Halooo..
Selamat datang semuanya. Di sini kita akan bersama-sama menyelami kehidupan Carra yang penuh dengan tantangan. Tentang Carraline Konrad yang mencintai Keifer Baldomero, namun terlalu banyak hal yang harus mereka lewati untuk mewujudkan tujuan mereka.
Selamat Membaca.
***
Sebuah Volkswagen merah keluaran awal abad ke dua puluh menyusuri jalanan kota Berlin yang tampak ramai namun tidak padat pagi ini. Dengan kecepatan sedang, mobil yang berisi dua manusia di dalamnya itu melewati gedung-gedung besar hingga berbelok ke suatu kawasan di mana sebuah sekolahan elit berdiri megah. Volkswagen itu memelankan lajunya ketika memasuki kawasan sekolah menuju ke area parkir. Dengan tenang, si pengemudi—wanita paruh baya berpakaian formal—memarkirkan mobil itu lalu mematikan mesinnya, memberi waktu istirahat untuk si Volkswagen. Sedang sosok lain di sana—seorang gadis dengan seragam sekolah— menatap dengan mata berbinar, hari ini Ia resmi menjadi siswi di Clodovoe Senior High School.
"Mom, is this real?" Tanya gadis itu dengan sorot kekaguman yang tak pudar di matanya.
"Lihatlah di sana Carra, kau melihatnya bukan?" Sang Ibu tidak menggubris pertanyaan anaknya namun lebih memilih menunjukkan satu objek lain.
Carra mengangguk, "Sekelompok siswa dengan penampilan bukan seperti siswa," Jawab Carra dengan pandangan tak teralihkan dari sekumpulan siswa yang penampilannya bisa dikatakan sangat urak-urakan.
"Mereka adalah sekumpulan anak nakal yang susah diatur. Kau lihat lagi si rambut pirang dengan kaos hitam itu, dia adalah ketua mereka, dialah si biang masalah yang langganan dengan hukuman dan surat peringatan," Nada si Ibu tampak terkesan mencela.
Carra hanya mengangguk.
"Lihat lagi di sebelah sana," Sang Ibu menunjuk pada arah tenggara di mana sekelompok lainnya namun kali ini kelompok perempuan.
"Mereka juga sama biang masalah,"
Si Ibu—Ivana Wendall—membuka pintu mobil dan keluar dari sana dengan berwibawa dan tegas. Carra bergegas menyusul langkah ibunya.
"Kau tahu bukan apa yang harus kau lakukan?" Tanya Ivana pada putrinya.
Carra mengangguk mantap. "Menjauhi mereka dan tidak perlu berteman dengan tukang pembuat keonaran,"
"Good. Sekarang kita akan ke ruangku dan menunggu hingga kelas dimulai." Titah Ivana, dan Carra mengangguk lagi.
Mereka memasuki gedung sekolah dengan Carra yang mengekor pada ibunya. Suasana tampak sangat ramai membuat hati kecil Carra tersenyum. Beberapa siswa tampak menyapa Ivana dan dibalas dengan senyum tipis atau bahkan hanya anggukan membuat para siswa itu meringis. Carra akui, ibunya merupakan sosok yang paling irit dalam memberikan sapaan dan terkesan galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLLYWOBBLES
Teen FictionIni kisah Cara-putri dari pasangan suami istri yang kerjanya memerangi pemuda nakal serta sangat membenci kelompok Wolfgang- bersama Keifer, si biang masalah yang dibenci oleh orang tua Cara.