Bab 3: kejar suara itu!

562 44 17
                                    

" K-kenapa Kak Hali malah jatuh cinta sama biskuit?" tanya Taufan tak percaya.

Yaya masih bengong ditempat, sementara Halilintar juga tampak mengelus-ngelus biskuit di tangannya dengan penuh kelembutan. Tampak aura-aura berwarna pink menguar dari tubuh si pengendali petir.

" Err...jangan-jangan, yang pertama kali dilihat Kak Halilintar itu bukan Yaya, tapi...biskuitnya?" gumam Solar.

" Tunggu, jadi maksudmu Love Potion itu juga berefek pada benda mati?" tanya Gempa.

" Kelihatannya begitu. Kurasa kandungan dalam Love Potion nya terlalu kuat...terlebih lagi, Kak Halilintar terkena satu botol penuh tadi," jawab Solar kikuk.

"Hee? Love Potion? Buat apa bunda membuat begituan?" tanya ace dengan wajah tak berdosa sama sekali.
" lalu, solar. Sampai kapan hal ini akan terus berlanjut?" Tanya gempa. " a... aku tidak tahu karena aku belum mencobanya. Tapi, kurasa ini akan permanen sampai kak halilintar di beri penawarnya." Seru solar kikuk.

" Jadi...sudah berapa lama kau disini?" Halilintar duduk di hadapan sebuah meja panjang dengan posisi menopang dagunya.

"..."

"Ah...baru disini rupanya? Artinya kau belum tahu ruangan-ruangan disini kan? Mau ku tunjukkan?" Halilintar bersuara lagi, kali ini terdapat sedikit kilatan antusias di matanya.

"..."

" A-ah...bukan, bukan. A-aku bukannya peduli padamu...hanya saja...k-kau...kau cantik..." Halilintar merona seketika kemudian segera memalingkan wajahnya.

Taufan sibuk memotret halilintar yang sedang kasmaran, bak fotografer terkenal. " Lihat deh, guys. Kalo foto-foto ini dijual...bayangkan saja berapa banyak untung yang akan aku dapatkan," Taufan cengar-cengir sambil memperlihatkan belasan foto yang merupakan wajah Halilintar yang sedang merona dan tersenyum.
" sebagai presiden fans club halisol, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Seru ace dengan latar berapi api. Dia lalu mengambil ponselnya dan ikut ikutan mengambil foto halilintar.
" ternyata kau ada di sini, ya ace."
!!!
" b... bang supra... bang frostfire. A... aku... aku bisa jelaskan..."
Ace menginggil ketakutan saat mengetahui supra melirik ayahnya yang sedang lope lope dengan biskuit, dan menatapnya dengan tatapan thunder yang terkenal. Dia lalu meletakkan tangannya ke bahu ace yang ketakutan. " a... aku... aku tidak sengaja, bang."
" ace..."
" i... iya, bang..."
" aku bangga padamu."
"..."
" kita bakal untung besar nih!" Seru frostfire terkekeh.
" bisa ganti ponsel terbaru nih." Seru supra semangat.
" oh, begitu. Pantas saja aku merasa aneh melihat kalian yang biasanya malas, jadi semangat dalam melakukan misi. Jadi, ini ya tujuan kalian."
!!!!

Bak!!!

Buk!!!

Petok!!

" bisakah kalian waras untuk sekali saja? Sejujurnya aku berharap banyak kepada kalian. Terutama kau, kak supra. Sebagai kakak tertua seharusnya kau... bla... bla... bla... dan kak frostfire bla... bla.. bla...
" maafkan kami, bu."
" kalian mau mati?"
" maafkan kami, pak."
" a... anu... siapa kalian?" Tanya gempa membuka suara. Gempa agak merasa kasihan melihat dua orang yang sudah babak belur dan di marahi oleh pemuda berjaket biru itu.
" sebenarnya kami..." seru gracier dengan senyum manis dengan latar bunga bunga di belakangnya.
" sepertinya, kak glacier masih kesal karena cintanya di tolak anak aunty yaya." Bisik ace.
" aku pernah dengar gosipnya. Katanya dia menolak cinta glacier karena memilih lo sup." Bisik forstfire.
" kasihan... sepertinya dia gagal lagi menghapus juara jomblo berkaratnya. Bahkan sori saja sudah ada ceweknya." Bisik supra.
" Khayalan anak perawan yang sedang dilanda cinta~" frostfire.
" Ya ya ya ya.." supra.
" sepertinya orang tua kalian pasti akan senang mendengar aib kalian."
!!!!
Frostfire & supra: wahai yang mulia paduka baginda kaisar kakak gracier yang terhormat, kami yang sekedar butiran debu memohon agar tidak membeberkan aib kami kepada orang tua kami."
Glacier: " sudah tahu harus apa?"
Frostfire: " iye... iye... bakal gue bakar foto uncle hali nanti."
Supra: " aku akan membantu bunda untuk membuat penawarnya."
" a... anu... tapi kak hali sudah pergi dari tadi." Seru gempa membuka suara. " sekarang dia sedang di kejar oleh taufan dan yaya." Sambungnya.
"..."
Glacier lalu melirik ke arah frostfire dan supra dengan tatapan es yang mematikan.
" iye... iye... kami akan mencarinya sekarang." Seru frostfire langsung paham. " yok, mata empat." Sambungnya. Mereka lalu beranjak pergi. Gempa menghampiri glacier yang sedang memijit keningnya. " aku paham penderitaanmu, dik." Serunya menepuk pundak glacier.
**************************************
" Menikahlah denganku," Shielda menjatuhkan laporannya.
Tidak, dirinya bukannya terpesona, tapi justru melongo melihat Kapten Kaizo kini berjongkok satu kaki dihadapannya sambil menyerahkan setangkai bunga mawar yang diketahui berasal dari Nebula M78 (sejak kapan ada mawar disana?) sambil tersenyum tampan.
" Kapten...anda baik-baik saja?" tanya Shielda datar.
" Tidak pernah lebih baik," Kaizo masih tersenyum, kemudian memegang sebelah tangan Shielda.
" Kau adalah wanita yang tangguh. Aku terpesona dengan keanggunan dan kehebatanmu. Bersama...kita bisa membangun kehidupan yang lebih baik, dan bersama-sama kita juga bisa menyelamatkan dunia," ucap Kaizo panjang lebar, masih dengan senyum sejuta watt nya yang mungkin akan membuat fangirls nya terkena serangan jantung jika melihatnya dari dekat. Oh, tapi Shielda bukanlah fangirls yang dimaksud tersebut.
" Kapten...kelihatannya kau harus istirahat. Terlalu lama di planet lain membuat kepalamu berubah menjadi bendul," ucap Shielda datar sambil melangkah mundur. Jujur, tingkah Kaizo saat ini benar-benar membuatnya merinding.
Kaizo terkekeh pelan.
"Itulah yang menarik darimu, Shielda," Kaizo berjalan mendekati Shielda (yang semakin cepat melangkah mundur). Tangannya yang memegang bunga mawar kemudian terulur.
"Astaga...kerasukan apa orang ini? Apa terlalu sering bertugas diluar angkasa membuat otaknya berubah bentuk?" batin Shielda yang semakin ngeri dan risih dengan tingkah kakak Fang tersebut. Kaizo semakin mendekat, kemudian kembali menggenggam tangan Shielda.
Shielda sendiri sudah pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Kaizo.
" Nah, sekarang...apa jawabanmu?" kini mulai ada kerlap-kerlip imajiner ditambah latar belakang pink penuh bunga di belakang Kaizo. Pemuda berkekuatan energi tersebut kemudian menyodorkan setangkai mawar yang sejak tadi di pegangnya.
"..." Shielda jadi bingung. Kelihatannya kapten mereka ini memang sedang kerasukan.
"Kapten, aku-"
Duak!
"Eh?" baru saja dirinya mau memberikan penolakan klise berupa 'kita temanan aja yah' pada kaptennya, komandan kokoci muncul sambil ngesot dengan air mata air terjunnya.
" kapten kaizo!!! Teganya dirimu padaku! Sungguh teganya... teganya..."
**************************************
" AAAARRRGGGHHH!!!"
" suara apa itu?!" Seru frostfire terbelalak. " bukankah itu suara sori dan aunty daun?" Sambungnya. " dari arah sana!" Seru supra. Mereka lalu berlari ke asal suara.
" bertahanlah sori, aunty daun. Kami akan menolong kalian."
Tbc

Fusion kembali ke masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang