.
.
.
"Udah sholat kau?" tanya Steven pada Jayden.
Mendengar suara Stevan yang masuk ke dalam kamarnya, Jayden menoleh dan mendapati Stevan yang kini duduk di atas ranjang miliknya dan Mahesa.
"Kenapa? Lu udah enakan?" tanya Jayden padanya.
Stevan hanya menggaruk lehernya yang tak terasa gatal itu lalu ia menoleh dan menatap Jayden yang kini juga ikut menatap dirinya.
"Aku ngerasa aneh Jay, koyok opo yo. Aku kesurupan iku koyok di sengojo ngunu kui." ujar nya pada Jayden, mendengar nya Jayden hanya diam.
"Terus ya! Kau ngerti gak sih kalau Leo semenjak disini, dia ga pernah sholat..."
Pria tampan itu hanya terkekeh geli mendengar penuturan temannya yang bercelatuk demikian secara tiba tiba.
"Ibadah nya dia itu ya urusan e dia, mungkin ae dia ibadah pas kita lagi diluar atau di kamar e dia sendiri. Ya kan?"
Jawaban Jayden rupanya tidak membuat pemikiran buruk Stevan cepat teralihkan. "Tch, koe ngerti gak sih. Aku Karo Leo iku konco ket mama e sek dadi wong susah! Guduk aneh aneh yo tapi Leo bukan wong yang suka mainin sholat." tutur nya pada Jayden.
( Kamu ngerti gak sih, aku sama Leo itu teman dari mama nya masih jadi orang susah, bukan aneh aneh ya tapi Leo bukan orang yang suka mainin sholat )
"Halah Stev Stev, udah malem! Mending turu dari pada ngangong ngangong..." jawabnya dengan sedikit canda tawa.
Brak
Keduanya sontak menatap kearah pintu karna mendengar suara seperti seseorang yang sedang dibenturkan. Riki datang dengan ribut, ia juga membawa kamera nya pada tangan kirinya.
Ia kembali menutup kelambu kamar itu dan berjalan mendekat kearah mereka berdua, dengan wajah serius Riki menyodorkan kamera miliknya pada Jayden.
"Aku yo curiga, kecurigaan ku diperkuat setelah aku liat ini." ujar nya.
Jayden mengerutkan dahinya dan kembali memutar sebuah rekaman video yang sempat Riki lihat sebelumnya, Stevan beranjak dari kasurnya dan berdiri tepat disamping Jayden.
Di dalam video itu terlihat bahwa Riki sedang mengikuti Mahesa di belakangnya sembari menjelaskan beberapa hal yang harus Riki rekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJEN TUMBAL
TerrorSemua ini berawal saat Leo selaku bos dari anak cabang milik ayahnya memiliki sebuah projek besar untuk membantu para warga desa yang berada di kawasan sedikit tersembunyi dan jauh dari kota. namun siapa sangka jika itu semua hanyalah alasan belaka...