05/10

2.1K 137 1
                                        

sudah seminggu aku menjalankan hubungan fwb dengan todoroki dia masih sama seperti biasanya hanya sedikit mesum saja

aku baru tau sisi lain dari dirinya ini, ya awalnya aku terkejut dengan sisinya itu entah kenapa dia tiba tiba berubah

"(name)-chan" teriak todoroki disaat aku melewati sekolah nya, ya emang setiap hari kita pulang bersama sekolah ku lebih jauh dari sekolah todoroki makannya aku bisa bareng dengan todoroki karna aku melewati sekolahnya

todoroki berdiri tidak sendiri, dia bersama teman temannya.

"eh, bukan kah itu wanita yang waktu itu?" tanya kaminari

"(name)-"

"BERISIK" teriak ku yang berjalan kearahnya, todoroki tersenyum dan berlari kearahku. aku terkekeh melihat tingkahnya yang seperti anak kecil dia sudah didepan ku dengan senyumannya yang khas itu aku mendongakan wajahku menatapnya yang lebih tinggi dariku dan dia memelukku

"todoroki bau" ucapku tertawa pelan, dia melepaskan pelukannya dan sedikit menyamakan tinggiku dan tingginya

"jangan seperti itu, aku kaya anak kecil aja" ucapku kesal kepada todoroki sembari memukul kepalanya itu

"kan emang anak kecil, sayang" ucapnya terkekeh dan mengusap rambut milikku

"aku mau pulang" ucapku

"ayo" ucap todoroki tetapi saat ingin berjalan temannya memanggilnya

"hoy, todoroki kau tidak ingin ikut?" tanya kaminari

"aku pulang bersamanya" ucap todoroki dan langsung membawaku pulang, aku sempat berpamitan kepada teman todoroki dan baru kita pergi

"ah todoroki sangat lembut dengan kekasihnya ya" ucap mina tersenyum hangat menatap keduanya pergi

sehabis pulang dari sekolah niatnya aku langsung ke apartemen tetapi todoroki malah menyuruhku untuk menunggu didepan rumahnya, aku hanya mengiyakan ajakannya

"ishh, lama banget sih si sialan ini" tidak lama dari itu todoroki datang dengan masih memakai baju sekolah miliknya dan membawa tas

"ayo" ucapnya sembari menarik tangan milikku untuk bergandengan dengannya, pipi ku sedikit merona karna perlakuannya ini

"kau mau main diapartemen milikku?" tanyaku yang menyesuaikan langkahku bersamanya

"aku boleh menginap tidak?" tanyanya

"tapi aku hanya memiliki 1 kasur'

"tidur bersama, aku tidak keberatan jika kau membutuhkan kehangatan dariku" ucap todoroki tersenyum jail, aku langsung berdecih karna jawabannya itu

tidak butuh waktu lama untuk aku dan todoroki sampai di apartemen milikku, sekarang aku sudah sampai didepan pintu apartemen milikku sendiri aku mulai membuka pintunya dan masuk secara bersamaan dengan todoroki

sudah lewat beberapa jam aku dan todoroki hanya menonton tv sembari todoroki memangku-ku dan sesekali menghirup aroma rambutku itu, untung saja tadi pagi aku sempat berkeramas jadi rambutku enak dihirup

"apa kau sengaja memanjangkan rambutmu?" tanya todoroki sembari menyisir rambutku dengan tangannya sendiri, aku mengangguk menjawab pertanyaannya itu

"dari dulu kau selalu memotong rambutmu dan bersikap kasar, makannya tidak ada yang menginginkan mu" ujarnya terkekeh sedangkan aku hanya memutarkan bola mataku kesal

"ya, ya, ya. aku ini berbeda denganmu yang selalu bersinar dan menjadi pusat perhatian bahkan banyak wanita yang mengantri sebagai kekasihmu tetapi kau tidak pernah jatuh kepada salah satu dari mereka, bahkan meliriknya saja enggan" ucapku mengubah posisiku sedikit menjauh darinya, tetapi todoroki malah menarikku lagi dan tangannya menyelipkan anak rambutku ke telinga milikku

"salah, kau yang bersinar didunia ini bahkan disaat cahaya matahari muncul aku hanya terpaku dengan cahaya milikmu. seolah olah kamu lah yang paling bersinar didunia ini dan apakah kamu bukan seorang wanita, huh?" ucapnya dengan nada kesal tetapi wajahnya malah cemberut sendiri, aku sangat gemas dengan tingkahnya ini

"kau berbicara seolah olah aku ini spesial tau!! ya, aku memang wanita tau"

"kan memang benar, kau spesial. terus jika kau wanita kenapa kau tidak ikut berbaris dengan wanita lain yang ingin menjadi kekasih ku? kau ini pria ya?"

"sekali lagi kau berbicara aku tampar bibir milikmu itu" ucapku dengan mengancang ancang untuk menamparnya

"tuh kan, kasar sekali. coba bersikap lembut ke aku" ujarnya sembari memelukku dan menyenderkan wajah miliknya kedadaku

jujur saja sedikit tidak nyaman..

karna itu daerah sensitif bagiku

"a-anu todorok—" ucapku gugup dan tiba tiba saja tangan kanan milik todoroki mengelus punggung belakang gadis ini

"(name)-chan, panggil aku shotoo" lirihnya, aku menatap rambut milik todoroki karna wajahnya ini ya tau lah..

aku menyentuh rambut milik todoroki, rambutnya sangat halus aku menyukainya dan dengan rambut unik milik todoroki ini sangat menarik perhatian miliknya

"s-shotoo.."

FWB? | TODOROKI SHOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang