• Sebuah hubungan? : 11

1.5K 276 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Raja sedari tadi hanya diam tanpa enggan menoleh kearah semuanya, Riki lagi dan lagi kembali terbaring di atas ranjangnya dengan sebuah perban yang membalut indah pada keningnya.

Pria itu ditemukan oleh Stevan saat ia hendak mengambil air minum di pagi hari, teriakannya membuat beberapa dari mereka terbangun.

Saat itu Riki ditemukan dalam keadaan tergelatak dengan sebuah kamera yang rusak di samping tubuhnya, kamera itu seolah olah seperti di rusak oleh seseorang.

Terlebih lagi ada tetesan darah yang mengalir dari arah belakang kepalanya, mereka semua menduga pasti ada seseorang yang dengan sengaja melakukan hal ini kepadanya.

Guratan aneh juga semakin tercetak jelas di dahi Jayden kala melihat ekspresi Raja yang sangat sulit di artikan. Seperti ada penyesalan yang amat sangat besar dari tatapan itu.

Pria berdarah biru itu akhirnya beranjak pergi dari kamar Riki untuk menemui Leo sebentar namun saat keluar ia sama sekali tak menemukan satupun batang hidung dari dirinya.

Ia fikir Leo masih berada di dalam kamarnya, lantas ia ketuk pintu kamar tersebut sebanyak tiga kali berharap Leo segera menjawab sautannya.

Namun nihil, tak ada yang menjawabnya. "Leo? Leo?" tanya nya.

Jayden memutuskan untuk keluar dari rumah untuk mencari keberadaan sahabatnya, bagaimanapun ia sebagai seorang manusia masih memiliki sebuah perasaan simpati pada dirinya.

Di dalam kamar, tanpa mengatakan satu katapun. Raja memberikan Mahesa sebuah buku usang yang pernah Riki berikan kepada Jayden namun pria itu justru lupa untuk menaruhnya dengan benar.

Raja menemukan buku itu di atas meja dapur bersamaan dengan sebuah kopi hitam yang habis tanpa bersisa di sebelahnya. Mahesa lantas menerimanya tanpa menolak.

Ia mengajak Zidan untuk pergi ke ruang tamu dan membaca isi buku tersebut, tidak ada yang aneh sebenarnya. Buku itu juga terlihat seperti buku harian milik Riki saja.

"Bukan kak, ini bukan buku harian. Lihat ini," ujar Zidan lalu menunjuk sesuatu pada buku tersebut.

Pada halaman kelima dalam lembaran buku itu, terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan silsilah keluarga Hermawan dari mulai sisilah keluarga asli maupun angkat.

Di dalamnya juga terdapat lukisan Riki yang berada jauh pada pohon akar milik Leo dan juga Raja. Mereka memang tau bahwa Riki adalah sepupu jauh dari sahabatnya namun mereka lebih terkejut karna Riki merupakan salah satu cucu langsung dari seorang putri kelima keluarga Hermawan.

Mahesa kembali membalik satu persatu halaman buku itu dengan seksama hingga matanya tertuju pada sebuah halaman yang bertuliskan menggunakan aksara Jawa.

SAJEN TUMBAL  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang