Akrab

84 6 0
                                    

Sunyummu seterang sinar surya
Kulitmu juga sehangat sinarnya
Hati yang beku ini perlahan mulai mencair karnamu.

***

Mengantar jennie sunbae ke kantor, menjadi awal kedekatan ku dengannya, kami jadi sering bertukar cerita, saling menyapa bahkan kami sudah sangat tau apa yanh kami suka maupun tidak.

Beberapa teman kantorku banyak yang muai bergosip tentang aku dan jennie sunbae.

"Sunbae dimana rumahmu ?" Pertanyaan itu muncul tiba-tiba, karena aku merasa bingung akan membicarakan apa

"Jika aku memberitahumu, apakah kau akan berkunjung ?" Tanyanya dengn tawa kecil.

"Tentu saja sunbae, aku ingin bertemu dengan eomma". Sambungku

"Eomma?"jennie

"Tentu saja eommamu sunbae".

"Aaa begitu, aku melupakan 1 hal liam, aku memiliki saudara kembar tapi kami tidak identik" jennie

"Nama kembaranmu siapa sunbae?"

"Kau tidak boleh tau sampai kau langsung bertemu sendiri dengannya" jennie

"Arraso, arrasi, tapi setidaknya ceritakan sedikit tentangnya sunbae"

"Ehmmm, bagaimana aku hanya bisa mengatakan dia adalah versi terbaik dari diriku, tapi tidak lebih indah dari aku" kekehnya diakhir kalimat

"Kau terlalu percaya diri sunbae" aku memutar mataku malas

"Aku hanya bercanda liam hahahha, kau tidak perlu seserius itu, tapi aku yakin kau akan menyukainya" jennie

Aku tak melanjutkan pembicaraanku dengannya karna aku ada pekerjaan yang mengharuskanku pergi ke tempat klienku

Di sisi lain aku juga sudahemiliki janji bertemu dengan teman wajitaku, kami tidak memiliki hubungan apapun hanya saja aku dekat dengannya.
.
.
.
Setelah pulang bekerja, aku segera membersihkan diriku dan menggunakan parfum, bagaiman juga aku pria yang belum memiliki kekasih jadi harus selalu menampilkan yang terbaik.

Rose, teman setia yang aku miliki sampai saat ini dan sekarang aku memang berjanji untuk sekedar berjalan-jalan dengannya.

"Kau ingin menonton apa liam?" Rose

"Terserahmu saja" kuakhiri dengan snenyiman kecil

"Kalau begitu aku akan mencoba menonton film horror" rose

Dia menarik tanganku ke depan counter penjual tiket dan segera memesan tiket, aku tidak membiarkannya membayar tiket ataupunsnavk yang akan kami pesan.

Sebagai seorang pria aku selalu berusaha memperlakukan wanita dengan sangat baik.

"Sepertinya aku akan sangat senang jika kau menjadi pacarku liam, karena aku akan selalu mengajakmu untuk membeli snack dan membeli makanan, lalu kau akan membayarnya, ahahahahah" Rose

"Memang sudah seharusnya pria seperti itu chipmunk"

"Haishhh liam berhenti memanggilku seperti itu ditempat umum" rose mencebik kesal

Aku tak memperhatikan rose karena pandanganku manangkap sepasang pria dan wanita yang kukenal

"Apakah mereka sepasang kekasih ?" Pikirku

Pukulan kecil rose mendarat di pipiku dan menyadarkanku

"Carilah, seorang kekasih agar kau tidak memperhatikan pasangan yang sedang berjalan-jalan seperti itu" rose

"Aku sudah memiliki calonnya tapi aku tidak yakin dengannya apakah dia menyukaiku atau tidak, rose"

"Baiklah-baiklah mari lupakan tentang pasangan ayo kita masuk ke dalam sebentar lagi filmnya akan dimulai"

Aku hanya pasrah saat rpse menarik tanganku dengan meninggalkan dua sejoli yang aku tatap tadi.

Ngomong ngomong soal rose, dia adalah seorang yang paling penakut yang pernah aku temui tapi mengapa dia memilih menonton horror seperti ini, sama saja seperti dia hanya membuang waktinya untukenutup mata dan telinganya sambil menyandarkan punggungnya di kursi bioskop.

Saat ada scene jump scare badan rose sangat bergetar, melihat itu aku sangat tidak tega dan segera merangkul pundak rose dan menariknya ke arahku agar dia tidak terlalu merasakan ketakutan.

Jantungku tiba tiba berdetak, aku tak mengerti mengapa bisa seperti itu, apa karena aku belum pernah sedekat ini dengan wanita atau aku memiliki perasaan kepada rose.

Aku yang sibuk menerjemahkan detak jantungku, tidak asadar bahwa filmnya sudah selesai, saat aku ingin memanggil rose, aku mendengar dengkuran halusnya, sangat halus bahkan aku sangat senang mendengar betapa halusnya suara itu.

Aku mengusap rambut blondenya membuat si empunya menggeliat dan bangun.

"Hah liam, filmnya sangat seru sangat keren" rose berpura pura mwmberikan reaksi kepada filmnya agar aku tidak tau jika dia tertidur

"Yayaya, itu sangat bagus bahkan kau sampai menutup matamu dan pergi ke alam mimpimu, kajja kita keluar aku sangat lapar"

Aku beranjak lebih dulu meninggalkan rose yang sibuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena merasa malu.

"Liam tunggu aku" Rose

TBC

Kasih Tak Usai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang