APPA || LIZKOOK

🥀Appa 03🥀

Heran deh yang baca banyak tapi yang vote sama komentar dikit banget tapi engkpp hal kek gitu udah biasa.

Aku update buat pembaca setia Ahjussi dan APPA aja.

Selamat membaca ....

🥀APPA🥀

“Papa! Papa!”

Mendengar teriakkan Clay dari arah kamar sejenak menghentikan Lisa yang baru saja selesai menyiapkan roti panggang untuk sarapan.

“Clay ada apa sayang berteriak seperti itu?”

“Mommy, dimana Papa?” mata kantuk Clay terus mencari-cari keberadaan Mingyu di rumah itu.

Lisa menghela nafas panjang kemudian lipat kedua kaki dan pegang kedua bahu sang putri.

“Sayang Papa sudah pergi pagi ini ke luar kota, ada urusan pekerjaan katanya.”

“Terus Clay sekolah di antar siapa kalau bukan Papa?”

“Kan ada Mommy?”

Clay justru menggeleng sembari menggoyangkan jari telunjuknya ke kanan lalu ke kiri. “No, no, Mommy harus pergi ke tempat laundry. Clay berangkat sama Riki sama Tante Yeji saja, ya?”

Lisa tidak percaya bahwa anak kandungnya lebih dekat dengan Mingyu ketimbang ia, padahal disini Lisa lah orang tua kandung dari Clay tapi kenapa rasanya Mingyu orang yang istimewa untuk sang anak.

Mengangguk setuju. “Kalau begitu cepat pergi mandi biar Mommy siapkan seragam mu.”

Dengan anggukan lesu Clay lantas beranjak dari sana menuju kamarnya.

Biasanya Mingyu akan memandikan Clay dan sedikit bermain air di dalam kamar mandi bersama induk bebek serta anak-anaknya.

“Clay jangan bermain air!” tegur Lisa dari dalam kamar.

Selesai memakaikan seragam pada Clay, Lisa membawa anak itu ke meja makan untuk sarapan pagi sebelum mengantarnya ke rumah Riki.

“Ingat pesan Mommy, jangan membuat masalah di sekolah dan jangan pulang sebelum Mommy jemput, mengerti?”

Lagi-lagi hanya anggukan lemah yang Lisa dapatkan.

“Yeji aku titip Clay ya?”

“Tentu Lisa kau tidak perlu khawatir, aku akan antar Clay bersama Riki ke sekolah dengan selamat.”

“Papay, Mommy!”

“Dah Tante Lisa!”

Membalas lambaian tangan itu lantas Lisa pergi dari sana dan ke tempat laundry sebelum ramai mengingat ada dua karyawan mereka yang ijin cuti, sudah pasti Lisa akan sedikit kerepotan hari ini.

Di perjalanan menuju sekolah Clay lebih banyak diam dari biasanya mengundang Riki untuk bertanya lebih banyak.

“Clay ada apa?”

Gadis kecil itu menggeleng.

“Jelek kalau kau tidak tersenyum. Oh iya, dimana Paman Mingyu biasanya kau di antar Paman Mingyu.”

Clay semakin menundukkan kepala dan kali ini Yeji sedikit penasaran.

“Ada apa sayang? Apa Papa dan Mommy mu bertengkar semalam?”

“Tidak! Tante, Clay hanya sedikit kecewa Papa pergi tanpa pamit pada Clay padahal Papa bilang kalau Clay ini berharga. Seharusnya Papa pamit kan Tante?”

Yeji panik saat mata indah Clay mulai berair. “Hei sayang, mengapa menangis. Memang Papa Clay ke mana?”

“Mommy bilang Papa pergi kerja di luar kota. Itu artinya Papa pulangnya lama yakan Tante Yeji?”