Season 2. Chapter 1

1.6K 127 33
                                    

Kalau suka jangan lupa vote~!

Saya ingatkan disini Tanjiro Zenitsu Shinobu berubah jadi genderbendnya.












[Author POV]


Hari demi hari, minggu berganti bulan. Tidak terasa sudah 2 bulan sejak kejadian itu dan sekarang adalah musim salju. Semuanya terasa sangat bahagia karena munculnya salju.

Tetapi tidak dengan Tanjiro...










Teman-teman terdekatnya, mencoba untuk membuat Tanjiro merasa lebih baikan.



Hingga suatu hari Obanai ke Butterfly Estate karena terluka di bagian bidang dada dan di obati Shinobu.

Malam hari, pukul 9 malam.







Ia secara tidak sengaja melihat Tanjiro sendirian dengan ekspresi sedih.



Ia awalnya mengabaikan Tanjiro, hingga ia teringat kata-kata Mitsuri.



"Kebanyakan perempuan menyukai lelaki yang perhatian tanpa disadari"




Entah kerasukan apa, Obanai menghampiri Tanjiro. Padahal ia tau betul masih memiliki trauma terhadap masa lalunya.




Tanjiro menyadari kehadiran si Hashira ular dengan indra penciuman nya.



"Obanai-san..? Kenapa anda disini?" tanya Tanjiro mengeluarkan air matanya.


Obanai makin panik karena ia tidak tau How to comfort a girl.



"Tubuhku terluka dan aku diobati oleh Shinobu," jawab Obanai.


Seketika hening, Obanai terus mencari kata-kata untuk menghibur Tanjiro. Ia duduk di sebelah Tanjiro.




"Aku tidak tau apa yang telah kau alami, tapi bagaimana kalau kau luapkan emosimu kepadaku?" tawar Obanai.

Tanjiro terkejut, tetapi rasa sedih dan frustasinya itu tak terbendung lagi. Segera ia jatuhkan badannya ke pelukan Obanai dan menangis.




Perlahan, Tanjiro menceritakan apa yang terjadi pada keluarganya.


Obanai terkejut, mungkin memang lebih parah apa yang telah dialami obamai, tetapi kehilangan orang-orang yang dicintai juga pasti sangat sakit.






Zenitsu dimana? Nginep di kediaman Hashira Suara.

Inosuke? Nginep di kediama Hashira api. Abis latihan fisik.

Mereka berdua ga bisa pulang ke butterfly estate dikarenakan salju yang lebat.





15 menit kemudian, Tanjiro berhenti menangis dan Obanai berhasil menghiburnya. Obanai segera keluar dari kamar dna berencana untuk pulang. Tetapi sebelum itu..



"Obanai-san... Arigato," ucap Tanjiro dengan senyuman hangat.



Obanai menoleh ke belakang dan terpana dengan kecantikannya itu.

".. Sama-sama," ujarnya.







Saat Obanai hendak keluar dari gerbang Butterfly Estate, Shinobu menghadangnya.



"Tidakkah akan lebih baik jika kamu menginap malam ini? Salju sangat lebat di luar," ucap Shinobu.




"Sebelum aku datang kesini juga sudah lebat," Obanai pun langsung keluar dari Butterfly Estate.




".. Tumben dia lembut? Ah Ya sudahlah, lebih baik aku tidur saja." pikir Shinobu.









Esoknya.... Zenitsu dan Inosuke pun akhirnya kembali ke Butterfly Estate.

Saat mereka kembali, Tanjiro sedang direbut oleh kedua Pria.




"Apa maksudmu dengan melatihnya? Dia itu muridku duluan tau!" seru Sabito memegang tangan kiri Tanjiro.



"Hey, jangan lupa kalau Tanjiro juga muridku," ujar Rengoku memegang tangan kanan Tanjiro.




"Kalau mau romantisan jangan disini ngapa. Inosuke, kita ambil jalan lain saja," ajak Zenitsu.


"Memangnya kenapa?" tanya Inosuke.


"Kehadiran kita bisa mengganggu mereka," jawab Zenitsu.




Mereka berdua, Rengoku dan Sabito terus bergelud dan secara tak sadar melepaskan tangan Tanjiro.



Tidak lama kemudian muncul Muichiro, mereka bertiga menyadarinya.





"Seventh Form: Obscuring Clouds," kata Muichiro.

Seketika itu juga kabut muncul. Beberapa menit kemudian Tanjiro dan Muichiro tidak ada lagi disitu.




Remgoku dan Sabito kesal. Setelah itu Shinobi datang.



"Ara-ara! Kalau masih ribut silahkan keluar!" serunya. Mereka berdua pun keluar karena merinding.















Di tempat lain, Muichiro diam-diam kencan dengan kesayangannya iutu walaupum Tanjiro tidak menyadarinya.



Tentu saja, "kencan" mereka terganggu oleh seorang pemabuk siang hari dan Muichiro pun akhirnya membawa Tanjiro ke kediamannya.





Mereka berdua pun mengobrol dengan senang, hingga saatnya terjadi.


Tanjiro polos dikabedon. Kalian sudah tau niat Muichiro, Kiss~!


Tetapi saat bibir mereka hampir bersentuh...

















"Muichiro," terdengar suara Obanai tiba-tiba.



"Obanai? Sejak kapan kau disini?" tanya Muichiro. Tanjiro sudah bingung dengan apa yang terjadi.


"Sebelum kalian berdua disini, dan kita berdua dikasih tugas sekarang." jawab  Obanai menyeret Muichiro.



"Hee?!" keluh Muichiro. Tanjiro hanya menatapi Obanai yang menyeret Muichiro.


Sebelum Obanai pergi, ia memberi tatapan ke Tanjiro lalu pergi. Tanjiro makin bingung.





Karena Tanjiro merasa dia harus pergi dari kediaman pilar jabut, ia pun pergi.







Hari masih sore, tetapi ia belom dapat misi. Eh ga jadi.





"Kamado Tanjiro! Arah timur terdapat iblis yang memangsa wanita!" teriak Gagaknya itu.























TBC


Maap, mimin kehilangan ide.



Nih gimana kalo gini, kalau readers saya di WT ini nyampe 20rb eheq-


Saya akan Face Reveal dan gender reveal!

if Tanjiro & Zenitsu turned into a female || KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang