Pulang sekolah, tim Lona berkumpul di ruangan mereka di gedung asrama. Jason sudah berada di sana karena ialah yang memanggil mereka.
"Jadi hari ini saya akan melatih fisik kalian. Setelah beberapa pertimbangan, maka diputuskan bahwa pelatihan kalian tidak hanya dilakukan saat akhir pekan. Untuk kelas akhir pekan akan lebih banyak diisi teori nantinya, praktikumnya bisa juga di akhir pekan atau setelah pulang sekolah seperti saat ini, tergantung dari kesiapan kondisi fisik kalian. Paham?"
"Paham Sir."
"Oke bagus. Sekarang saya minta kalian berganti pakaian dulu dengan yang lebih nyaman dipakai bergerak, saya tunggu kalian di ruang latihan."
Mereka segera bergerak kembali ke kamar mengganti pakaian lalu menemui Jason lagi di ruang latihan.
"Saya sudah melihat catatan data kalian. Selain Liam tentunya, yang kemampuannya dikatakan cukup baik adalah Lona dan Vian, ini data yang saya terima dari keseharian kalian sebelum masuk ke sekolah ini karena jumlah latihan kalian lebih banyak dari tim kalian yang lain."
"Aku memang tidak terlalu rajin latihan." Aku Echa.
"Begitulah." Timpal Freya.
"Memang begitu." Imbuh Evan.
"Tidak masalah," Jason melanjutkan, "Mulai hari ini saya akan memaksa tubuh kalian untuk banyak bergerak agar setiap otot kalian terlatih dan tidak kaku. Kalau begitu, untuk pembukaan, saya minta Lona dan Vian bisa menunjukkan kemampuan kalian."
Vian dan Lona berdiri berhadapan di atas matras, sedangkan yang lain bergeser dan duduk di pinggir arena tanding.
Pertandingan pun dimulai, Lona yang lebih dulu menyerang Vian setelah keduanya memasang kuda-kuda bersiap. Dengan sigap, Vian mengelak semua serangan Lona dan membalasnya. Keduanya hampir seimbang dalam hal menyerang dan bertahan hingga akhirnya Lona sedikit lengah dan Vian berhasil menjatuhkannya.
"Wah!" Echa bertepuk tangan dengan ekspresi takjub.
"Bagus." Puji Jason, "Kalau Lona tetap fokus mungkin pertandingan kalian belum selesai."
Vian membantu Lona untuk kembali berdiri.
"Setelah ini kalian bisa berlatih berpasangan, atau berdua-dua. Kalau soal dasar, aku yakin kalian sudah paham, jadi aku mau kalian meningkatkan kemampuan yang kalian miliki, bukan belajar dari dasar lagi karena kalian sudah mengerti soal itu."
"Aku mau bersama--"
"Jangan bersama adikmu." Jason memotong ucapan Liam, "Aku yakin latihanmu tidak akan total jika bersama adikmu. Cari lawanmu yang lain, Lona tetap bersama Vian."
Ucapan Jason membuat Liam tidak dapat berkomentar. Ia menurut meski kecewa tidak dapat berlatih bersama adiknya.
"Nanti kita bisa latihan bersama di luar kelas." Bisik Lona membuat Liam kembali bersemangat. Maka Liam dibuat berpasangan dengan Freya dan Echa bersama Evan. Mereka memulai latihan yang diawasi oleh Jason.
Sesekali Jason akan mendekat untuk mengoreksi setiap kekeliruan yang dibuat oleh para muridnya ini. Sampai sekitar satu jam, latihanpun selesai.
Lona mendudukan diri di matras dengan kaki ia luruskan setelah Jason pamit pergi.
"Capek." Echa membaringkan dirinya di matras sedangkan para laki-laki duduk bersandar di tepi ruangan.
"Sama." Freya mengikuti Echa.
"Sudah beberapa waktu aku tidak latihan sampai seperti ini." Ucap Lona.
"Kamu biasanya latihan di mana Lona?" Tanya Echa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Special Class
RomansaWillona sedikit kecewa karena dirinya tidak dapat masuk ke SMA impiannya. Orang tuanya sudah mendaftarkan dirinya di sekolah lain dan mendapat beasiswa. Awalnya Willona menolak, namun pada akhirnya ia menerimanya. Tidak hanya itu, Willona juga harus...