08 : Insomnia.

415 68 23
                                    

Tiba didepan markas squadnya, hari sudah cukup gelap. [Name] menebak, semua anggotanya sedang bersiap untuk makan malam bersama.

"Hmm, apa aku makan bersama mereka aja ya? Udah lama juga."

[Name] masuk kedalam markas dan pergi menuju ruang makan. Sesampainya disana benar dugaannya, mereka sedang bersiap untuk makan malam bersama.

Kehadiran [Name] langsung diketahui oleh anggotanya.

"Danchou, pas sekali! Ayo makan bersama." Suoh menghampiri [Name] dan menariknya ke meja makan, belum juga [Name] duduk ada tangan lain yang menariknya.

"Tunggu, tidak! [Name]-danchou seharusnya duduk bersamaku." Psyche, gadis berambut pirang itu menatap suoh tajam.

"Huh? Aku duluan yang membawa danchou, siapa cepat dia dapat." Balas suoh kesal.

"Dua Minggu lalu kamu sudah bersama dengan danchou, saat ujian juga kamulah yang bersamanya. Sekarang gantian!" Omel psyche.

Suoh mengangkat bahunya, "Salah sendiri, kamu lambat."

Tiba-tiba pria berambut coklat gelap dengan kantung mata yang sangat jelas dibawah matanya datang dan menyentil kedua orang yang berdebat itu.

"Kapan kalian berhenti bertengkar? Danchou baru saja kembali, jangan buat keributan. Kalian bisa duduk bersama, mengerti?" Omel pria itu.

"Oooh nice save, Fuku danchou." [Name] tersenyum, menepuk pundak sang wakil komandan, yurisien.

"Sama-sama, dan tolong selesaikan pekerjaan anda." Balas yurisien tegas.

"Hehehe.. maa maa ayo makan!" [Name] duduk, disusul suoh duduk di kiri [Name] sedangkan psyche disisi kanannya.

Mereka semua berbincang dengan menunggu makanan. Lalu tidak lama Heinrich beserta kedua anggota baru duduk dihadapan mereka.

"Kalian kembali dengan cepat, ya?" [Name] berbasa-basi.

"Ha'i, mereka lengah, jadi mudah menggiring mereka kedalam jebakan. Juga tidak sekuat yang saya pikirkan." Balas axion.

"Benar, mereka tidak sekuat itu, saya pikir mereka seperti apa..." Lanjut Christ.

Suoh bersiul, "Pilihan danchou memang tidak pernah meragukan."

[Name] tersenyum, tapi bukan senyuman yang baik. Makanan disajikan dihadapannya, tetapi [Name] hanya makan sedikit dan memainkan sisanya.

'Mereka memang kuat, tapi kuharap mereka tidak besar kepala karna hal itu. Jangan sampai mereka menjadi lengah di misi selanjutnya karna misi pertama mereka, dilalui dengan mudah.'

***

Diruang yang gelap, [Name] duduk didepan meja kerjanya. Masih mengerjakan dokumen serta memeriksa laporan misi squadnya.

Bulan sudah menampakkan diri di langit, suasanapun sudah sangat sepi, sepertinya semua anggota sudah tertidur.

[Name] merenggangkan badannya kala selesai menandatangani kertas terakhir.

"Hmm, sepertinya anak baru belum menyelesaikan laporannya."

[Name] berdiri dari kursinya, mengambil lilin dan wadahnya. Menyalakan Lilin kemudian menaruhnya di wadah agar tangannya tidak terkena lelehan lilin.

Dia mengambil wadah itu dan pergi keluar dari ruang kerjanya. Suasana markas yang biasanya cukup ramai menjadi sepi, langkah kaki [Name] pun terdengar sangat kencang.

𝙲𝚘𝚖𝚖𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛 || Black Clover x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang