.

"Sudah ketemu?" Johnny bertanya begitu sampai di depan Taeil.

Lelaki itu mengangguk lalu menunjukkan sebuah plastik ziplock bening berisikan sebuah benda yang bentuknya sudah cukup mengenaskan.

Itu ponsel Jeno.

Benda pipih yang awalnya berbentuk lurus itu kini tertekuk dengan layarnya yang hancur sedemikian rupa.

Jaehyun tertegun, bagaimana bisa benda itu berada ditempat seperti ini.

Dia ingat, benda keluaran terbaru itu dia berikan sebagai hadiah kemenangan Jeno pada turnamen taekwondo beberapa minggu lalu.

Jaehyun meraih plastik ziplock itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Melihat benda itu dengan kondisi yang memperihatinkan membuat sesuatu didalam relung hati lelaki tiga anak itu seakan remuk.

Dia takut sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan terjadi pada Jeno.

Johnny yang ada disebelahnya menepuk bahu Jaehyun hingga lelaki berdimple itu kembali tersadar dari pikirannya.

"Terakhir kali sinyal itu ada di sini, sepertinya mereka sengaja merusak dan membuang ponsel itu kesemak belukar yang ada didepan sana untuk menghilangkan jejak." Taeil menunjuk kedepan dimana hanya ada rerumputan liar dan semak-semak.

"Kita tidak boleh terkecoh. Sepertinya mereka sengaja membuang ponsel Jeno disini karena mungkin saja setelah itu mereka berbalik arah." Jaehyun menyahut pelan, dikembalikannya kembali plastik ziplock tadi pada Taeil.

Benda itu harus disimpan baik-baik karena termasuk barang bukti penting.

Johnny mengamini ucapan sang teman. Dia juga memiliki pemikiran yang sama dengan Jaehyun.

"Kita harus memeriksa hasil dari cctv di sekitar rumah mu, tadi anak buah ku memberi kabar kalau mereka baru saja menemukan hal penting dalam rekamannya."

Johnny menatap Taeil yang diangguki oleh lelaki itu dengan mantap, "pergilah, biar aku yang mengurus disini."

Lelaki jangkung itu kemudian beralih pada Jaehyun, "Kau bisa pulang ke rumah Jaehyun, lebih baik kau disana menemani Taeyong."

Namun yang di maksud menggeleng.

"Tidak, aku akan ikut melihat rekaman cctv."

Si lelaki Seo hanya mampu menghembuskan napas panjang. Percuma saja berbicara dengan Jung keras kepala Jaehyun.

Kalau lelaki itu sudah berkemauan pasti apapun akan ia terabas.

Singkat waktu kedua lelaki berbadan tinggi itu baru saja sampai dikediaman Jung dan sedang memeriksa hasil rekaman cctv yang mereka ambil dari beberapa tetangga kompleks Jaehyun.

"Lihat, disini. Setiap pukul sepuluh malam pasti ada Van berwarna abu-abu yang selalu berhenti dan parkir dibawah pohon beberapa meter dari rumah tuan Jung." Seorang petugas menunjuk monitor hitam putih di depannya.

Ia memperlihatkan sebuah Van mencurigakan yang selalu parkir ditempat yang sama dan waktu yang sama setiap malam. Lalu Van itu akan pergi setelah waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

SAVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang