“Merelakanmu adalah hal yang sangat sulit bagiku.”
*Kanaya Lavenia*
*
Jum'at pagi terasa begitu berat bagi satu makhluk yang paling terbelakang untuk urusan berangkat ke sekolah. Yap, siapa lagi kalau bukan Saghara, remaja tampan ini memang paling malas untuk belajar.
Sebenarnya dia cerdas dalam hampir semua pelajaran di sekolah, namun karena kurangnya motivasi, ia jadi malas untuk belajar.
Dan pada akhirnya, Agha memiliki rencana untuk meminta izin sakit kepada Guru wali kelasnya. Pak Setyo yang awalnya curiga, mendadak Agha meminta untuk tidak masuk sekolah. Entah kenapa rasanya ia akan bertemu dengan seseorang yang sudah lama ia tidak temui dalam kurun waktu cukup lama.
Pada akhirnya ia memilih untuk membolos dan ia memutuskan untuk pergi kemanapun asal ia tak ke sekolah. Ia sudah mengabari Rivan dan juga Naya bahwa ia tak ke sekolah, ia beralasan bahwa ia sakit dan tak ingin di kunjungi siapapun.
Agha terus menaruh motor lalu ia menatap langit yang sepertinya sudah mulai terik dikarenakan hari makin siang. Ia merasa tidak enak juga kalau harus berbohong kepada orang tuanya serta kedua Kakaknya.
Ia menghela napas dalam-dalam lalu ia hembuskan perlahan, ia memakai helm lalu menaiki motornya, ia lebih memilih untuk segera pergi dari rumah agar Bundanya tidak curiga.
“Masa ke Taman lagi, sih?” entah kenapa rasanya tempat itu selalu terbesit di pikirannya, ia mencoba berpikir apa yang membuat ia terus memikirkan tempat itu, selalu saja ada pikiran untuk pergi ke sana disaat ia sedih maupun senang.
Lagi, ia menghela napas berat lalu ia hembuskan perlahan, sudah kedua kali ia seperti itu, ia harus segera ke sana agar pikirannya kembali jernih. Ia menstarter motornya lalu melajukan dengan kecepatan normal.
Dalam perjalanan, nama Kaysha terbesit di pikirannya kembali, ia terus memikirkan kalau siapa gadis tersebut sehingga ia selalu memikirkan namanya belakangan ini sejak Naya menyebutkan nama Kaysha tempo lalu.
Setelah ia melalui perjalan cukup jauh, ia sampai di Taman yang biasa ia kunjungi, terlihat sepi dari pengunjung namun tak lupa ada beberapa orang yang sedang bersantai di Taman ini. Ia menepikan motornya lalu turun dari motor serta melepaskan helm, ia segera mencari tempat duduk yang nyaman.
“Lagi-lagi gua ke sini, perasaan disini ga ada apa-apa, deh.” ucapnya, Agha berpikir keras mengapa ia selalu kesini setiap waktu luang.
Ia terus memikirkan kalau siapa sosok Kaysha baginya, ia tak memiliki saudara yang memiliki nama itu dan juga teman-teman yang ia ketahui tak ada yang punya nama Kaysha. Lalu siapa dia? Apakah ia mengalami hilang ingatan sehingga nama itu terlupakan?
Agha tertawa kecil, ia tak mungkin lupa ingatan, ia bisa mengingat temannya sendiri lalu mengapa ia bisa melupakan nama Kaysha dalam ingatannya? Namun satu hal yang pasti, apakah ia mengalami Skizofrenia Paranoid? Yang ia ketahui kalau penyakit ini adalah salah satu tipe skizofrenia ketika pengidapnya mengalami delusi bahwa orang lain ingin melawan dirinya atau anggota keluarganya. Sementara itu, paranoid adalah jenis skizofrenia dengan kasus yang paling sering terjadi.
Apakah ia mengalami itu? Ia mengangguk kecil, sepertinya begitu, ia mengalami penyakit itu dan, ya, walaupun ia belum pernah memastikan apakah ia memiliki penyakit itu atau tidak.
Lalu mengapa nama Kaysha Lavenia selalu ada di benaknya?
Eh?
Kenapa ia bisa tahu nama lengkapnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGHARA (On Going)
Ficção Adolescente"Gua benci di sentuh-sentuh dan gua benci dengan wanita!" Ttd: Evano Saghara