09. city light

282 46 4
                                    

ketika manusia mulai diredupkan oleh malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ketika manusia mulai diredupkan oleh malam. dijalanan yang sepi itu renjun berjalan tanpa arah.

tubuhnya lunglai, mata panda dengan bekas garis-garis melintang ditangan yang memerah seolah tidak membuatnya malu untuk keluar rumah. sekitarnya kosong, ia berjalan sendirian ditemani oleh sinar lampu yang menjadi penghias malam. selanjutnya berakhir pada sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi--untuk dapat membunuhnya dalam sekejap.

apakah ia ingin mati?

jawabanya adalah tidak. renjun tidak pernah benar-benar menginginkan kematian meskipun kehidupan mencoba membunuhnya berkali-kali.

ia masih tidak bisa menerima secara lahir dan batin ketika ia harus meninggal dengan keadaan yang sama mengenaskanya dengan sekarang. ya, setidaknya ia ingin merasakan bahagianya terlebih dahulu meskipun sebentar.

renjun percaya ia pasti bahagia. jika tidak--ia akan membuat kebahagianya itu sendiri.

tubuh kurus itu berdiri tegak ditepian tanpa pembatas. menarik napasnya panjang, ia mulai merasakan angin yang membelai setiap jengkal kulitnya dengan lembut. membuatnya berangsur-angsur merasa damai hingga menutup matanya tanpa sadar.

kemudian mata itu terbuka lebar, turun dengan berani untuk melihat pemandangan dibawah kakinya yang membuat pemuda itu malah bergetar ketakutan. pening menginvasi kepala, penglihatanya seketika menjadi buram. buru-buru ia membawa tubuh itu untuk menjauh dari tepian. renjun terduduk diatas lantai rooftop yang kotor, napasnya terengah.

takut.

ada dua ketakutan yang ia rasakan ketika berdiri ditepian rooftop tersebut. yang pertama adalah ketakutan untuk jatuh. yang kedua adalah ketakutan memiliki tindakan untuk mendorong dirinya sendiri supaya jatuh.

ia merasakanya. sekalipun renjun tidak benar-benar menginginkan kematian. tetapi ia selalu memikirkan segala kemungkinan untuk mati ketika ada kesempatan.

iya, perasaan ini. perasaan ini yang memunculkan kesadaranya akan kebebasan mutlak setiap individu untuk memiliki pilihanya sendiri. karena sekalipun ia tidak menginginkan bunuh diri--tetapi pikiranya selalu membawa imajinasi tentang kematianya sendiri. seolah ia memberi pilihan bahwa ada sebuah kebebasan untuk dirinya sendiri termasuk ketika ia memutuskan untuk bunuh diri.

itu sebabnya renjun tidak pernah memandang peristiwa bunuh diri sebagai hal yang buruk. bagi renjun, bunuh diri adalah bentuk seorang individu untuk memilih kebebasan dirinya sendiri yang terperangkap dalam raga bernama manusia. mereka memutuskan untuk bunuh diri karena mereka ingin membebaskan diri mereka dari segala penderitaan yang mereka punya di dunia.

jadi itu bukan sesuatu yang buruk.

itu pilihan mereka dan mereka memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup mereka sendiri. bukankah hidup adalah soal pilihan?

namun renjun tidak bisa berpikir seperti itu lagi sekarang.

bunuh diri merupakan suatu hal yang buruk. sangat buruk. mimpi buruk bagi orang yang ditinggalkan. rasa bersalah, penyesalan, kekecewaan. semua itu menginvasi penuh seluruh kepalanya.

the cather in the ryeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang