Bab 7.2

224 37 0
                                    

“Aku tidak tahu bagaimana keterampilan penyihir penyembuh, tapi itu satu-satunya hal yang bisa kita coba untuk saat ini, jadi aku menyarankan ini karena menurutku itu bagus.”

'Apakah dia berbicara tentang Loreina Minangsi ...'

Grand Duke melihat sekeliling, berusaha untuk tidak bernapas terlalu keras. Dan matanya bertemu dengan Sienna, yang sedang menatapnya dari belakang putra-putranya.

Saat dia melihat ekspresi Sienna, sebuah kata melintas di kepala sang archduke.

'…Tidak.'

Dia seharusnya tidak menelepon Loreina atau Minangsi sekarang.

Dia sampai pada kesimpulan itu secara naluriah, dan alasannya muncul di benaknya kemudian.

Pasangan Pangeran Minangsi akan melihatnya sebagai kesempatan emas jika Loreina menyembuhkan sang adipati.

Tidak sulit membayangkan bahkan adegan mereka meminta dia mengambil Loreina sebagai bangsal, mengatakan bahwa dia adalah penyelamatnya.

Itu akan membuat Sienna gelisah.

Apa jadinya seorang anak yang selalu siap untuk menyerah atau berbagi jika anak yang lebih baik darinya menginginkan posisi sebagai bangsal…?

Bukankah itu sangat jelas?

Grand Duke tidak ingin Sienna berpikir seperti itu.

…Tidak pernah.

Mungkin tidak tepat sebagai alasan untuk menolak satu-satunya harapan dalam menghadapi kematian.

Namun, rasa penolakan naluriah di luar apa yang dipikirkan di kepalanya sedang menentukan arah tindakan.

Tidak ada Loreina atau Minangsi.

Dia tidak bisa.

“Jangan panggil penyihir penyembuh…”

"Ya? Tapi, Grand Duke, Anda tidak bisa melakukan ini! Aku tidak tahu kenapa, tapi lukanya tidak sembuh sama sekali sekarang. Satu-satunya cara adalah memanggil penyihir penyembuh…”

Pada saat itu, Sienna menangkap energi hitam yang muncul dari luka sang adipati. Tanpa disadarinya, dia maju selangkah.

“Sekarang, tunggu sebentar. Luka Yang Mulia terinfeksi penipuan.”

"Ya?!"

"Tolong izinkan saya memeriksa lukanya!"

“Tapi sekarang, lebih baik memanggil penyihir penyembuh…”

"Tidak."

Itu adalah adipati agung.

"Biarkan anak itu ... lewat sini."

“Yang Mulia!”

Tetapi pada akhirnya, kekeraskepalaan sang grand duke menang. Sienna diantar ke kursi staf medis tepat di depan grand duke, yang bahkan tidak dapat dijangkau oleh putranya.

"Apakah kamu baik-baik saja melihat lukanya ...?"

Sienna menganggukkan kepalanya dengan tegas.

Dunia Tanpa Saudaraku Yang Dicintai Semua Orang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang