Back home

5.5K 200 2
                                    

19.30 wib

Delvin pulang dari bandung langsung mengantarkan delvan ke apartemen delvan, delvan tidak ikut tinggal bersama papi mami nya ia lebih memilih tinggal di apartemen karena jarak rumah dan kantor delvan lumayan jauh dan dia memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan kantor nya.

Delvin habis mandi karena baru pulang dari kantor nya dan sekarang ia tengah bersiap siap untuk menjemput si kecil yang di rumah kakek nenek nya.

Ceklek

Kia membuka pintu kamar nya untuk mencari delvin.

"By itu di meja seblak punya siapa?" Tanya kia sambil duduk di sisi kasur

"Punya papi" ucap delvin sambil memakai baju lengan pendek warna putih bertulisan delvin's di bagian dada nya

"Kok udah dingin mana enak di makan" ucap kia sembari berdiri duduk di kursi rias karena ia hendak memakai skinker

"Tadi tuh papi nitip seblak bandung udah aku kasih tau nanti pasti dingin tp tetep aja ngeyel yaudahlah aku beliin aja"

"Oh.. kalo gitu nanti kalau mau ke sana mampir dulu ke toko seblak yang ada di dekat indo***** itu nanti kamu beliin papi itu aja" ucap kia 

"Iya"

Skip. Mobil yang di tumpangi oleh delvin dan juga kia sudah sampai di perkarangan rumah daffa mereka turun dengan beriringan.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"PAPA" pekik ken yang tadi nya bermaim dengan el sekarang berlari menuju dalvin dan melompat ke gendonganya.

Delvin tersenyum melihat putra nya, mungkin ken kangen kan tadi pagi gak liat wajah delvin yang keduluan berangkat ke kantor.

"Eum... kangen sama papa ya?" Ucap delvin dengan mencium kedua pipi ken

Ken mengangguk lalu memeluk leher delvin erat "heem"

"Dasar ken anak papa manja banget sama papa nya" celetuk el seraya memberekan mainan ken dan memasukan ke dalam kotak mainan

"Kamu juga gitu kali kalau papi pulang tugas pasti nemplok mulu kaya perangko" ucap damares pada adik nya ini

El mencebikan bibirnya kesal lalu menatap damares dengan tatapan permusuhan.

"Vin mana seblak titipan papi, kata van kamu bawa pulang" tanya daffa

Kia menaruh kresek tempat bungkusan seblak itu  di meja "ini seblak papi yang di beli dari bandung udah dingin. Nah kia beliin baru lagi papi cobain deh rasanya juga gak kalah enak kok sama seblak bandung." Ucap kia lalu duduk di karpet bersama el yang kelihatanya merajuk

"Lagian papi aneh aneh aja, minta seblak yang dari bandung kalau di bawa pulang ya dingin lah pi" ucap felli

"Vin ngak di sini mih?" Tanya delvin pada felli

"Ada barusan nyampe, lagi tidur kayaknya kecapean kerja"

"Abang kan bucin nya kertas" ucap damares

"Ken udah makan?" Tanya delvin pada anak nya

Ken mengangguk. "Dah papa, tadi ken makan cama ikan goleng" ucap ken

Delvin dan kia udah duduk di kursi lo ya.

Damares melirik adik bungsu nya yang sudah kelar membereskan mainan tadi sekarang el tengah tiduran tengkurap di karpet dengan lengan nya yang di jadikan bantal.

Damares mengkode papi nya agar membujuk el, ia tau kalau el sedang merajuk karena ucapan nya tadi. Daffa pun mengangguk lalu mengangkat el ke gendonganya seperti koala lalu mendudukan di pangkuanya dengan daffa yang duduk di sofa.

"Kenapa?" Tanya daffa pada el diam saja dan semakin memeluk nya. Anak bungsu nya ini kenapa manja banget sih kan jadi gemes liatnya.

Felli, kia, delvin, delvan, damares itu sudah biasa dengan sifat manja el yang gak bisa di hilangkan tapi kalau di sekolahan el itu manusia paling cuek di sekolahan yang sangat irit bicara. Dulu el sangat dekat denfan delvin saat delvin belum menikah bahkan dulu saat delvin dan kia pacaran dan jalan bareng pun el harus ikut.

"Abang sih adek nya di godain mulu udah tau adek nya gitu juga" ucap felli pada damares

Damares terkekeh kecil lalu berucap "masa calon angkatan tentara cengeng, gimana nanti kalau latian tentara dapat latihan yang keras masa mau nangis gak malu?"

El yang sepertinya di ejek abang nya pun langsung angkat kepala menatap damares " ya engak lah mana berani mereka kerasin el, kan el anak nya jendral militer indonesia pasti el di kalemin terus"

Yang lain hanya menatap pertengkaran adik dan kakak ini hanya terkekeh saja. 

"Mana bisa gitu?" Tanya daffa

"Iya bisa lah, emang nya papi tega kalau el di kerasin dan di bentak?" TANYA el dengan mendongakan kepalanya menatap papi nya

Daffa terkekeh lalu menciun pipi anak nya itu. "Hahaha, gak ada sejarahnya gitu el meskipun anak jendral el tetep di kerasin kalau latihan"

"Ada ada aja kamu el el" ucap delvin

Ken hanya diam di pangkuan papa nya karena ia tak faham dengan pembahasan orang orang. Tiba tiba ken kepikiran sesuatu lalu memberi tahu papa nya.

"Papa tau ndak, tadi ken ikut glandma ke pasal ken minta beliin ikan cama glandma tapi papa, abang el senggol ikan ken terus ikan na mati" ucap ken menceritakan kejadian tadi sore

El yang mendengar ucapan keponakan nya itu melotot kan mata nya menatap ken "Dasar pengadu." Ucap el

"Papa abang el pelototin ken" ucap ken sambil menyembunyikan wajahnya di dada delvin

"El" ucap damares menatap tajam el

"Gak papa besok kita beli lagi sama abang el juga" ucap delvin

"Kalau gitu mami siapin makan malam nya ya kita makan sama sama" ucap felli sambil beranjak dari duduk nya

"Kia bantuin ya mih" ucap kia.

Selepasnya kia dan felli ke dapur tinggal para lelaki yang ada di ruang keluarga ini.

"Ucle van mana pa?" Tanya ken karena ia sedari tadi menunggu kembaran papa nya ini

"Masih tidur, bangunin gih"

"Ayo bangunin uncle sama abang ares" ucap damares. Ken mengangguk lalu turun dari pangkuan papa nya dan berlari ke gendongan damares.

Dulu itu ken manggil damares dan juga el dengan embel embel 'uncle, tapi alhasil mereka berdua merengek gak mau di panggil uncle katanya masih muda jadi delvin menyuruh memangilnya abang saja.







Segini aja ya lagi gak mood ngetik

Daah

K E E N A N [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang