Judul awal (ayah tenan)
Bagaimana jadinya jika ayah dari adik tingkat mu menyukai mu?
Ya itu yang di alami oleh renjun saat ini.
Tahap revisi! (HIATUS LAGI GES, SORRY!!)
Perkapalan yang akan ada di cerita:
-Noren
-jichen
-yuwin
-jaedo
"baba, renjun pulang!" winwin yang mendengar anaknya sudah pulang langsung menghampiri anak kesayangannya itu dan meninggalkan acara cuci piringnya. "loh ayah mu mana njun?" winwin bingung kenapa suaminya itu tidak menampakkan wujudnya, kemana anak itu ck.
"ayah tadi nurunin injun, ban mobil ayah bocor jadi injun ke sini bareng chenle dan ayahnya" winwin melotot "loh kok bisa? Sekarang ayah kamu gimana njun?" Tanyanya hawatir
"Tadi udah ada suruhan ayahnya chenle ba, huh untung aja tadi di jalan ketemu sama mereka"
"ya udah ganti bajunya, terus bersih bersih" renjun langsung menuruti perintah babanya itu untuk menganti baju SMA nya dengan kaos.
Saat renjun sedang asik bermain PUGB di henfonnya bersama Yangyang di seberang sana, tiba tiba mendengar suara mobil ayahnya di luar rumah, renjun langsung memberhentikan kabarnya lalu berlari menuju ayahnya.
Rupanya renjun salah besar menghampiri ayahnya, pasalnya renjun malah melihat kedua orangtuanya sedang bermesraan di sana.
"AYAH BABA IH!"
"Babanya ayah pinjam dulu ya njun" terlihat wajah yuta yang sedang tersenyum kemenangan.
Winwin memukul lengan yuta marah "SAYANG! Kasian anak aku"
"Iya maaf sayang, aku kan cuma becanda"
Tingg~~
Suara notif dari henfon renjun terdengar, membuat renjun memilih masuk kembali.
Lele🐬
Kak ren! gimana mobilnya om yuta?
Udah bisa le, makasih ya. Oh ya aku minta maaf sama ayah mu gara gara aku sama ayah, ayah kamu jadi gak langsung meeting.
Gapapa kok kak, kata ayahku meetingnya memang di undur sebelum kejadian itu terjadi, jadi kakak gak usah hawatir!
Oh ya, kakak besok bisa ajarin lele ga? Lele ada mata pelajaran yang gak lele bisa.
Bisa le, bisa.
Mau di mana?
Di rumah lele aja kak.
Oke deh besok kakak ke rumah lele.
Besok pokoknya kak ren bareng aku pulangnya!😡.
Iya deh, terserah lele🙄.
[Read]
Sekarang sudah sore menjelang malam, langit sudah berubah menjadi ungu kebiruan. Renjun memposisikan tidurnya dengan kaki di bantal dan kepala di bawah tak lupa gulingnya dibawa buat taruh dagunya. Ia jadi kepikiran soal ayahnya chenle "ganteng" padahal kan udah punya anak satu udah gede pula kok mukanya masih muda ya? Ganteng pula. pikiran renjun tentang ayahnya chenle terus berputar di memory nya karena tadi saat ia satu mobil dengan chenle dan ayahnya.
"njun makan yuk, udah ditungguin ayah" renjun mendongak melihat winwin di antara pintu kamarnya "duluan aja baba, injun nanti kesana"
Lalu renjun keluar kamar untuk mengikuti babanya. Saat di meja makan winwin dan yuta masih bermesraan membuat renjun sedikit muak dengan kebucinan kedua orangtuanya.
"Njun, baba dan ayah gak bisa jagain kamu setiap waktu, ayah mau injun menikah ya?" Ucap yuta serius.
"Yah?"
"Hah? Ayah bercanda Mulu ah, renjun masih SMA kelas 12 juga" ucapnya menyangkal.
"baba?" winwin menganguk "ayah mu bener njun"
"injun sayang, maaf ya terlalu mendadak buat injun" renjun menatap kedua orangtuanya dengan tidak suka
Renjun gak tau harus bilang apa lagi, renjun memilih mengurung diri dan memilih curhat pada sahabat terbaiknya yang sedang ldr yaitu Yangyang.
•••
"yah? Ayah kapan selesainya sih!"
"bentar lagi le" chenle udah bosen nunggu ayahnya di meja kantor penuh dengan berkas berkas itu. Chenle hanya tiduran di sofa yang sudah di sediakan di ruangan Lee jeno itu.
Jeno sudah menyelesaikan pekerjaannya dan kini, Jeno menatap ke arah sofa ternyata anaknya itu sudah tertidur "maafin ayah ya le? Ayah janji akan jadiin kakak kesayangan mu itu jadi ibu sambung kamu" Jeno berjalan ke arah chenle dan menggendongnya untuk pindah. Jeno membawa anaknya itu ke kamar kecil yang berada di ruangan jeno menidurkan anaknya di dalam kamar kecilnya.
Jeno melirik pada suatu bingkai foto di nakas di samping kasur chenle. Jeno mengambil bingkai foto itu dan menatapnya sedih... "kamu benar benar mirip dengan renjun..." air mata Jeno tak terbendung dan akhirnya mendarat bebas di pipinya. Bingkai foto itu di taruh kembali ke tempat semula dan kini Jeno tengah menyelimuti tubuh anaknya itu.
•••
Sekarang chenle dan Jeno sudah dalam rumah, tadi chenle di bangunkan Jeno untuk pulang istirahat di rumah. Setelah memastikan chenle tertidur dengan benar Jeno memilih keluar untuk membeli isian kulkas karena sudah habis. Jeno hanya keluar dengan kaos hitam dan celana pendek hitam.
"Sebel banget kenapa ngomongin itu?" renjun tengah berbelanja di minimarket untuk menyetok cemilan di kamarnya. Agar ngambeknya bisa betah di kamar harus ada cemilan.
"Ah jadi lupakan mau beli apa" renjun berjalan menuju pintu kulkas karena ia ingin membeli susu, stok susu di rumah habis.
"eh maaf itu susunya punya saya" ucap renjun karena ada orang yang ingin meraih susu yang sama berbarengan dengan dirinya.
Orang itu adalah Jeno. "eh kamu renjun ya?"
Renjun melongo melihat orang yang ada di depannya "i-iya om" Jeno mengambil susunya dan memberikan kepada renjun "nih ambil aja, nanti om cari susu di tempat lain" renjun mengeleng keras "ga usah om, ini buat om aja pasti buat lele kan?" Jeno mengangguk "iya sih, tapi gak perlu kok. om bisa beli di tempat lain. Udah terima aja renjun."
Ini foto yang ada di bingkai, itu sebenarnya muka renjun. Tapi karena aku ga mau di cerita aku ini ada perubahan gender jadi aku blur hanya nyisain matanya doang 😖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.