bagian ll

79 8 5
                                    

Holla~~~

Aku update lagi, hahaha

Selamat membaca ....









Nyonya Tokitou mengajak ketiganya untuk bertemu kedua anaknya, Yuichirou memang sudah lama menjalin persahabatan dengan ketiga gadis yang terkenal dengan ilmu berpedangnya yang acapkali memenangkan pertandingan nasional.

Makanya tidak heran jika Nyonya Tokitou mengenal ketiganya apalagi ia juga merupakan teman dekat ibunya Tanjiro, saat mereka melewati halaman depan sekilas tercium bau bunga westeria, bunga yang biasanya mekar saat musim semi.

"Kalian menciumnya?" bisik Tanjiro melihat ke sekeliling perkarangan depan dari rumah Tokitou.

"Wangi bunga westeria, apa ada yang memiliki parfume dengan wangi bunga itu?" sahut Zenitsu dengan heran, walaupun hanya sekilas tapi ia yakin kalau itu wangi dari bunga westeria.

"Mungkin tim dekor ada yang membawa bunga westeria untuk jadi dekorasi?" Inosuke mencoba untuk berpikir positif.

Ketiganya kembali diam menganggap hal tadi bukan masalah besar, tetapi anehnya sampai mereka memasuki aula dan ruang tamu tidak satu pun penampakan bunga westeria di pajang.

"Tunggu sebentar ya, Oba-san panggil dulu Yui sama Mui-nya," ungkap Nyonya Tokitou langsung meninggalkan ketiganya yang hanya bisa diam melongo.

Ruang tamu keluarga Tokitou terasa sekali budaya lama Jepang, banyak lukisan dan bahkan samurai yang di pajang.

Ketiganya duduk dengan gelisah, sedari awal memasuki perkarangan rumah Tokitou sudah terasa aneh. Suasananya terasa canggung dan juga berat membuat ketiganya berkeringat dingin.

"Yo! Apa kalian menunggu lama?" tanya Tokitou Yuichirou berjalan dan duduk di depan ketiganya.

"Lo, habis darimana? Kok berantakan banget," tegur Inosuke melihat Yui yang berantakan.

"Oh, kebetulan tadi sedang sibuk di dapur sedang membantu Ji-chan masak," sahut Yuichirou sambil menghala napas panjang.

Melihat Tanjiro dan Zenitsu yang asik melihat sekeliling ruangan Yuichirou yang sedari tadi dicuekin keduanya langsung bertanya, "Ne-san sedang mencari apa?"

Tanjiro langsung menatap Yuichirou dengan salah tingkah, ia dari tadi penasaran dengan adiknya Yuichirou.

"Ne, Yui di mana adikmu?" Mendengar sang sahabat bertanya tentang adiknya, Yui yang sedari tadi tidak melihat wujud Muichirou langsung berdiri.

"Tunggu sebentar sepertinya Mui sedang tidur," ungkapnya tidak enak hati.

"Kalau begitu tidak perlu dibangunkan Yui, dia pasti kelelahan, biarkan adikmu istirahat sebentar." Tanjiro melambaikan tangannya tanda menolak.

"Itu benar, kami hanya penasaran lagipula kami di sini sebenarnya hanya mengawasi karyawan Kie Oba-san," lanjut Zenitsu tertawa kecil.

Yuichirou yang paham kembali duduk dengan tenang, tak lama dari arah Yuichirou datang muncul Nyonya Tokitou dan seorang pria paruh baya dengan memakai yukata bermotif bulan.

"Aduh, maaf ya. Tadi Oba-san keasyikan bercerita sama kakeknya Yui jadi lupa belum dibuatin minuman," tuturnya sambil menyajikan minuman dan cemilan.

Ketiganya tersenyum sopan, Tanjiro merasa risih dipandang terlalu dalam oleh pria yang berperan sebagai kakeknya Yui.

"Ji-chan kenapa memandang teman Yui?" tanya Yuichirou yang kebetulan juga melihat pandangan kakeknya ke arah Tanjiro.

Jeda Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang