"Feelingku memang tidak salah!" Echa menatap Liam dan Lona bergantian. Keduanya sengaja disandingkan duduk di sebuah ruangan seperti ruang santai di gedung asrama mereka. Liam yang mengajak Lona dan kedua rekannya untuk berkumpul bersama kedua teman kamar Liam juga disela jam kosong pelajaran.
"Kalian terlihat mirip." Ucap Freya, "Iya wajar sih karena kalian lahir dari rahim yang sama sebagai saudara kembar."
"Aku jadi penasaran rasanya memiliki saudara kembar." Echa tersenyum masih menatap Lona dan Liam.
"Aku tumbuh sebagai anak tunggal," Jawab Lona, "Jadi aku baru pertama kali merasakan punya saudara yang seusia denganku dan memiliki wajah persis namun lawan jenis."
"Akupun demikian," Imbuh Liam, "Namun aku senang karena memang selama ini aku tahu siapa Lona. Aku sering melihatnya dari jauh."
"Kalau begitu kalian bisa mulai buat cerita baru sebagai saudara yang akhirnya dapat bertemu." Ucap seorang siswa bernama Evander.
"Lagipula ini masih awal kita berada di sini, masih banyak waktu untuk kalian saling dekat sebagai saudara." Lanjut siswa lain bernama Alvian. Sebelumnya mereka sudah saling berkenalan, Liam lah yang memimpin perkenalan.
"Oh iya mumpung--"
"Aku tahu apa yang mau kamu tanyakan," Liam memotong ucapan Echa, "Soal itu nanti kamu akan tahu sendiri. Bukan hakku memberitahukan."
"Memangnya apa?" Tanya Lona.
"Yang semalam." Echa memanyunkan bibirnya.
"Sabar saja," Freya mengusap bahu Echa, "Nanti juga kita akan tahu."
"Aku jadi ingat saat kamu katakan bertemu Liam," Lona menatap Echa.
"Kamu tidak percaya kalau Liam ini saudaramu?"
"Ya, dan aku katakan kalau hidupku ini bukan sinetron, tidak mungkin hal seperti itu terjadi. Ternyata aku salah," Lona beralih menatap Liam, "Tapi tidak apa-apa, aku tetap bersyukur menemukan keluarga kandungku."
Liam tersenyum kecil, "Aku juga bersyukur saat ini akhirnya bisa berbicara denganmu. Selama ini aku meminta untuk bertemu denganmu namun tidak diizinkan, dan akhirnya permintaanku dikabulkan."
"Aku juga senang melihat kebersamaan kalian." Echa tersenyum sumringah.
"Kalau begitu sekarang kita harus kembali ke kelas," Semua menatap Alvian yang baru saja berdiri dari tempatnya, "Sebentar lagi jam pelajaran selanjutnya dimulai."
"Vian benar," Freya ikut berdiri disusul yang lain.
"Boleh aku duduk di samping Lona?" Pinta Liam pada Echa yang sebelumnya memang sebangku dengan Lona.
"Tentu saja, aku bisa pindah ke sebelah Freya, nanti aku akan minta teman sebangku Freya bertukar ke tempat dudukmu sebelumnya."
Liam kembali tersenyum, "Terima kasih."
Mereka bersamaan beranjak meninggalkan ruangan untuk kembali ke kelas. Tepat saat guru masuk, Lona dan lainnya tiba.
Seperti sebelumnya, kelas dimulai dengan absen, dan kali ini Lona sudah tahu bahwa dirinya adalah Willona Dawson, adik kembar dari William Dawson.
"Aku selalu senang melihat anak kembar," Ucap Eunike, guru yang mengajar di kelas Lona saat ini.
Karena masih minggu awal, maka kelas diisi dengan perkenalan serta saling bercerita. Banyak hal seperti para siswa menjelaskan asal sekolah mereka serta perasaan mereka yang pertama kali tinggal di asrama sekolah.
Usai pelajaran, Liam mengajak Lona untuk mencari makanan ringan di ruang makan, tentu saja bersama yang lain juga.
"Nanti malam kalian ikut aku ke ruang kepala yayasan." Ucap Liam kepada semua timnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Special Class
RomanceWillona sedikit kecewa karena dirinya tidak dapat masuk ke SMA impiannya. Orang tuanya sudah mendaftarkan dirinya di sekolah lain dan mendapat beasiswa. Awalnya Willona menolak, namun pada akhirnya ia menerimanya. Tidak hanya itu, Willona juga harus...