Matahari sudah bersinar dengan sangat terang tapi ziela belum juga terbangun dari tidur nyenyaknya gadis itu masih saja tidur dengan tubur terbalut selimut tebal nya itu
Tok!! Tokk!!
suara ketukan pintu didepan kamar ziela
"Nak, bangun dulu zi udah siang !!" Teriak sang ayah dari luar, Ziela yang mendengar itu pun mengerjap ngerjapkan matanya guna mengumpulkan nyawa.
"Iya yah" sahut ziela
"Yaudah, jangan lupa habis ini cepat sarapan" pinta sang ayah
Jujur semenjak ayah nya hendak menikah lagi sifat ziela kepada ayahnya lebih pendiam daripada biasa nya. Alhasil sang ayah harus bekerja keras meleluh Kan hati putri tunggal nya itu
TERAS
sesudah mandi ziela berjalan menuju arah teras rumahnya terlihat sang ayah tengah duduk sambil membaca koran, mengetahui putri nya ada di situ ayah ziela meletak kan koran nya
"Ziela sini nak" panggil ayah Tak ada jawaban dari ziela tapi ia tetap duduk mengikuti intrupsi ayahnya
"Sekolah nya gimana sayang?- ayah
"Baik" jawabnya singkat
"Ayah denger dari papa nya arsen katanya dia sudah kembali ke Indonesia ya? Tanya sang ayah
Ziela hanya mengganguk sebagai jawaban
"Kamu sudah bertemu Arsen?" Tanya nya lagi
"Sudah" - ziela
Melihat hal itu ayah ziela hanya tersenyum getir kepada putrinya "zi, ayah tau kamu belum bisa menerima keputusan ayah untuk menikah lagi. Ayah nggak maksa kamu nak, ayah paham betul sama perasaan kam-"
"Iya yah maaf ya maafin ziela yang hanya ngertiin perasaan dan ego sendiri " belum selesai ayahnya berkata ziela langsung menyerobot perkataan ayahnya dengan nada yang sedikit meninggi
"Nak, bukan begitu. Ayah tau kamu sekarang sedang dibutakan oleh emosi.. kontrol emosi kamu nak, kamu begini karena kamu belum mengenal tante julia dan milea secara utuh" jelas sang ayah lagi Ziela memalingkan wajahnya perkataan ayahnya sungguh menoreh hati banginya
"sekarang terserah ayah aja mau kayak gimana, toh ziela itu kodratnya diatur sama ayah bukan mengatur ayah" ucapnya dengan mati matian menahan air mata, lalu ia beranjak pergi dari teras menuju ke kamarnya. Ayahnya hanya mendengus pelan melihat perlakuan putrinya tetapi ia pun juga memahami ketika berada di posisi ziela sekarang.
Ziela hanya menatap kosong langit langit kamarnya, sembari memikirkan apakah kata katanya tadi keterlaluan? Tak seharusnya ia berbicara seperti itu kepada orang tua nya sendiri. Tapi hatinya sungguh gundah ia belum sanggup menerima kehadiran ibu tiri juga saudara sambung nya nanti
Tringg
Handphone ziela bergetar, dengan cepat ziela menggambil benda pipih itu dari nakas nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitulah pesan singkat dari semesta
Setelah itu ziela kembali uring uring an hingga ia mencoba menghubungi teman temannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Skip]
Rumah Airin
kini para gadis gadis itu tengah duduk di ruang tamu airin Shila saat ini sedang asyik dengan pizza yang ia kunyah hingga belepotan berbeda dengan ziela yang masih malu-malu "udah makan aja zi" ucap shila
"Iya" jawabnya
"Nih minumnya" sahut airin yang membawakan nampan berisi jus itu, ia pun ikut duduk bergabung dengan teman temannya
"Haduh hoki banget deh gue hari ini"- shila
"Terserah lo deh" jawab airin yang jengah
"Oh iya zi, hubungan lo sama semesta udah begimana" tanya shila
"Ya gitu sih" ziela bingung hendak menjawab apa
"Ooh" jawab shila "kalo lo sama raden gimana ada kemajuan apa nggak?" Lanjut shila
"Bingung deh gua mau jawab apa, intinya masih ngestuck tapi gue udah confess" - Airin
"Raden nya gimana??" Ziela penasaran
"Sama seperti yang gue duga dia masih minder sama kekurangan dia padahal aku gak mempermasalahkan itu.." ucap airin lesu
"Eleh eleh bang, luluhin atuh rin. Namanya cinta ya harus siap melengkapi kekurangan dan menerima kelebihan" sahut shila
"Iya bener itu Rin, sabar aja semua butuh proses okay?" Ucap ziela meyakinkan
"iya guyss thaks banget nih saran nya" jawab airin yang langsung kembali sumringah
"Guys, gue mau nanya. Kalo semisal bokap lo mau nikah lagi gimana?" - Ziela
"Kalo gue nggak tau sih zi, lo gimana shil?" - Airin
"Ya gak terima lah gue. Apalagi punya ibu tiri yang bangsat sama sodara sambung bajingan pengen gue lelepin ke sumur sumpah"- jawab shila mengebu Hingga membuat ziela memikirkan kata kata shila
"Tapi nih zi menurut gue yaa, kan nggak semua ibu tiri begitu ya lo coba aja dulu cari tau sifat aslinya gimana. Kalo emang gak bagus kalo bisa jangan sampek jadi ibu tiri kamu"- jelas Airin
"Eh rin lo kayak nyindir gue njingk" - sahut shila
"Bukan gitu elah shil maksud gue au ah" kesal airin
"Ooh gitu yaa" Jawab ziela
"Udahlah ges jangan mellow minggu gini ayo nobar sampek puas, scincare an bareng pokoknya ngelakuin hal yang bikin kita ketawa oke?" Celetuk Shila
"Nah betul tuh jangan pikirin hal kaya gitu dulu ayo have fun buat restart otak haha" kekeh airin
"IYA! SETUJUU BANGETT!!" sorak ziela yang langsung mengubah raut wajahya menjadi gembira