Kantor dan ruang rapat menjadi tujuan utama Vernon saat menginjakan kaki di Indonesia. Pria itu memiliki banyak sekali agenda yang harus ia lakukan hari ini, padahal ia baru saja sampai dan seharusnya istirahat. dan hal ini sampai membuat Seonhoo sekertaris Vernon khawatir.
"Mmm... maaf Mr, bukan kah sebaiknya hari ini anda istirahat terlebih dahulu?"
Tanya Seonhoo, sekertaris dan assistent pribadinya."Tidak perlu, karena.... seperti yang kamu lihat! saya masih harus mengecek semua berkas dan laporan yang sudah menumpuk dimeja ini."
Seonhoo pun jadi semakin khawatir dengan Vernon, pria itu yakin jika saat ini Vernon tengah memaksakan diri, padahak tubuhnya saat ini memang harus istirahat.
"Saya yang akan menggantikan anda mengerjakan pekerjaan hari ini, saya berjanji akan meng handle nya dengan baik. Jadi Mr. bisa pulang dan istirahat."
vernon menyentakan dokumen yang ada ditangan nya, dan menatap Seonhoo garang.
"Bagaimana jika kau saja yang pulang, saya sudah bilang harus melakukan pekerjaan ini hari ini." kata Vernon dengan nada yang lumayan menyeramkan
Seonhoo hanya bisa menunduk." saya tidak bisa melakukan itu Mr."
"kalau begitu keluarlah dari ruangan ini, dan lakukan hal lain"
"baik Mr."
Seonhoo pun menunduk kan kepalanya terlebih dahulu dan keluar dari ruang kerja Vernon. setelah sekertaris nya itu keluar pria itu lanjut membaca semua berkas yang ada dihadapan nya ini. Bagaimana bisa sebanyak ini sampai menumpuk, dan memenuhi meja kerjanya? padahal ia hanya hengkang selama 2 minggu dan Seonhoo yang membantu melakukan nya. apa ia harus mencari sekertaris baru untuk membantu Seonhoo , disaat ia tak bisa bekerja?
tok-tok-tok...
Vernon menghela nafas
siapa lagi? batinnya.
"Mmm...... Le? gue boleh masuk nggak?"
suara ini..... Dahyun? kok dia bisa tahu kalau gue udah balik? batin Vernon
"Masuklah."
Dahyun pun pelan-pelan masuk kedalam ruang kerja Vernon, dan duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Vernon,wanita itu masih dengan setelan kerjanya.
"kenapa lo nggak pulang Le?"
"Pekerjaan saya menumpuk jadi saya tidak bisa pulang,memang ada apa?"
"enggak ada apa-apa sih.. tapi emang lo nggak capek? lo kan baru balik sari Singapur?"
Vernon tak menjawab pertanyaan Dahyun,
Dahyun menghela nafas, perasaan kemarin sebelum pergi ini orang udah rada normal deh, tapi kenapa sekarang balik lagi sifat cool nya.batin Dahyun
"lo udah makan? ini udah masuk jam makan siang lho"
sekali lagi Vernon tak menjawab pertanyaan Dahyun, sehingga membuat wanita itu merasa diabaikan.
"sekali lagi gue tanya dan lo nggak jawab, gue bakal pergi! kenapa sikap lo dingin lagi ke gue?"
Vernon mendongak menatap Dahyun dan mengalihkan sejenak etensi nya dari kertas yang ada ditangannya.
"semakin sering saya berbicara , atau berinteraksi dengan kamu saya yakin perasaan mu itu akan semakin tumbuh , dan saya tidak ingin itu terjadi. Saya tahu kalau kamu sudah mulai menaruh perasaan yang seharusnya tak ada bukan? perasaan mu itu melanggar perjanjian kita."
Dahyun langsung menatap tajam mata Vernon.
"terus kalau gue ngelanggar , lo mau apa? mau cerai sekarang?"
vernon, pun akhirnya meletakan kertas yang sedari tadi ia genggam.
"kita tidak bisa bercerai sebelum pernikahan kita berjalan 6 bulan. Tapi karena kamu sudah melanggar perjanjian yang sudah kita buat, berarti saya yang harus keluar dari apartemen dan membiarkan kamu hidup sendiri , tapi tentu saya akan tetap memberi mu uang dan kebebasan untuk menggunakan semua fasilitas properti yang ada di apartemen."
Dahyun terkejut dengan ucapan Vernon, entah mengapa pria ini benar-benar membuatnya tak paham dan susah menanggapi kejadian saat ini. Bagaimana bisa Vernon sama sekali tak tertarik padanya , bahkan pria itu sungguh-sungguh mencegahnya untuk menumbuhkan perasaan cintanya.
"lo pikir kalau kita nggak tinggal serumah, perasaan gue bakal hilang lenyap gitu aja?"
Vernon mengangguk, sedangkan Dahyun langsung menggelengkan kepalanya . ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia liat.
" lo pernah jatuh cinta nggak sih le? seenaknya lo nyuruh gue buat berhenti dan ngelenyapin perasaan ini ? kenapa lo tega banget?"
"saya pernah merasakannya, tapi saya tidak akan pernah berusaha menumbuhkan perasaan itu padamu. karena saya tidak ingin kamu terluka."
"sejak gue memutuskan buat jatuh cinta sama lo, berarti gue udah siap buat terluka. tapi kalau lo emang nggak ada niat buat balik jatuh cinta sama gue, gue nggak maksa! tapi jangan suruh gue buat berhenti numbuhin perasaan ini, karena gue nggak mau benci sama lo."
selama ini Dahyun pikir, daripada membenci seseorang ia merasa lebih baik mencintai orang tersebut, dan sekarang ia juga yakin pernikahan ini adalah takdir tuhan. dan ia hanya ingin menjalani pernikahan ini dengan seharusnya. jika Vernon tak berniat mencintai dan berjuang bersama maka Dahyun lah yang akan berjuang, ia tak merasa keberatan walaupun harus berat sebelah seperti sekarang.
"lo nggak perlu keluar dari rumah, gue janji nggak bakal bebanin lo sama perasaan gue ini."
vernon hanya bisa diam, dan itu membuat Dahyun merasa gemas ! ! !
"Soo..... sekarang lo mau makan siang apa? biar gue pesenin."
gimana part kali ini menurut kalian?
komen ya💬!!!!!
jangan lupa bintang nya⭐, dipencet. okee
terimakasih "clouds"
let's meet on the next part
btw kalian suka nggak aku panggil Clouds?
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet ( Vernon x Dahyun )
De Todo"Pernikahan kita ini palsu, jadi saya harap kamu nggak baper selama 6 bulan tinggal bareng sama saya." Vernon "Baper apa sih? yang berlapis terus ada krim nya bukan?" Dahyun Apa jadinya jika seorang Vernon yang introvert dan cinta kedamaian harus me...