08/10

1.7K 102 6
                                        

"SHOTO, BANGUN BODOH" ucapku berteriak sembari memukulnya dengan bantal milikku, tetapi dia tidak kunjung bangun dari tidurnya sampai aku memutuskan untuk melanjutkan membuat sarapan untuk ku dan dirinya

sedikit lagi sarapannya selesai tapi shoto tidak bangun dari tidurnya, sepertinya aku harus membangunkannya dengan air panas

"SHOTO KALAU GA BANGUN AKU SIRAM AIR PANAS, LOH" teriakku dari dapur tapi sepertinya tidak ada respon apapun yang membuatku benar benar kesal

dia memang dari kecil susah bangun, dulu saja aku mengira dia meninggal ternyata hanya tidur biasa

"pria sialan itu" gumamku dan berbalik untuk membangunkannya ke kamar

"wah, dari tadi kau disitu?" tanyaku kepadanya sembari berjalan kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"wah, dari tadi kau disitu?" tanyaku kepadanya sembari berjalan kearahnya

"hm, dari tadi" ucapnya yang masih setia bersandar ditempat itu, aku menatapnya acuh dan menaruh makanan yang sudah ku masak ke meja

"kau ngapain disitu, bodoh? gamau makan?" ujarku sembari memijit lengan ku yang capek, todoroki jalan perlahan dan memeluk tubuhku

"lepas, kau ini selalu melakukan sesuka mu, ya shoto"

"suka suka aku dong"

"terser—

chupp

"s-shotoo, sialan kau. mau ku pukul hah?" shoto menatapku dengan polosnya sehabis mencium bibirku

"aku melakukannya karna terinspirasi dari temanku" ucapnya polos dan melepas pelukannya sehabis itu ia duduk didepanku, aku hanya mengatai ngatai nya dalam diam

suasana menjadi hening karna kita sama sama sibuk dengan makanan kita masing masing

"(name)-chan, kita kan sedikit lagi lulus"

"iya, aku tau"

"mau menikah denganku?" aku berhenti dengan aktivitas ku dan menatap shoto yang dari tadi menatapku, makanan miliknya sudah habis sedari tadi

"jangan bercanda"

"aku serius, (name)-chan" ucapnya lagi wajahnya mendekat kearahku yang sedang sibuk dengan makanan ku

"tapi.." aku menelan makanan ku dan menundukkan wajah milikku yang enggan menatap shoto

"kenapa? apa kau memiliki pria yang kau cintai?" tanya shoto yang sudah menarik tanganku dan menggenggam-nya

"aku ingin mencuci piring, habis selesai akan aku jawab" ucapku dengan gugup dan jangan lupa wajah ku sudah semerah tomat

"lama" ucapnya dengan wajah datarnya itu, aku hanya sibuk membawa piring kotor dan segera mencucinya

"ashiteru"

"hey, kau jangan macam macam kalau berbicara" aku menatap nya dengan tajam tapi yang ku tatap malah pergi

"aku tidak bicara macam macam, aku sangat menyukai mu lebih dari apapun" ucapnya yang berhenti dan kembali pergi

"sialan" aku buru buru mencuci piring ingin cepat menyelesaikan keadaan yang berpihak kepada shoto untuk membuat wajahku merah terus menerus

shoto memakai jaket miliknya dan pergi keluar untuk mencari angin sebentar selagi menunggu (name) menjawab pertanyaannya itu

"memang ada pria lain yang dekat dengannya? bukannya hanya aku?" ucap shoto dengan fikirannya yang kalut itu

pria itu terus menerus jalan dengan perlahan lahan dan hanyut dalam fikiran nya itu

"SHOTO" teriakku memanggilnya tetapi dia tidak menoleh aku berlari kearahnya untuk mengejar nya

"shoto" ucapku lagi sembari memeluk dirinya dari belakang, dia pun terkejut dan terdiam

"(name)?"

"kenapa pergi sih? mau kabur?" ucapku kesal dan melepas pelukan itu dia pun membalik badannya kearahku

"tidak, ayo pulang" ucapnya menarik tanganku

FWB? | TODOROKI SHOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang