Lost of Memory 10

7 0 0
                                    

Flashback ON

Myungsoo dan Eunji sedang asyik berbincang di kedai es krim Boram yang merupakan tempat favorit Myungsoo dan Jiyeon. Yah, Myungsoo meminta Eunji menghiburnya dan menemaninya ke tempat itu untuk mengenang masa-masa indahnya bersama Jiyeon yang mungkin takkan bisa lagi ia lewati dengan yeoja itu.

"Yaaa..jadi ini maksudmu meminta bantuanku, eoh. Menghiburmu dengan menemanimu makan es krim?!" ujar Eunji tak habis pikir seraya menggelengkan kepalanya pelan.

Myungsoo tersenyum tanpa dosa menanggapi ucapan Eunji.

Tiba-tiba saja Boram menghampiri Myungsoo dan menyapanya.

"L-ah, kau disini?" tanya Boram begitu tau Myungsoo ada disana.

Sebelumnya, Boram memang tak tahu kedatangan Myungsoo ke kedainya karena ketika Myungsoo dan Eunji datang, ia tak ada di tempat dan pegawainya lah yang melayani mereka. Dan ketika dia baru saja sampai, tak lama setelah itu Jiyeon juga baru saja datang.

"Ne noona, wae?" tanya Myungsoo heran melihat raut wajah Boram yang sedikit aneh.

"Aniyo...tadi Jiyeon dan namjachingunya datang kemari tapi mendadak mereka pergi lagi. Kalau saja aku tau dari awal kau ada disini, pasti aku akan memanggilmu" ucap Boram noona.

'Jiyeon datang kesini dan tiba-tiba pulang? Mungkinkah ia melihatku sehingga dia pergi? Tapi kenapa?' tanya Myungsoo dalam hati.

"Eonnie, apa mereka sudah lama pergi?" tanya Eunji.

"Anhi...mereka baru saja pergi, mungkin mereka belum jauh" jawab Boram.

"Gomawo eonnie atas informasinya" ucap Eunji ramah.

"Ne, kalau begitu kalian lanjutkanlah makannya" ujar Boram kemudian meninggalkan Eunji dan Myungsoo yang masih memikirkan kenapa Jiyeon pergi.

"L-ah" panggil Eunji seraya memegang pergelangan tangan kanan Myungsoo.

Myungsoo menatap Eunji.

"Kejarlah Jiyeon. Masih belum terlambat jika kau ingin memperjuangkannya selagi Jiyeon belum benar-benar memutuskan siapa yang ia cintai" ucap Eunji.

"Apa kau yakin? Jiyeon bahkan sudah menerima Minho sebagai namjachingunya, bagaimana bisa aku mengejarnya" ucap Myungsoo pesimis.

"Memang benar Jiyeon telah menerima Minho sebagai namjachingunya, tapi aku dapat melihat keraguan dimatanya saat ia menerimanya. Dia melihatmu saat itu dan kau sama sekali tak melihat ke arahnya sehingga kau tak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan" ujar Eunji.

"Keundae aku takut Eunji-ah, perasaanku ini akan membuatnya semakin jauh dariku nantinya. Lagipula, aku tak mungkin merebut dia dari Minho" ujar Myungsoo putus asa.

"Pabo namja" celetuk Eunji.

"Yaaa kenapa kau mengataiku pabo, eoh" protes Myungsoo.

"Kau bahkan belum mencobanya. Jadi jangan memutuskan sendiri hal yang belum pasti terjadi. Masalah Minho, aku mengerti kita bertiga sahabat sejak SMP. Dan kau bukanlah tipe orang yang akan menusuk sahabatmu sendiri dari belakang L-ah, jadi jelaskanlah pada Minho tentang perasaanmu dan kondisi yang sesungguhnya. Aku yakin, Minho akan mampu menerimanya dan jika memang harus ada persaingan diantara kalian, kuharap itu fair dan tak akan mengganggu persahabatan kita" ujar Eunji membuka pikiran Myungsoo yang memang sedang galau.

"Gomawo Eunji-ah, you're my bestfriend" ujar Myungsoo dengan wajah penuh semangat.

"Kha....Ppali..." ujar Eunji menyuruh Myungsoo untuk segera pergi.

Dengan cepat Myungsoo beranjak dari tempat duduknya lalu berlari keluar untuk mengejar Jiyeon dan juga Minho. Eunji hanya bisa melihat punggung Myungsoo yang makin lama makin menjauh.

Lost of Memory (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang