makam bunda

85 11 1
                                        


Panas nya matahari membuat pikiran
gersang, wajah kusut tapi tidak dengan Ziella siang hari ini.
Dia nampak sangat bahagia

"Zi ayo kita pulang bareng lagi" - semesta

"Tpi aku mau ke makam bunda, kamu mau ikut?" - Ziella

"Boleh boleh" - semesta

"ayo kita pergi beli bunga dulu" - Ziella

sesampainya mereka di toko bunga

"KINANN" - Ziella

"Ap si jangan teriak teriak el" - Kinan

"Biasa kin mau beli mawar putih" - Ziella

"Iya udah hafal, tunggu bentar ya" - Kinan

"Sering beli disini zi?" - semesta

"Iya dulu bunda juga sering beli bunga disini" kata Ziella sambil mengulas senyum

"Ini ya zi" ucap Kinan sembari menyerahkan buket mawar putih kepada Ziella

Sesampainya di makam

"Assalamualaikum bunda, Ziella Dateng kesini lagi bun setelah 3 bulan yang lalu. Bunda tau ngga Ziella punya temen dia baik banget sama kaya laksa namanya semesta" Ucap Ziella sambil mengelus batu nisan bunda tersayang nya

"Assalamualaikum tante aku temenya Ziella nama aku semesta, semoga Tante disana bahagia ya? Biar Ziella juga bahagia" tutur semesta

"terkadang kata ikhlas itu bohong yg benar itu terpaksa lalu terbiasa" - Ziella

"Tuhan selalu punya rencana indah untuk orang-orang yang tidak pernah mengeluh" - semesta

"Semesta, kenapa orang orang yang aku sayang selalu pergi meninggalkan aku?" - Ziella

"karena Tuhan lebih sayang sama mereka" - Semesta

"Jalani hidup meski kadang ada bagian yang tidak disukai. Terimalah kenyataan yang ada, bersyukur, ikhlas dan sabar." - semesta

"aku ga bisa rela..." - Ziella

"Merelakan bukan berarti menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan." - semesta

"Iya, karena realita tetap realita tidak peduli aku menghindar atau tidak. Semua itu tidak akan mengubah kenyataan" - Ziella

"Nah itu tau, mau pulang sekarang apa nanti dulu?" - semesta

"sekarang aja, bunda Ziella sama semesta pamit ya? Bunda bahagia ya disana" - Ziella

"Yaudah ayo, Tante semesta sama Ziella pamit ya, semoga tenang Tante. Assalamualaikum" - semesta










segini dulu ya ges

Jangan lupa vote

DEAR SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang