//
Setelah kejadian tadi pagi di mana [Name] yang mengganggu kegiatan Yoojin dengan tunangannya, sekarang udah masuk jam malam; jam 9 malam, tapi [Name] sama sekali belum pulang. Dia masih ada di ruangannya, meeting penting tadi bikin pekerjaan dia makin banyak⸺dan ternyata nggak cuman perusahaan sebelah yang datang; Tuan Besar Yoo juga datang.
Makanya sekarang dia belum pulang.
Sementara Yoojin? Orangnya masih dalam perjalanan pulang ke kantornya setelah seharian ngabisin waktu sama tunangannya, tanpa peduli kalau [Name] lagi kelimpungan gara-gara dia.
Ya, emangnya ngapain dia harus peduli?
Gue sumpahin lo kena karma besar, deh, anjrit.
Sesampainya dia di parkiran basement, dia langsung melangkahkan kakinya menuju lift dan naik ke lantai atas tempat ruang kerjanya dan ruang kerja [Name] berada.
Nggak butuh waktu lama, Yoojin udah sampai di depan pintu ruangannya. Keadaan lantai itu udah agak sepi, yang lalu-lalang juga cuman petugas kebersihan sama petugas keamanan perusahaan. Sisanya udah kosong banget⸺kecuali ruang kerja [Name], lampu ruangannya masih nyala.
Waktu Yoojin masuk ke dalam ruangannya, hal paling pertama yang Yoojin notis adalah kerapian ruangannya yang kelihatan lebih rapi dari biasanya. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa tumpukan berkas di atas meja kerjanya yang nggak segunung seperti apa yang dia lihat kemarin malam. Melihat kalau meja kerjanya rapi dengan beberapa berkas bertumpuk, Yoojin segera menghampiri mejanya dan memeriksa berkas tersebut.
[Name] udah kerja keras hari ini⸺semuanya disortir dengan rapi sama cewek itu. Mana ada notes kecil dan beberapa notes penanda⸺kinerjanya hari ini benar-benar maksimal.
Ya, iya lah, efek gajinya mau dinaikin, makanya dia kerjanya semangat dan bagus banget.
Sebenarnya Yoojin agak tersentuh, sih, waktu tahu [Name] kerjanya se-niat ini. Tapi waktu dia ingat kalau [Name] kerjanya bagus cuman kalau gajinya dinaikin bikin dia nggak jadi merasa tersentuh dan malah menggerutu sebal.
Tapi tetap aja, dia merasa tersentuh, karena [Name] rela banget direpotin sama dia.
Ya, kan demi uang. Nggak usah geer, deh.
Maka sambil memeriksa berkas-berkas tersebut dan menanda-tangani berkas yang harus ditanda-tangani, dia sesekali melirik pada ruangan [Name] dari kaca. Tangannya berhenti bergerak dan dia berdiri dari duduknya, lantas melangkah keluar dari ruangannya untuk mengunjungi ruangan [Name].
Ketika dia membuka pintu ruangan tersebut, yang pertama menyambutnya adalah aroma woody yang menyeruak memasuki indera penciumannya. Beriringan dengan itu, atensinya jatuh pada [Name] yang menelungkupkan wajahnya pada meja dan sama sekali nggak menyadari kehadirannya.
"[Name]."
Nggak ada respon. Yoojin mengerutkan keningnya dan melangkah mendekat. Tangannya terulur setelah sampai dan menyentuh surai platinum tersebut, menyingkirkannya dan mendapati bahwa cewek mata duitan itu ketiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐨𝐬𝐦𝐨𝐠𝐲𝐫𝐚𝐥 ⸺ yoojin & l. jihoon.
Fanfiction[𝐑𝐄𝐂𝐇𝐄𝐑𝐂𝐄] (adj.) whirling around the universe. ⸺Pendiri perusahaan tajir melintir mirip nobita dan tukang gaslighting serta tukang manipulasi orang; idol ganteng yang tajir melintir dan mantan raja generasi satu. Kira-kira, yang lebih banya...