bab 8: pergi!

501 29 11
                                    

   " kakak, kembalilah padaku."
   Para boel dan bofu lalu melirik ke arah suara. Mata mereka terbelalak saat melihat seorang pemuda berambut perak panjang sedang berjalan dengan tenang dan berdiri di samping glacier.
   " kuja?!"
   " bukankah seharusnya kau di segel di dalam es abadi?!" Seru supra.
   " ya, aku. Tapi, kami sudah kembali semua berkat impostor dan rettaka yang berhasil mengembalikan kami." Seru kuja. " saat kami terbangun dari tidur panjang kami, kami menyadari jika kakak kami tidak ikut tersegel bersama kami. Kami lalu mencarinya dan kami akhirnya tahu jika jiwa kakak kami di bawa oleh arieth dan menyatu di antara kuasa elemental." Seru kuja.
     " menyatu ke salah satu dari elemental..." seru ace. " jangan bilang kalau itu adalah..." seru frostfire.
    " kau benar. Jiwa kakakku menyatu pada boboiboy solar." Seru kuja.
    " a... apa?!"
    Para bofu lalu melihat ke arah solar yang terus meraung kesakitan. Warna rambutnya kadang berubah menjadi perak, kadang hitam. Aura gelap menguar di tubuhnya. " sebentar lagi, kakak akan keluar. Aku senang." Seru kuja tersenyum.
     " tidak! Dia solar!"
     Daun berdiri tidak jauh dari solar dan melihat solar yang sedang meraung dengan wajah memelas. " ini solar, kan? Solar tidak akan melupakan daun, kan?" Daun lalu berjalan ke arah solar.
    " daun, jangan mendekat!"
    " uncle daun, pergi! Dia bukan lagi bunda solar!" Teriak ace.
    " tidak, ini solar!" Teriak daun. " solar, ini daun. Solar masih inggat daun, kan?" Air matanya menetes. Melihat tetesan mata daun membuat bayangan masa lalu muncul di kepala solar.
    " pokok kok serang pokok..."
    " aku tembak kau sekarang!"
    Warna rambut solar berlahan berubah kembali menjadi hitam dan membuat daun tersenyum senang. Sebaliknya, kuja melirik daun dengan kesal.
    " cih, penganggu." Seru kuja. Kuja dengan cepat pergi menuju daun, hendak memukulnya. Daun yang terkejut, tidak dapat mengelak. Untung saja, reflek gempa cepat dan membuat dinding tanah, sehingga membuat tinju kuja mengahancurkan dinding tanah gempa.
 

    Mata supra terbelalak saat melihat sang ayah berdiri tegak menghalangi kuja untuk menghajar gempa, padahal tubuhnya sudah babak belur di tengah kobaran api di ruangan itu. asap mulai membumbung tinggi dan api mulai melahap apa saja yang berada di sekitarnya. Ayahnya terhuyung berlumuran darah. Luka di dada dan punggungnya mengangga lebar. Tapi, ayahnya masih berusaha berdiri dan menghalangi dua pemuda untuk mendekati portal yang di ciptakan istrinya sebelum berpihak ke orang jahat di sebelahnya.
" supra, cepat lari!" Teriak ayahnya sambil menahan pedang samurai lelaki pemuda berambut perak itu. Tetapi sebelum ayahnya berkata kata lagi, pemuda itu menghujamkan samurai ke jantung ayahnya. Seketika itu juga, ayahnya roboh bersimbah darah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fusion kembali ke masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang