12.2

217 24 0
                                    

Dia memiliki intuisi itu.

“Pokoknya, itu saja cerita untuk hari ini. Kalian kembali saja dan lakukan apa yang harus kalian lakukan.”

"Yang Mulia, bolehkah saya bertanya berapa lama Yang Mulia harus tetap berada di ruang penghalang itu?"

Arandier mengangguk pada pertanyaan mendesak Sienna.

"Aku tidak bisa menahannya di sana selamanya."

"Jika begitu……."

Di mata tulus Sienna, Arandier menemukan kasih sayang dan kerinduannya yang dalam terhadap kaisar.

'Apakah dia lebih baik dari saya, siapa anaknya?'

Apakah karena bertahun-tahun telah berlalu? Bagi Arandier, baik rasa hormat terhadap ayahnya maupun perasaan kepatuhan mutlak tidak memudar. Tapi dia sekarang memiliki rasa persahabatan dan ikatan yang lebih kuat, saat dia berbagi beban yang seperti gunung antara dia dan kaisarnya.

"Aku tidak akan pernah tahu."

Seandainya anaknya masih hidup, dia akan menanyakan pertanyaan yang sama dengan mata itu.

Itu adalah ide sentimental yang langka bagi Arandier, dan itu membuatnya sangat terbuka.

“…Ya, Hitung Ysent. Karena Anda telah menjadi 'pengetahui rahasia', saya akan memberi tahu Anda secara khusus. Yang Mulia Kaisar hanya akan berada di sana sampai 'penghalang luar' selesai."

* * *

Ruangan itu indah dan indah.

Kotak musik komidi putar yang berputar dengan suara jernih hanya dengan satu sentuhan jari, meja rias dengan cermin yang diukir dengan bunga mawar, dan balkon dengan tirai yang indah.

Itu adalah ruangan yang didekorasi seperti makanan penutup dengan segala macam barang cantik.

Itu adalah ruangan yang indah yang bisa membuatmu tersenyum hanya dengan melangkah masuk, tapi sayangnya, sekarang di ruangan ini, tidak ada yang bisa tersenyum.

Itu karena ada bau darah dan bau nanah busuk yang tidak enak, yang tidak cocok untuk ruangan seperti itu.

“Aduh…!”

Pemilik kamar ini, yang berbau kematian yang mengerikan, memutar tubuhnya di tempat tidur dan mengerang.

“Ihhhhhhhh!”

Tangisan yang tidak bisa menahan rasa sakit yang naik dari dalam.

Pemilik teriakan itu adalah Loreina Minangsi.

Dia adalah seorang wanita yang pernah dipuji sebagai malaikat penyembuh dan orang suci di kekaisaran ini.

"Uhhhhhhhh."

Tapi anehnya, tidak ada yang merawat wanita bangsawan ini sekarang.

Sendirian, Loreina mengerang, memutar tubuhnya di tempat tidur mewah di kamar yang indah.

Bahkan tubuhnya dalam keadaan yang tidak bisa dikatakan normal.

“Ahhh…!”

Dunia Tanpa Saudaraku Yang Dicintai Semua Orang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang