DEAR SEMESTA

klinik

mata indah itu mengerjap sembari menatap plafon berwarna biru muda

"rumah sakit ya?" - semesta

"Bukan, ini klinik" sahut seorang perempuan yang semesta sangat hafal suaranya

"Ziella, sejak kapan gua disini?" - semesta

"Sejak semalem lo pingsan, semesta kenapa lo ga bilang kalo punya penyakit...?" - Ziella

"Karena gua ga mau ngerepotin dan direndahin orang sekitar cuma karena gua punya penyakit." - semesta

Hening diantara keduanya hingga ada orang yang berjalan ke arah ruangan semesta

"Hallo semesta ini gua bawaain nasi uduk buatan pak Ahung dijamin rasanya seperti kamu menjadi ironmen, sebagai maaf karena rasa bersalah gua juga" - Shila

"Aduh ngerepotin banget sih shil gapapa udah gua maafin kok" - semesta

"Gausa ngerasa ngerepotin elah dah gapapa nih makan aja nasi uduk nya enak kok." - laksa

"Iya sini biar gua suapin" - Ziella

Lalu Shila pun menyerahkan rantang berisi nasi uduk buatan pak Ahung

"Eh iya zi lo ga dimarahin bokap lo kalo misal nunggu Lo disini?" - semesta

"Enggak udah di izinin kok" - Ziella

"Ck belepotan kaya bayi" kata Ziella sambil mengusap pinggiran mulut semesta yang terkena nasi

"Iya iya maaf" - semesta

"Ekhem ekhem jadi pengen deh suap suapan sama Shila" - laksa

"Iya aku suapin pake sekrop tapi" - ketus Shila

"Kok gitu yang" - laksa

"Bacot" - Shila

Ditempat lain alias di rumah shila/ Elliè

"Dad, aku bring pacar nama He Lino" ucap Elliè sambil menggandeng tangan Lino

"h-hai om s-saya lino"

"Hmm" dehem bapak nya Elliè sambil ngelihat tajam Lino

Bapaknya Elliè ini serem bor ototnya gede kaya Dedi Corbuzier tatapannya tajam bikin Lino menciut seketika

"Punya apa kamu ngedeketin Elliè?" Tanya bapanya Elliè

"p-punya nyawa om" kata Lino gemeteran

"JAWAB YANG BENER!" - bapaknya Elliè

"e-eh anu om saya pamit dulu ada arisan RT mendadak, bye om galak" kata Lino melipir

"ANAK SIALAN" - bapaknya Elliè

"Hadeuh bapanya Elliè serem pisan gua kan jadi ngompol" -Lino

Gua nulis paan dah btw udah dlu ye lanjut besok lagi