// 05. "100 juta won, sialan."

908 197 11
                                    

//

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

//

Malam harinya, [Name] memutuskan untuk jalan-jalan keluar, sendirian, dan nanti mau ngerepotin Seongeun buat jemput dia. Gimyung udah balik daritadi sore karena harus ngurus Big Deal dan sekarang [Name] udah siap buat jalan-jalan sendirian keliling Myeong-dong⸺doain semoga dia nggak bablas ngabisin uangnya.

Iya, dia mau ke Myeong-dong. Nanti dia telepon Seongeun buat jemput, biar Seongeun repot.

Destinasi pertamanya udah pasti adalah restoran. Dia mau ngisi perut supaya nanti ditengah jalan nggak tiba-tiba meleyot. Setelah keluar dari stasiun Myeong-dong, dia dengan segera melangkah menuju restoran favorite-nya yang sering dia kunjungin sama Seongeun dan Gimyung, kalau dua bocah itu nggak berantem.

Dia udah senang, akhirnya bisa makan enak setelah dimasakin mie instan sama Gimyung⸺iya, Gimyung masakin dia mie instan doang tadi siang, mana alibinya supaya dia terbiasa merakyat pula.

Masuk ke dalam restoran, dia langsung disambut sama pelayan yang familiar sama dia, karena dia emang cukup sering ke sini dan biasanya sama Seongeun. Setelah mendapatkan meja dan mesan makanan yang dia, [Name] duduk dengan tenang. Dia beneran siap buat menikmati malam ini buat dirinya sendiri.

"Oh? Kamu di sini juga, babunya Yoojin?"

Nggak⸺[Name] tarik kata-katanya. Dia nggak siap menikmati malam ini.

Dia memutar bola matanya dengan bosan ketika mendapati dua orang menyebalkan yang bener-bener nggak mau dia temuin. Satu wibu prik, satu lagi tukang nyari musuh⸺mau kabur, tapi makanannya nanti gimana.

"Kebetulan banget, ya," si wibu prik ini dengan seenak jidat ikut duduk di meja [Name], mana si tukang nyari musuh juga ikutan duduk, "kayaknya ini takdir, ya?"

"Takdir kepalamu. Pergi aja sana, pergi. Aku nggak butuh kalian disini buat ngerepotin aku."

Si wibu prik, Kim Jungoo, tergelak mendengar ucapan [Name] sementara si tukang nyari masalah, Park Jonggun, cuman diem sambil sesekali memeriksa buku menu.

"Omong-omong, [Name], mau bantuin kita berdua, nggak?"

Jonggun langsung mendongak, "Jungoo, kita ke sini bukan buat ngelibatin dia. Lo nggak usah macam-macam."

"Iya, dengerin apa kata Jonggun aja kamu, wibu prik! Nggak usah ajak-ajak aku! Aku nggak mau direpotin sama kalian!"

"Meskipun dibayar?"

Jonggun memijat kening ketika mendengar hal itu meluncur dari mulut Jungoo. Si wibu prik ini tahu aja kalau [Name] bakalan luluh kalau imbalannya duit, tapi dia juga tolol karena ngajakin [Name]. Karena, ya ngapain? Ini tugas mereka berdua, lagipula tugasnya nggak berat-berat banget juga.

"Mau bayar berapa emang?" tanya [Name] yang akhirnya goyah juga⸺duit, sih.

"10 juta won."

"Murah banget, sialan. Kamu mau aku bunuh, ya?"

𝐜𝐨𝐬𝐦𝐨𝐠𝐲𝐫𝐚𝐥 ⸺ yoojin & l. jihoon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang