14

96 12 0
                                    

Happy reading

Jay langsung menghampiri adiknya saat menyadari adiknya telah datang dengan wajah yang lelah dan sedih
"kenapa? Kok muka lo kusut gitu? "

Viollet menggeleng dengan lesu, namun yang msmbuat jay lebih terkejut adalah terdapat luka gores didagu adiknya itu
"dagu lo kenapa? Siapa yang udah buat lo kayak gini? "

Tanya jay dengan dingin, ntah kenapa melihat luka gores didagu adiknya itu membuat ia sangat tak terima. Viollet yang baru menyadari luka didagunya itu lagi lagi menggeleng lesu.

"bilang sama abang, ada yang ngebully lo?"
Viollet tak menghiraukan abangnya dan malah melangkah untuk masuk ke kamar, jay sengit melihat kelakuan adiknya yang seperti itu kumat lagi. Sudah lama adiknya tak mengeluarkan sikap seperti itu.

"anindira violleta! "
Ujar jay dengan tegas, viollet menoleh lalu memutarkan bola mata malas.

"gue gak tau bang, kayaknya kegores waktu gue lagi main main"
Sahut viollet dengan lesu, jay terdiam menimbang nimbang jawaban adiknya tersebut.

"tapi gak mungkin sedalam itu"
Viollet tak menghiraukan perkataan jay, ia memilih memasuki kamarnya lalu menutup pintu.

Jay menghembuskan nafas kasar, kalau adiknya sudah seperti itu akan sangat susah untuk mengajaknya berkompromi. Jay akan membiarkannya dulu, mungkin ia butuh waktu untuk sendiri sementara waktu.

*

Viollet menoleh saat seseorang menempelkan eskrim coklat ke pipinya, ia saat ini tengah berada ditaman belakang rumahnya
"kenapa lo? Kata bang jay lo lagi gak baik baik aja, mangkanya gue kesini"
Ujar junghwan, viollet mengambil eskrim tersebut lalu membukanya tanpa memperdulikan junghwan.

"yeu bestie kampret, eskrim nya dimakan gue nya gak diperduliin"

"shut... Banyak bacot wawan"
Junghwan memutarkan bola matanya malas, viollet lagi lagi memanggilnya dengan panggilan itu.

"mau keluar gak? "
Tawar junghwan, pikirnya sekarang bukan waktu yang tepat untuk menanyakan masalah viollet, yang terpenting sekarang adalah menghibur sahabatnya itu.

Viollet menatap junghwan beberapa saat lalu kemudian mengangguk. Junghwan tanpa banyak omong langsung menarik viollet keluar lalu menaiki motor beat kesayangannya.

"gue belom ganti baju wawan"

"gak usah ganti baju, lo mau pake bh sama kolor juga-"

Bugh

Junghwan meringis, ditambah lagi viollet menatapnya tajam yang membuatnya tak jadi protes karna tatapan itu.

Mangkanya wan punya mulut jangan ceplas ceplos.

Junghwan memutuskan untuk mengajak viollet pergi ke pasar malam. Biasanya cewek itu akan sangat exited ketika menaiki biang lala, berbeda dengan jinghwan, baru naik sebentar aja kepalanya sudah puyeng. Tapi kali ini demi viollet ia akan mencoba lagi.

Viollet tersenyum saat mulai sampai dipuncaknya, melihat pemandangan dibawah sana yang sangat ramai pengunjung. Junghwan yang mulai merasakan puyeng jadi mengeluarkan minyak kayu putih yang memang sudah ia siapkan dari rumah, melihat itu viollet tertawa.

Disela sela ke pusingannya, junghwan jadi ikut tersenyum melihat viollet tertawa seperti itu. Tumben gak barbar? Kalau barbar diatas biang lala bisa bisa nyawa taruhannya.

"eh-"

"diam sumiati"
Gumam junghwan, menempelkan plester ke dagu viollet yang terluka.




Tbc

JUNIORS | ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang