03

2.3K 204 10
                                    

Sebelum membaca setidaknya komen ya agar author tahu apa yang salah atau apa yang kurang cocok.


Di sini sekarang Jeno dan renjun berada, di sungai Han. Jeno menawarkan renjun agar ia antar pulang tapi Jeno malah membawanya ke sini. “om kenapa om bawa saya ke sini” tanya renjun sambil berjalan di samping Jeno “kita bicara sambil duduk ya?” renjun mengangguk setuju.

Jeno memilih duduk di kursi bawah pohon dengan pemandangan sungai Han yang indah. “saya mau bicara serius renjun. Saya harap kamu mau saya tau ini terlalu cepat tapi saya pikir lebih cepat lebih baik.” renjun masih bingung dengan perkataan Jeno.

“pasti kamu bertanya tanya apa maksud saya kan?” renjun tidak mengangguk tidak juga menggeleng, renjun hanya menatap Jeno berusaha mendengarkan.

"Saya tau, pasti ayah kamu sudah bicara soal ini" Jeno menjeda ucapannya.

“saya mau kamu jadi ibu sambung chenle, sebagai suami saya.” oke renjun masih menatap Jeno dengan tatapan yang sulit di artikan “om boleh gak renjun teriak?” Jeno mengangguk “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” orang orang yang ada di sekitar lokasi itu menatap renjun bingung “udah?” renjun mengangguk.

“om gak lagi bercanda kan?”

“buat apa saya bercanda renjun.”

“tapi sa...” terlambat Jeno sudah menutup mulut renjun dengan ciumannya. Renjun kaget, itu jelas karena ini first kiss pertamanya. Mereka berdua hanya diam lidah mereka tidak bermain ini hanya kecup biasa namun terjadi cukup lama.

Jeno menyudahinya dan menatap renjun “renjun kamu mau kan?” Renjun sedikit menjauh “maaf beri renjun waktu.”

•••

Di perjalanan pulang menuju rumah renjun. mereka berdua hanya diam tidak saling mengobrol “kok jadi   awkward  gini sih”  batin renjun “duh gue jadi deg degan gini sih, om Jeno mau ngomong apa coba sama baba, ayah”

“renjun” tiba tiba Jeno memecahkan lamunan renjun “kenapa om”

“yang seharusnya tanya itu saya. Kamu kenapa?”

“saya gapapa om, cuma lagi mikirin sesuatu” Jeno mengangguk pelan dan berfokus kembali pada jalanan.

Flashback

“loh Jen? Tumben”

“anaknya Dateng tuh harusnya seneng, ini malah di katain tumben” doyoung terkekeh mendengar jawaban anaknya itu “ya udah sini masuk dulu, cucu dada gak di ajak Jen?” Jeno mengeleng.

“jeno sengaja ke sini mau izin sama dada, Daddy” jaehyun yang mendengar ada yang menyebutnya pun keluar kamar dan menemui suaminya dan anaknya “izin apa Jen?”

“jeno mau izin nikah lagi.....”

“bagus dong cucu papi jadi punya ibu sambung”

“ih dengerin Jeno ngomong dulu, dad suaminya.” Jeno menatap jaehyun dan jaehyun langsung mengerti dan mendekati doyoung “tapi calonya masih SMA..” di sini doyoung mau ngomong lagi tapi di tutup mulutnya sama jaehyun “jeno baru ketemu dia barusan waktu jemput chenle. Dia kakak kelas chenle di sekolah chenle juga udah nempel sama dia. Bukanya Jeno gegabah tapi Jeno yakin dia akan bertanggung jawab setelah dia jadi milik jeno.”

“mana dia Huang renjun. Jadi papi, Daddy apa Jeno dapet izin?” jaehyun membuka bekapan tangannya yang ada di mulut doyoung “kalo itu keputusan kamu, papi gapapa Jen. Itu hidupmu, papi gak ada hak buat ngelarang.” Jeno menatap daddynya seolah bertanya 'boleh?' jaehyun mengangguk.

Flashback end…………

Kini Jeno sudah berada di depan rumah renju, iya ingin meminta restu kepada orang tua renjun.

Yuta yang kebetulan sedang berada di teras melihat mobil hitam yang datang di depan rumahnya lantas berdiri untuk memastikan siapa itu yang datang. Mobil hitam itu terbuka menampakkan Jeno yang keluar dari mobil, Jeno berlari kecil ke pintu sebrang untuk membukakan pintu untuk renjun. Itu membuat yuta terkejut.

“halo om selamat malam” ucapnya sambil membawakan belanjaan yang tadi di beli renjun di minimarket. “malam?”

“apa saya bisa mengobrol serius bersama? Ini tentang anak bapak.”

“bisa. Ayo masuk” dari tadi renjun di belakang Jeno ketakutan walaupun ia tidak pernah di marahi winwin bukan berarti ia tidak pernah di marahi oleh ayahnya yuta. Renjun ketakutan karena wajah yuta yang garang saat Jeno dan dirinya datang.

Sekarang mereka semua sudah berkumpul berserta winwin di sana “jadi apa yang mau kamu omongin nak” tanya winwin pada Jeno “biar saya perkenalkan diri saya dahulu. Saya Lee jeno CEO Lee crob berniat ingin melamar anak kalian. saya adalah seorang duda anak satu, anak saya bernama Lee chenle adik tingkat renjun di sekolah. Jujur saat saya baru melihat renjun ketertarikan saya terhadap anak bapak ini sudah ada. Saya tidak ingin ini berlangsung lama lama lagi jadi saya putuskan untuk meminta izin kepada kedua orang tua saya untuk menikah lagi dan sekarang saya tinggal butuh izin dari orang tua renjun dan renjun sendiri.”

“kamu serius dengan anak saya?” tanya yuta serius dengan tatapan mata tajam.

“saya serius.”

“Semua ada di tangan renjun, saya sebagai ayahnya tidak akan memaksanya”

Renjun yang sedari tadi diam akhirnya bersuara “Beri renjun bukti bahwa memang om Jeno mencintai renjun”
•••

Jeno baru saja pulang dan dirinya sudah di sambut oleh anaknya yang sepertinya sedang marah? “AYAH LAMA BANGET NINGALIN LELE SENDIRIAN DI RUMAH? MANA GAK ADA MAKANAN DI KULKAS LAGI CK” chenle berdecak pinggang dengan raut wajah marahnya “maafin ayah ya, nih ayah bawain makanan tadi ayah ada urusan penting” chenle menatap ayahnya itu seksama dari sepatu hingga ujung rambut Jeno “pake kaos gini?”

“udah lele gak usah kepo, nih makan nanti di beresin masukkin kulkas.”

Chenle menatap ayahnya bingung “aneh banget!?” siapa yang gak curiga kalo malem malem gini pake kaosan doang mana segala ada urusan penting lagi.
Tapi chenle mengacuhkannya dan memilih merapikan belanjaan ayahnya masuk ke dalam kulkas.


Udah le nanti lu juga seneng. Sabar aja ayah Lo lagi jatuh cinta lagi 🤭

Proof of a widower's love (norenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang