10

80 11 0
                                    

Happy reading

"udahlah let lo mending pulang sama gue, jangan ngeyel kenapa sih? Bahu lo kan masih sakit"
Ujar thalia, namun viollet lagi lagi menolak.

"gak bisa, soalnya gue bawa motor. Ntar yang ngambil motor gue siapa? "

"abang lo lah"
Viollet yang mendengar itu langsung menggeleng.

"nggak bisa, abang gue kerja"

"jadi serius nih, lo mau bawa motor sendiri"
Viollet dengan yakin mengangguk yang membuat thalia jadi menghela nafas.

"yaudah gue duluan ya? Bayyy"
Setelah berpamitan thalia pergi, menyisakan viollet diparkiran yang jadi melihat motornya itu.

"ck gara gara keong racun punggung gue jadi sakit. Sial"
Viollet baru saja akan menaiki motornya, tapi tangan seseorang sudah lebih dulu menahannya.

"tunggu dikelas gue, ntar gue balik lagi jemput lo"
Untuk beberapa saat viollet meloading, mencerna perkataan riki yang menurutnya agak sedikit aneh. Aneh buat hatinya.

"denger kan gue ngomong apa? "
Viollet perlahan lahan mengangguk, riki yang melihat tanda tanda kaeri akan datang segera saja pergi. Tapi sebelum pergi dia sempat mengatakan.

"permen kapas yang gue taruh jangan lupa dimakan"

Viollet tak henti hentinya tersenyum sambil berjalan ke kelas riki. Sesampainya disana benar saja, dimeja riki sudah terdapat sebuah permen kapas. Viollet langsung saja mengambil dan memakannya sambil menunggu riki.

*

"anin"
Gumam riki, membangunkan viollet yang ternyata ketiduran didalam kelasnya.

"anin bangun"
Ujarnya lagi, tapi kali ini sambil menepuk pelan pipi gadis itu.

Viollet mengerjap ngerjapkan matanya,lalu tersenyum saat menyadari kehadiran riki
"oh udah dateng ya? Sorry gue ketiduran"

"gak papa, btw punggung lo gak papa kan? "
Tanya riki hati hati, takut takut viollet salah paham atas perlakuannya ini.

Viollet dengan yakin mengangguk, riki menghela nafas lega
"untunglah, jadi gue gak perlu khawatir lagi"

Viollet dari tadi terus saja menunduk sambil menahan senyum, riki yang menyadari itu jadi mengerutkan alisnya
"lo jangan salah paham, gue begini karna mau mempertanggung jawabkan apa yang udah diperbuat pacar gue ke lo"
Setelah mengatakan itu riki keluar, viollet dengan perasaan kesal mulai mengikuti riki, menendang apapun yang ia temukan.

"cih sesayang itu dia sama si keong racun itu"

"pengen gue geprek aja tu orang"
Dumelnya.

"gue denger ya"
Ujar riki, viollet mengerucutkan bibirnya. Bodoamat riki mau denger atau nggak, intinya biar riki tau segalanya tentang dia.




Tbc

JUNIORS | ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang