-Inf 8 : kebingungan cia

260 23 0
                                    

~Happy Reading ~

.
.
.

"Arlan, panggilin adek mu sana, suruh makan malam" Ucap momy lani kepada arlan.

"Ogahh ah mom, males"

"Kamu sama adeknya juga, yaudah farel aja sana panggilin cia" Ucap momy lani dan di angguki farel.

'Tok tok tok'

"Dek turun makan malam, disuruh momy" Ucap farel yang masih berada di deoan pintu kamar cia.

"Dek kamu di dalam kan? Abang masuk ya" Lagi² tak ada jawaban yang farel dapatkan. farel yang tak dapat jawaban apapun dari cia pun langsung masuk.

Saat farel masuk ke kamar cia, ia bisa melihat bahwa orang yang ia cari, tertidur pulas di atas kasurnya dengan masih mengenakan seragam sekolah. Ia mendekat ke arah ranjang cia "udah malam dek bangun, makan malam" Ucap farel seraya menepuk pipi cia.

Cia yang terusik dengan tepukan di pipinya pun membuka matanya.

'Engh

"apa?" Tanya cia dengan malas kepada farel.

"Bangun, turun disuruh momy makan malam"

"Hmm yayaya"

"Jangan lupa mandi dulu, dibiasakan juga kalau mau tidur seragamnya di ganti dulu" Ucap farel meninggalkan kamar cia.

"Hah... Udah malam aja, perasaan baru tafi deh tidur, tau lah mending mandi"

Kini cia sudah selesai dengan ritual mandinya dan segera menuju ruang makan, sepertinya ia sudah ditunggu lama oleh keluarga nya.

'Ting  suara lift yang menandakan ia sudah di lantai bawah, ia segera menuju ruang makan.

"Lama banget si lo, gatau orang lagi nunggu juga" Kesal arlan yang kelaparan.

"Yee kek ga tau cewek aja lo" Ucap cia mendudukan dirinya di sevelah momynya.

"Udah makan sekarang ga usah ribut terus!" Lerai dady arkan.

*skip selesai makan

Kini cia berada di kamarnya, ia tengah dilanda kegabutan yang sangat gabut.

"Huhh gabut banget gw, ngaoain ya enaknya?" Tanya cia yang entah kepada siapa.

"Ehh alurnya udah sampe mana ya? Kok gw ngerasa semua alur novelnya udah berubah, apa gara² gw ya?"

"Hem... Sepertinya emang benar semua alur udah berubah, kemarin seharusnya adel ngebuly ana walaupun fathan udah maki² dia, tapi kemarin malah adel memutuskan tunangannya sama fathan, padahal adel ga akan pernah mutusin pertunangannya sama fathan walaupun kenyataannya ia mati di tangan tunangannya sendiri" Ia merasa janggal dengan sikap adel kemarin, walaupun ia sudah merusak alurnya tapi tidak mungkin sampai separah ini.

"Gw harus selidiki adel secepatnya!" Putus cia, ya ia akan mencari kejanggalan itu!!

"Besok aja deh kalau di sekolah gw tanyain aja kali ya?" Pikir cia.

"Iya besok aja deh gw datengin adelnya, mending sekarang gw buat gangster aja kek di kehidupan gw dulu, hahh jadi kangen anggota² gw"

"Gw mulai cari anggota aja kali ya? Emm iya deh cari anggota dulu, tapi nyari dimana anjay, gw juga ga ada kenalan lagi di dunia novel ini, palingan juga siska yang baru baru ini dekat sama gw, apa gw ajak siska aja ya? Mending jangan deh" Ucap cia bingung.

"Bodo ah, mending gw cari tempat balapan aja deh, udah lama gw ga latih kecepatan gw, pake motor siapa ya tapi? Kan gw di sini ga ada motor, apa gw pinjem bang farel aja ya?"  Sudah ia putuskan bahwa malam ini ia akan balapan, ia akan mengundur untuk membuat gengsternya.

Kini cia sudah siap dengan berpakaian serba hitam.

Ia segera menuju kamar farel dan segera mengetuk pintu kamarnya, ia tak mau ada orang yang melihatnya dengan berpakaian seperti ini, bisa² ia akan di lontarkan dengan beberapa oertanyaan oleh keluarganya itu.

'Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan sosok pemuda dengan berpakaian santai, farel yang melihat cia menyilahkannya masuk.

"Bang gw pinjem motornya dong" Ucap cia menatap farel dengan permohonan.

"Buat apa kamu malam² keluar rumah? Dan kenapa kamu berpakaian seperti ini?" Tanya farel mengabaikan ucapan cia.

"Aduh panjang jelasinnya, sekarang gw pinjem motor lo sebentar, bosok gw ga akan lagi menjim deh, kali ini aja ya bang?"

"Jawab dulu pertanyaan abang tadi"

"Huhh gw mau pergi sama temen gw" Jawab cia yang tentunya berbohong.

"Temen cewek apa cowok? Ga baik kamu malam² pergi sama cowok dek!"

"Temen gw cewek, ga ada cowoknya, udah lah bang pinjemin kali ini aja, buru buru nih gw" Ucap cia memelas.

"Hm, yaudah nih kuncinya, jangan pulang malam², kalau momy sama dady tau pasti kamu dimarahi" Beritahu farel kepada cia.

"Iya iya gw tau, yaudah gw pergi dulu, dan makasih udah mau minjamin motornya" Ucal cia lalu mencium pipi farel sebelum keluar kamar abangnya.

▼△▼△▼△▼△

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gess...

I'M NOT FIGURAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang