Bonus Chapter 2

729 42 2
                                    

Daddy Jaehyun

(Part 01)

.
.
.
.

"Kau yakin, Yong?"

Itu suara Jaehyun yang sedang berdiri di belakang Taeyong. Lelaki dominan itu terlihat begitu gusar sejak kemarin malam saat Taeyong mengatakan bila hari minggu ini dia akan mengikuti acara reuni bersama dengan teman-teman semasa sekolah menengah atasnya dulu.

Jaehyun menoleh kebelakang dan melihat Jeno yang sedang tidur dengan posisi miring diatas ranjang besar mereka. Bocah itu tampak anteng dengan tarikan napas yang teratur.

Taeyong bilang acaranya akan di adakan di kota Ansan dari siang sampai sore hari. Jaehyun menarik napas dalam, sejujurnya sejak awal memiliki anak satu hari pun tidak pernah bagi Jaehyun di tinggal pergi jauh oleh Taeyong hanya dengan anaknya. Apalagi sekarang dia sudah memiliki dua buntut kecil yang siap mengekor kemanapun bila tidak ada sosok ibunya.

"Jaehyun, hanya setengah hari kok. Setelah itu aku akan buru-buru pulang, aku janji." Taeyong menatap wajah gusar suaminya lewat pantulan kaca rias yang ada dihadapannya.

Jelas sekali kalau lelaki berambut sehitam jelaga itu sangat enggan bila harus di tinggal pergi.

"Aku cuma takut, bagaimana kalau aku melakukan kesalahan saat mengasuh anak-anak?"

Taeyong menoleh dan langsung berdiri, ia kemudian berjalan kedepan Jaehyun dan mengalungkan kedua tangannya dileher suaminya, dengan senyuman khas miliknya ia pun berucap penuh kepercayaan.

"Kau ayahnya, apa kiranya yang bisa membuat mu melakukan kesalahan? Aku yakin, kau bisa karena kau hebat. Anak-anak pasti senang kalau mereka tau akan menghabiskan waktu bersama dengan mu."

Satu kecupan ringan Taeyong daratkan di pipi kiri Jaehyun, lelaki itu masih terlihat agak gusar walaupun tak seperti tadi.

Melihat Taeyong yang sudah rapi dengan kaus biru dongker kesayangannya membuat Jaehyun tak kuasa untuk menahan keinginan lelaki cantik itu lagi. Dia menyadarinya sih, sejak memiliki Mark, Taeyong sama sekali tidak pernah pergi keluar bersama teman-temannya apalagi sekarang ditambah dengan kehadiran Jeno yang selalu menempel bak perangko pada Taeyong.

Lelaki submisive itu seakan terkungkung dalam rumah, kegiatannya hanya berputar pada anak-anak serta mengurus keperluan rumah. Jaehyun sendiri walaupun sudah memiliki dua orang anak, dia akan selalu menyempatkan nongkrong sebentar di akhir minggu bersama teman-teman kantor atau sahabat-sahabat semasa kuliahnya setelah pulang kerja.

Bila dia jadi Taeyong mungkin rasanya Jaehyun akan menjadi gila saat itu juga karena bosan.

Menatap manik bulat isterinya yang berbinar akhirnya Jaehyun menarik napas dalam seraya memejamkan kedua kelopak matanya.

"Baiklah, tapi beritahu aku dulu apa-apa saja yang harus aku lakukan saat menjaga Mark dan Jeno."

Taeyong melebarkan senyumannya sambil mengedipkan satu matanya kepada Jaehyun.

"Itu baru suamiku!"

.
.
.
.

Sekarang sudah saatnya Taeyong berangkat, taxi yang dia pesan sudah datang dan dia harus cepat-cepat mengejar waktu agar tidak terlambat dalam acara reuniannya nanti.

Ditatapnya Jaehyun yang sedang menggendong Jeno sementara Mark berdiri di samping kaki kiri ayahnya dengan bola mata lucunya.

Entah mengapa sekarang malah Taeyong yang merasa sedikit enggan bila harus meninggalkan ketiga orang lelaki tersebut di rumah. Apalagi saat melihat mimik wajah yang ditampilkan oleh ketiganya.

SAVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang