06

1.5K 110 5
                                    



Renjun udah lumayan lama di ajak ngobrol sama doyoung dan renjun nyaman ngobrol sama doyoung walaupun tadinya renjun tidak nyaman dan ingin segera pulang. Sekarang sudah sore dan renjun juga udah di chat winwin, renjun bilang renjun sekarang ada di rumah Jeno dan sekarang yuta sedang dalam perjalanan menuju rumah Jeno untuk menjemput anak kesayangannya itu atas perintah winwin tentunya.

"nak kamu mau nginep aja udah sore ini, atau di anter Jeno?" tanya doyoung hawatir

"renjun di jemput ayah pap, udah di perjalanan" sebenarnya Jeno dari tadi mendengarkan obrolan papinya dan renjun di balik tembok. dan Jeno agak kecewa karena ia ingin mengantarkan renjun pulang...

"Ya udah sambil menunggu ayah mu makan dulu yuk" renjun nurut aja, tangan renjun di tarik chenle buat ke meja makan. 

"jen kamu punya makanan apa?" Jeno menggaruk lehernya yang tak gatal "ga punya pap heheh" tidak lupa dengan senyuman khasnya dengan mata bulan sabitnya.

"haduh Jen Jen gimana sih kamu, punya bahan bahan gak?" Jeno mengangguk "terus kamu kasih makan cucu papi apa Jen yaampun!"

"ya nasi atuh papi" doyoung memutarkan bola matanya malas "pasti makanan cepat saji kan? Duh cucu ku!" 

"Papi, renjun bantu ya?"

"bisa?" renjun mengangguk mantap

"mau bikin apa?" tanya renjun doyoung juga bingung, doyoung mengeleng tidak tahu. Renjun berjalan menuju reskuker dan membukanya "ada!" "nasi goreng mau?" tanya renjun pada semuanya "boleh nak, kalian berdua tunggu di meja biar papi sama renjun yang masak" perintah doyoung pada anak dan cucunya.

Hanya butuh beberapa menit untuk memasak dan kini future keluarga ini tengah makan bersama, chenle banyak bercerita pada doyoung akan renjun dan tentang kejadian tadi yang sempat heboh di sekolah. Tentunya ini tidak luput dari Jeno yang sudah menahan amarahnya karena ada yang sedang mendekati renjunnya di sekolah.

Sudah selesai makan makan,lalu datangkan yuta datang untuk menjemput "papi, om, lele renjun pulang ya? ayah udah jemput"

"iya nak, Jen itu renjunnya di anterin ke depan" Jeno ngangguk langsung nganterin renjun "jangan panggil saya om lagi." renjun menatap Jeno dengan muka bingung "terus renjun harus panggil apa? Kakek? Gitu?" 

"pangil mas."

"iya."

"ren ayo!" yuta memanggil "iya yah!"

"jangan deketin guanlin." ucap Jeno sebelum renjun melangkahkan kakinya. Renjun kaget lalu menatap Jeno "iya." lalu renjun masuk ke dalam mobil yuta.

•••

Keesokan harinya Jeno berniat menjemput renjun dan Jeno sudah izin pada chenle guna untuk pdkt pada kakak ren-nya. Jeno masih menyembunyikan hubungannya karena mereka saja belum cukup dekat. Jadilah Jeno mempunyai ide untuk dekat dulu baru akan menceritakannya pada anaknya itu.

"njun, ada yang nyamperin tuh" 

"siapa ba?"

Proof of a widower's love (norenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang