Entah apa yang terjadi kepada renjun tiba-tiba pusing dan pandangannya menjadi gelap hitam semua, renjun yang tak kuasa menahan sakit yang ada di kepalanya pun jatuh pingsan.
"BIBU/RENJUN!"
Chenle, hyunjin, Haechan dan deawi pun cepat membantu renjun yang pingsan, chenle yang panik itu langsung mengabari Jeno yang sedang di kantor.
"renjun liat aku? Ayo buka mata mu renjun!" ya renjun di larikan ke rumah sakit karena tadi sudah dibawa ke UKS namun kata penjaga renjun bukan sekedar pingsan saja jadi sekolah memanggil ambulans untuk membawa renjun pergi ke rumah sakit.
Renjun tergeletak lemas di atas nakas rumah sakit itu dengan infus yang berada di tangan kiri nya dan alat bantu bernafas di hidungnya.
"renjun maaf..." Jeno tahu renjun kelelahan karena dirinya ia merasa bersalah kepada renjun, Jeno tak ingin kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi.Beberapa tahun lalu, saat chenle baru saja memasuki sekolah dasar menengah.
"sayang anak mama ayo bangun jangan sampai telat di hari pertama mu masuk ke SMP!"
"lima menit lagi maaa"
"bangun atau uang jajan mu akan mama potong Lee chenle."
"yayayaya" chenle bangkit dengan lemas ke kamar mandinya dan berusaha untuk tetap membuka mata.
"lee Jeno! Bangun kau mau bekerja tidak! OH TUHAN KENAPA ANAK DAN AYAH SAMA SAMA SUSAH BANGUN!?"
okey Jeno terbangun karena teriakan Reina, dan chenle dia langsung tidak mengantuk lagi...
Okey mereka sekarang sudah rapi dengan kemeja Jeno dan seragam putih biru milik chenle, "sayang pakaikan" Jeno menyerahkan dasinya "oh ayolah bayi besar siapa ini, lihat bahkan ayahnya kalah dengan anaknya"
"aku hanya seperti ini padamu Reina"
"nggak kata papi doyoung kau seperti ini dulu padanya"
"Papi berbohong seorang Lee jeno gak seperti itu"
"ekhemm! Ayolah lele hampir telat mama!"
"iya ya sudah ayo berangkat!" Reina mengantar chenle ke sekolah dan Jeno pergi bekerja di kantor. Sungguh pagi yang menyebalkan bagi Reina tapi ini adalah rutinitasnya bagaimana lagi?
Setelah mengantar chenle, Reina mampir ke minimarket untuk membeli isi kulkas dan bahan masak buat besok, saat Reina ingin mengambil sebuah jus ada anak SMP juga yang tengah ingin mengambilnya. Hey sekarang jam sekolah kalian tau? Mengapa anak ini di sini!? "hey nak kenapa kau tak sekolah, sekarang jam sekolah kau tahu?" anak itu kebingungan "aku masuk jam setengah delapan Tante, dan sekarang masih jam tujuh" Okey Reina paham sekarang, anak ini kelas delapan jadi ia tidak ikut ospek.
Sekarang Reina sudah sampai di rumah, ia memutuskan untuk menata isi kulkas terlebih dahulu lalu menaruh tubuhnya di sofa dekat tv.
"huh tulang ku mau patah semua rasanya""AYAH!" Jeno tersadar dari lamunannya "hah? Iya le kenapa?" chenle menunjuk jari jemari renjun yang bergerak, Jeno pun menekan tombol yang ada di dekatnya.
Renjun membuka matanya perlahan melihat sekeliling ruangan itu, ia merasa asing dengan ruangan itu. Yang renjun liat pertama kali adalah chenle yang sedang tertidur di samping ranjangnya “yak! bangun kau anak nakal kenapa kau tidur seperti itu!? Badanmu akan sakit sakit kau tahu?” ya ampun ocehan renjun itu membangunkan chenle.
“astaga bibu, baru bangun kenapa sudah mengomel!? Lele begini juga karena lele sayang bibu tau!” oceh chenle yang tak mau kalah.
“keras kepala.”
“biarin” chenle pun beranjak dari tempat duduknya dan melipat kedua tangannya kesal.
“bibu kok bisa kecapean gini? Ayah tadi nangis tau!”Renjun sedikit memiringkan kepalanya bingung “bener? Huuh? Cengeng banget ayahmu le” chenle memutar bola matanya “dia kan suamimu bodoh”
“heh jangan gitu!” geram renjun “apa? Lele cuma beda setahun dengan bibu” ah benar juga yah...
“huh? Kau tak sayang padaku lagi? Pada kak ren mu ini?” chenle menggeleng ribut “ya enggak lah, Aku sayang bibu” chenle pun memeluk tubuh renjun dengan sayang.
Saat itu juga Jeno datang membawa sebuah keranjang buah, entah dari mana ia mendapatkannya. “kenapa ini? Ayah gak di ajak ya? Jahat banget” omong Jeno lalu meletakkan keranjang buah itu di atas meja. Dan Jeno pun ikut memeluk tubuh sang istri yang masih dengan alat bantu nafas dan infusnya.
“lele bisa keluar sebentar, ayah mu pengen cuddeal dengan bibu mu.” dengan berat hati chenle melepaskan pelukannya dan pergi dengan raut wajah yang ditekuk “BUCIN!” namun Jeno hanya tersenyum ia suka menjahili anaknya itu.
“ada apa mas Jeno?” tanya renjun pada Jeno yang seksi berada di samping renjun ya Jeno naik ke ranjang rumah sakit itu.
“aku hawatir”
Doakan aku semoga cepat selesai nyelesain iniii, ini aku update pelan pelan ya!
![](https://img.wattpad.com/cover/315537022-288-k628732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Proof of a widower's love (norenle)
FanfictionJudul awal (ayah tenan) Bagaimana jadinya jika ayah dari adik tingkat mu menyukai mu? Ya itu yang di alami oleh renjun saat ini. Tahap revisi! (HIATUS LAGI GES, SORRY!!) Perkapalan yang akan ada di cerita: -Noren -jichen -yuwin -jaedo