[8] batasan, teman biasa.

67 21 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

baru saja ia menyandarkan kepalanya di dinding kamar, ringtone ponselnya berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

baru saja ia menyandarkan kepalanya di dinding kamar, ringtone ponselnya berdering. menampilkan satu nama yang menurutnya sudah lama sekali untuk mendengar kabar darinya, jake.

“halo, jake?”

“di insta story lu siapa?”

dahi ningning berkerut ketika mendengar pertanyaan itu, dan beberapa detik setelahnya barulah ia dapat mencerna topik pembicaraan kali ini. “ha? oh, temen gue.”

“jay? m-maksud gua itu jay?”

“iya, jayden. temen kampus gue. islam. anak sumedang.”

“bukan jaynab?”

“bukan, ini sarah.”

“HAHAHAHAHA... maksud gua serius bukan jay nabastala? lu malah bahas film dul.” kata jake, yang terdengar sedang terbahak-bahak sambil memukul meja?

entahlah, memang dari dulu jake ini memang kocak gaming.

“ya elo ngapain manggil dia jaynab! bukan, kan udah gue bilang tadi.”

“konspirasi alam keren banget ya. lebih kerennya lagi, lu dipertemukan sama jay versi halal.”

“iya, Alhamdulillah.”

[2] Ruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang