Sudah terhitung 2 hari ini semenjak ia mengajak ziela makan di rumah nya, semesta merasakan jikalau tubuhnya sedang tidak baik baik saja. Seperti saat ini kondisi tubuhnya sangat lemas deru nafasnya pun tak beraturan ia hanya bisa mengeluh kepada sang mama
"udah ta ngga usah dipaksain besok sekolah ya nak ya" tutur sang mama
"yaudah deh ma.." jawab semesta pasrah
"Besok pagi kita check up kondisi kamu ya sayang?" Ajak mama
"Iya ma, semesta juga pengen cepet sembuh" - semesta
"Nah gitu dong baru anak mama, sekarang kamu istirahat. Mama ke kamar dulu kalu butuh apa apa langsung bilang" - mama
"Siapp" - Semesta
Setelah mama meninggal kan kamar semesta, suara pijakan kaki terdengar. Semesta yakin itu pasti ulah adiknya yakni langit
"Abangg" panggilnya dengan suara lirih
"Iya sini masuk" suruh semesta
"Abang ini langit bawain teh anget diminum ya bang?" Ujarnya
"Yeuu gua mah aslinya baik tau lo aja yang demen nyari gara gara"- balas langit tak terima
"Dek" - semesta
"Apaan?"- Langit
"Ga jadi" - semesta
"Serah lo nyingkk" geram langit frustasi ia dengan cepat beranjak keluar dari kamar semesta
KEESOKAN HARINYA
pagi ini semesta sudah stay di rumah sakit untuk mengetahui tentang kondisinya, entahlah sedari tadi ia gelisah memikirkan dirinya sendiri.
"Dengan pasien yang bernama semesta?" Tanya suster tersebut yang berhasil memecah lamunan semesta
"Iya saya sus" jawabnya
"Baiklah mari ikut saya" tanpa banyak cakap semesta membuntuti sang suster dari belakang hingga ia memasuki ruangan yang didalamnya ada seorang dokter perempuan yang semesta lihat mungkin dokter itu usianya sepadan dengan ibunya
"selamat pagi semesta" sapa dokter yang bername tag Hita tersebut
"Pagi juga dok" jawab semesta lalu menggeser kursi agar ia bisa duduk didepan doktor tersebut
" Boleh langsung ke inti nya saja ?" Tanya dokter Hita
"b-baik dok" entahlah semesta gugup
"Semesta kamu divonis menderita heart failure atau yang biasa disebut dengan gagal jantung, yang mana kondisi ini membuat jantung melemah atau bahkan bisa mengalami kerusakan" jelas sang doktor
Bagai dihantam batu yang keras semesta sangat hancur mendengar kan kondisinya saat ini
"Dok apa saya bisa sembuh?" Tanya nya sungguh dada semesta terasa sesak sekarang ia ingin meneteskan air mata namun ia harus tetap terlihat tegar
"Kamu bisa sembuh semesta namun kemungkinan nya kecil, akan tetapi saya akan berusaha agar kamu bisa sembuh melawan penyakit ini. Mungkin kamu bisa mengurangi rasa sakit dengan obat obat an" ujar sang dokter lagi dan lagi membuat semesta hancur
"cara lain nya dok ?"- tanya semesta
"Operasi transplantasi jantung"- dokter Hita
"Baik dok, terimakasih ya."- Semesta
"Sama sama semesta, saya akan berikan resep yang nantinya kamu bisa beli di apotik yang tersedia di rumah sakit ini"- doktor Hita Semesta hanya mengganguk lemah Kini ia melangkah pergi dari ruangan sak doktor ia menghampiri mama nya
"Gimana ta??" Tanya sang mama, sejujurnya sedari tadi mama semesta juga merasakan kegelisahan dihatinya
"Ma.." semesta kalut ia sangat bingung
"Iya gimana sayang??" Tanya sang mama sekali lagi
"i-ini ma" jawabnya dengan menyodorkan amplop rumah sakit itu kepada mamanya
"t-ta?" setelah membaca itu mama semesta menitikkan air mata nya, dengan cepat semesta memeluk mamanya
"Maa, jangan nangis okay? Semesta kuat semesta bisa laluin semua ini. Mama dukung dan doain semesta ya? Semesta bakal berjuan ma.." ucapnya
"hikss... Sabar ya sayang, mama selalu dukung semesta dan kalaupun mama harus memberikan pengobatan terbaik maka mama akan memberikan" jawab sang mama lalu mengusap rambut semesta juga mengecup dahinya
"terimakasih ma.." ucapnya lalu tersenyum "ma, semesta minta tolong jangan sampai ada yang mengetahui tentang kondisi semesta selain mama dan langit. Jangan sampai ziela tau ya ma?" Ucapnya memohon
"Tapi kenapa?"- mama semesta
" Semesta punya alasan tersendiri untuk itu" - semesta
"Yaudah kalo itu mau kamu"- mama semesta
"Ayo mah kita ke apotik yang ada disini lalu kita pulang, badan aku udah cape" tuturnya
"Iya nak ayo" - mama semesta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitulah pesan yang semesta dapat dari sang pujaan hati