3 bulan kemudian
Sabtu, pukul 09.00 seorang wanita tengah bersiap untuk pergi menemui kekasihnya.
Menggunakan pakaian yang membuatnya lebih terlihat attractive, dengan lipstick merah merona pastinya.
Jika biasanya dia selalu dijemput, lain halnya dengan hari ini. Liam mengatakan jika dirinya sangat lelah jad8 tidak bisa menjemputnya.
Ya wanita itu adalah jennie, dia merias diri karena merasa mendapat jawaban aneh dari liam. Tidak biasanya liam mengatakannlelah jika sudah berhubungn dengan pertemuan mereka.
.
.
.
.Liam menunggu dengan hati yang sedikit panas dan kondisi yang kurang baik, karena liam selalu mendapat pesan teks dan kiriman foto dari rose tentang jennie.
Dimana rose selalu melihat jennie sedang makan siang dengan tae. Rose curiga jika jennie memiliki hubungan dengan pria itu. Dan rose juga tidak terima jika sahabatnya diselingkuhi .
Rasa persahabatan besar yang dimiliki rose membuatnya tidak sadar jika itu bisa membuat sahabatnya menjadi seperti saat ini. Dan apa yang dipkirkan oleh rose belun tentu benar adanya.
Liam tetaplah liam, jika merasa hatinya sedang tidak baik-baik saja maka ia akan merusak dirinya sendiri lebih dulu.
Meminum alkohol tanpa memperhatikan batasannya, menatap kosong pemandangan di villa kesayangannya. Sungguh menyedihkan.
Tit..
Tit...
Tit...
Liam tidak menghiraukam bunyi kata sandi pintunya. Tatapannya masih kosong.
"Apa harus dan selalu begini caramu untuk menenangkan diri liam?" Jennie
"Apa kau pernah tau bahwa itu semua bisa merusak dirimu sendiri?" Sambung jennie
Liam menoleh ke arah suara, lalu mulai melipat kakinyanya dan mwnundukan kepalanya diatas lututnya.
Tangisan tipis liam mulai terdengar oleh jennie.
Jennie mendekat dan mengelus sayang kepala liam.
"apa kau masih mencintaiku jennie-ya?".liam
Jennie tidak habis pikir dengan pertanyaan kekasihnya
"Jangan bertanya sesuatu yang sudah kau ketahui jawabannya liam" jennie
Liam menegakkan kepalanya dan mengambil ponsel di saku celananya kemudian menunjukan foto-foto jennie yang sedang berdua dengan tae
Jennie menghela nafasnya,
"Bukankah aku sudah pernah bilang, kami hanya makan siang bersama". Jennie
"Apakah kau pernah bercerita denganku jennie ? Setauku, jika ada pria dan wanita yang sering pergi berdua bersama itu akan timbul sebuah rasa" liam
"Bagaimana dengan kalian?" Sambung liam
"Liam, tolonglah jangan bersikap seperti anak kecil" jennie
"Ohhh atau mungkin pria ini bersikap lebih dewasa daripad aku jennie?" liam bertanya sambil menatap jennie dengan senyuman tipis di bibirnya dan mata yang sudah memerah.
"Kau terlalu berlebihan liam" jennie mencoba retap mengkontrol emosinya.
"Sikap dewasa apa yang membuatmu sampai jatuh padanya sayang?" Liam mulai tak sadar dengan pertanyaannya yang mulai aneh-aneh.
"Cukup!!!" Jennie berteriak
"Ok, itu hanya tuduhanmu padaku, kau tidak memberikanku waktu untuk menjelaskannya liam" jennie.
"Kalau begitu apa aku harus membahas perbuatanmu dengan irene di villa ini saat dia sedang patah hati?" Jennie
"Apa kau bisa menjelaskannyaa Liamm!!!!" Jennie berteriak dan luluh ke lantai sambil menangis mengingat liam yang hampir menyetubuhi saudarinya di villa ini.
Deg....
Liam tak habis pikir dengan pwrtanyaan yang dilontarkan kekasihnya saat ini.Jennie bisa mengetahuinya karna kamar liam ada cctv yang terpasang disana san jennie tidak sengaja mengetahui ruang kontrol cctv tersebut.
Liam mulai mendekat pada jennie, badannya perlahan mendekap kekasihnya yang tersimpuh di lantai.
"Mianhae sayang hiksss....hikss, mianhae, aku tak ingin menceritakannya karena aku takut itu akan membuatmu tidak menerimaku, mianhae" liam menangis dan merasa berslah karena selama ini jennie audah mengetahui kejadian itu tetapi tetap bisa menerima dan percaya pada liam.
"Berikan aku waktu untuk sendiri liam, hatiku sangat sakit mengingat peristiwa yang berusaha aku lupakan itu" jennie
"Andwe jennie-ya, andwe jangan berkata seperti itu aku tak ingin kehilanganmu," liam menggelenkan kepalanya dengan cepat sambil meneteskan air mata.
"Jebal liam, lepaskan aku" jennie menghempas pelukan liam dan berlari keluar villa untuk kembali ke rumahnya.
"ARGHHHHHH"
Prang......
Prang.....
Prangg.....
Liam sangat menyesal dan membanting semua barang-barang yang ada di depan matanya dengan membabi buta.
Hatinya hancur, sakit dan kecewa karena dirinya sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Usai
Teen FictionJika mencinta lebih baik katakanlah, Kisah liam yang bertemu dengan masa lalu dan masa depannya diwaktu yang bersamaan Pada siapakah akhirnya liam memberikan cintanya ?