Disarankan untuk mendengarkan lagu One last Time Ariana Grande
Awas mengandung bawang.
.
.
.
"LEBIH BAIK DIA MATI!"
BUAK
"ARGH!" ringis Leo dan terjatuh tepat di samping tubuh Eka.
Wanita itu sontak menoleh dan membulatkan kedua matanya dengan sempurna, disana Jayden mencengkram satu buah batu bata lalu membuangnya kearah samping.
Lantas pria itu dengan cepat menggendong tubuh Eka untuk segera menjauh dari jangkauan Leo, dari arah belakang Leo berteriak untuk memintanya berhenti.
"JAYDEN! BERHENTI ATAU KAU MENERIMA KONSEKUENSINYA," teriak Leo yang mencoba untuk bangkit kembali.
Jayden menatap kedua manik mata hitam milik wanita yang berada dalam dekapannya. " Kau harus segera pergi, bayi itu harus selamat setelah ini...."
Mendengar penuturan yang terdengar sedikit aneh, wanita itu lantas bertanya. "Apa maksud mu Jayden?"
Di rasa keadaan sudah sedikit aman dengan perlahan Jayden menurunkan Eka untuk bisa mendudukan dirinya pada salah satu bangku panjang disana.
Jayden mengambil nafas sebanyak banyaknya, jujur saja dia merasa kelelahan karena menggendong Eka dari dalam hutan hingga berhasil keluar dari hutan.
"Jayden! Apa maksud dari perkataan mu tadi?" tanyanya lagi.
Tak ada jawaban dari Jayden, pria itu masih saja membelakangi dirinya sembari meraup udara sebanyak banyaknya. Keduanya diam dalam kecanggungan, di saat seperti ini juga ia masih merasa khawatir karena Leo belum juga keluar dari hutan itu.
Ia tatap Eka yang berada di belakangnya dan sedikit berjongkok agar keduanya bisa saling menatap satu sama lain. Jayden tersenyum tipis sembari terkekeh kecil.
Di dalam hatinya Jayden merasakan sebuah gejolak yang sangat amat menyakitkan bagi dirinya, melihat wanita yang begitu ia cintai telah di rusak oleh sahabatnya sendiri yang lari dari tanggungjawab nya sebagai seorang ayah.
Kedua tangan itu terkepal menyentuh dada nya. Ia menangis merutuki segalanya, mengapa harus wanita yang ia cintai? Apakah Jayden tidak di izinkan untuk memilikinya?
Tangan Eka terulur menghapus jejak air mata yang masih tertinggal disana, ia raih kedua pipi tirus itu agar kembali menatap dirinya. Jayden yang masih menangis tak kuat menahan kuasanya.
Kedua tubuh itu beranjak dari posisi semula dan saling memeluk satu sama lain, pelukan yang sangat erat namun membuat keduanya menjadi nyaman. Jayden menangis pada bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJEN TUMBAL
TerrorSemua ini berawal saat Leo selaku bos dari anak cabang milik ayahnya memiliki sebuah projek besar untuk membantu para warga desa yang berada di kawasan sedikit tersembunyi dan jauh dari kota. namun siapa sangka jika itu semua hanyalah alasan belaka...