(26)

92 11 2
                                    

Siwon terus berlari menuju mobilnya, dimana ada Jeno dan kedua sahabatnya. Ia tadi menyuruh ketiganya untuk tetap di mobil selagi ia dan Donghae mencari keberadaan Mark dan yang lainnya.

Sebenarnya tadinya Jeno memaksanya untuk turut mencari Mark tapi Siwon tidak membolehkan karna inginnya Jeno beristirahat juga tak baik jika dia sampai masuk ke gunung ini lagi dan untungnya, Jeno mau tak mau menyetujuinya.

Siwon berpikir jika Donghae sudah pergi ke rumah sakit duluan mengingat dirinya yang sempat berpapasan dengannya, Jaemin sudah tak sadarkan dirinya.

Ia akan sesekali menatap wajah putra sulungnya yang semakin pucat saja bahkan kini, bajunya sudah di penuhi keringat dinginnya.

Siwon sebenarnya bisa bernapas lega karna Mark masih bisa mempertahankan kesadarannya bahkan bibir kecilnya yang mulai pucat, terus mengeluarkan suaranya. Lebih tepatnya suara rintihan kesakitan ini membuatnya akan sesekali menenangkan Mark atau memberikannya kekuatan melalui dirinya yang akan mengecup lembut beberapa bagian wajah Mark juga semakin mempercepat langkahnya menuju mobil agar Mark bisa segera di tangani.

"Akhhhh"Siwon langsung menghentikan langkahnya kembali saat Mark melenguh kesakitan lebih keras dari yang tadi tadi bahkan Mark semakin gelisah saja di gendongannya dengan matanya yang tak bisa untuk tetap menatap matanya saja.

Ia sangat khawatir sekaligus panik sebenarnya dengan kondisi Mark yang semakin parah menurutnya."Ada apa nak?"tanya Siwon sembari mencoba menarik kontak mata juga mencoba berbicara pada Mark yang seperti tengah syok juga kaget secara bersamaan.

Dia seperti melihat sesuatu tapi saat Siwon mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempatnya berada, tak ada apapun selain dirinya dan pepohonan juga Mark serta tak ada sesuatu yang menurutnya aneh. Tapi kenapa Mark terlihat sekali ketakutan sekarang jadilah ia mendekap erat tubuh Mark dengan terus berusaha menarik kontak mata maupun berbicara pada Mark, berharap Mark mau merespon keduanya.

Mark sedikit membulatkan matanya bahkan dia menatap takut wanita bergaun merah yang lagi-lagi menampakkan dirinya yang posisinya kini tak terlalu jauh darinya juga dadynya.

Ia semakin membulatkan matanya saat melihat Jaemin tengah di tahan pergerakannya oleh wanita jahat itu yang kini menampilkan senyuman seringaiannya padanya.

Padahal kata dadynya, Jaemin sudah di bawa oleh papahnya tapi kenapa dia malah bersama wanita jahat itu sekarang. Pastinya Jaemin akan di selamatkan dari dia tapi kenapa tidak dan malah membiarkan Jaemin bersama wanita jahat itu.

Ia menatap dadynya yang semakin panik padanya juga terus berbicara padanya.

Mark pun semakin bingung karena dadynya tak sekalipun takut atau memarahi wanita bergaun merah yang kini berjalan mendekatinya, sukses membuat tubuhnya bergetar karna ketakutan tapi di sisi lain, Mark ingin menyelamatkan Jaemin yang tengah menangis dari wanita jahat itu.

"Ada apa sayang?"tanya Siwon pada Mark yang kini bisa menatap matanya.

Mark seperti ingin berbicara padanya tapi sepertinya dia kesusahan. Tangannya pun kini kembali membalas genggaman tangannya lagi bahkan kembali erat, seakan-akan meminta bantuan padanya.

Entah apa, tapi Mark sama sekali tak mengeluarkan suaranya, bibirnya memang bergerak tapi tak ada suara yang keluar dari bibir pucatnya.

"Tak akan ku biarkan kau selamat!"seru wanita bergaun merah itu dengan terus tersenyum menyeramkan pada Mark.

Tangannya yang tak menahan Jaemin yang sudah menangis ketakutan, kembali terulur ke arah Mark yang berada di gendongan dadynya lalu bergerak seperti layaknya dia mencekik sesuatu.

Dreams AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang