Permintaan maaf

150 5 0
                                    

Hari berganti hari, bulan berganti bulan jennie dan liam sangat tak bersemangat menjalani kegiatannya.

Jennie sengaja memperbanyak pekerjaannya agar bisa segera lupa dengan permasalahannya dengan liam, hingga jennie pun rela pulang larut malam agar sampai rumah jennie bisa langsung beristirahat.

Eomma jennie yang melihat anaknya seperti itu sangatlah khawatir.

Tok..

Tok..

Tok...

"Jennie-ya, bisa eomma bicara sebentar?"

"Ne eomma, tunggu sebentar" jennie

Ceklek...

Saat jennie akan keluar kamar eomma menahannya

"Kita bicara di dalam saja ne" eomma jennie

Dugh....

Pintu kamar jennie tertutup, irene sedari tadi memperhatikan eomanya yang mengetuk pintu jennie juga sangat penasaran. Hingga bunyi ponselnya menghentikan rasa penasaran

Di kamar jennie

"Jennie, kenapa kau selalu pulang malam ? Apakah kau tak lelah? Atau eomma akan carikan perkerjaan baru untukmu?". Eomma jennie

"Aniya, eomma, tidak perlu" jawab jennie lesu

Eomma jennie menghela nafasnya karna tidak berhasil mengetahui alasan putrinya.

"Eomma...., bisakah jennie bercerita dengan eomma?" Jennie

"Tentu" eomma jennie

Jennie menceritakan permasalahannya dengan eommanya.

.
.
.
.

Jika jennie memilih menyibukkan dirinya dengan bekerja, maka lain hal nya dengan liam.

Liam selalu pergi ke club sehabis bekerja, menari dengan wanita wanita random di club dan liam selalu ditemani minum. Liam tidak pernah bertindak lebih dari berdansa dan minum dengan wanita di club.

Hingga suatu hari, rose ingin oergi mengunjungi liam ke rumah liam di dekat tmpt kerjanya ang baru tapi nihil, rose tak menemukan seorang pun disana.

Kringgg..

Kringgg...

"Ya liamm!!!, kau dimana?"

"Jennie sayanggggg, aku merindukanmu, huekkk....huekkk"

"Apa yang terjadi?" Rose mulai panik

"Sayang maafkan aku hiksss.hikssss...." liam

"Apa yang kau katakan liam? Apa kau sedang di club ?" Rose, karna suara berisik yang di dengar rose dia menebak liam ada di club

"Jennie sayang maafkan aku" liam

Rose lebih memilih menutup sambungan teleponnya dan pergi ke club terdekat ubtuk mwngecek liam.

Sudah 3 club di m datangi dan hasilnya nihil, ketika rose akan menyerah dan kembali ke rumah liam.

Tiba-tiba rose melihat seorang pemuda yang berjalan di gontai di pinghir jalan dengan pakaian formal yang berantakan.

Rose memperlambat laju mobilnya hanya untuk melihat siapa pemuda itu.

Brughh...

Pemuda itu menjatuhkan dirinya di trotoar. Dan benar saja itu adalah liam.

Rose tertatih membawa masuk liam ke dalam mobil, saat sudah di dalam mobil, rose berusaha mencari nomor telepon jennie karna rose merasa sepertinya liam sedang ada masalah dengan jennie.

Jennie meminta rose untuk mengantar liam ke villa, tempat mereka selalu bertemu, karena sangat tidak mungkin liam dibawa pulang ke rumahnya.

.
.
.
.
.

Rose sedikit mengalami kesusahan saat mengantar liam villanya dan syukurkah jennie sudah sampai lebih dulu jadi rose tidak terllu repot untuk menanyakan pin kunci pada temannya yang mabuk ataupum jennie.

Tok

Tok

Tok

ceklek....

"Aigoo, jennieya bantu aku membawanya ke kamar, karena aku ingin segera pulang" Rose

"Arraseo, mianhae roseya"

Jennie dengan cepat membantu rose membawa laim ke kamar mereka berdua.

"Hufttt, baiklah jennie aku akan langsung pulang" rose

"Apa kau tidak ingin beristirahat disini ? Ini terlalu larut untuk pulang" jennie

Baru saja rose akan menjawab, suara rengekan menginterupsi mereka

"Eugghhhh, jennie sayang apa kau tak merindukanku hiksss hiksss" liam

"Better you take care your big baby jennie, i'll go home, see you"

Setelah rose pergi jennie dengan cepat menuju ke arah kasur untuk mendekati liam

"Apa yang kau lakukan eoh?" Jennie mencukit hidung mancung liam karna liam juga tak sadar

"Aku merindukanmu, sangat" jennie mengatakannya sembari mengusapkening liam.

Srettttt.....

Dengan secepat kilat tiba-tiba liam menarik tangan jennie dan memgubah posisinya menjadi diatas jennie.

Jennie yang gugul tetap berusaha menetralkn nafasnya

"Mianhae jennieya, jinjja mianhae ijinkan aku memperbaiki kesalahanku ne" ucap liam dengan mata tertutup dengn mulut yang terus mengoceh.

"Ne liam aku memaafkanmu" setelahnya jennie mengembalikan posisi liam untuk berbarring disampjlingnya dan mendekap tubuh liak dengan sayang.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kasih Tak Usai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang