Bag 3 - .C.M.L. (Cafe Masa Lalu)

120 15 0
                                    

"Apa iya ada orang yang ga mau di sentuh?"

Kanaya Lavenia

*

*SAGHARA*

#

tok, tok, tok!

"Dek, bukain gih. Gantian." ucap Dinda - Kakak ke-dua Agha meminta Adiknya untuk membukakan pintu.

Sang adik menatap Dinda dengan tatapan bertanya seperti Kenapa harus gua? Detik berikutnya gadis bersurai cokelat pekat tersebut menghela napas sembari merebut remote TV yang sedari tadi di genggam oleh Agha.

"Eh apaan lu, Kak. Balikan ga?"

"Pfftt! Paan si lu. Kapan jadian lu ama gua? Maen ngajakin balikan? Gila!" katanya sembari tertawa terbahak-bahak melihat Adiknya yang saat ini terlihat kebingungan.

"Emang gua ngomong apaan?" tanya Agha dan dibalas dengan gelengan kencang oleh Kakaknya.

"Udah sana bukain, nurut ngapa sama gua, sama Ayu aja lu nurut."

Agha menyeringai kecil, "Gua nurut karena dia perempuan."

"Lah? Lu kira gua apaan, benc*ng?" tanyanya dan dibalas Agha dengan anggukan kepala hingga membuat Dinda sedikit kesal. Sebelum Kakaknya ngamuk, ia sesegera mungkin ngacir ke pintu utama rumah ini.

---

"Iya! Sebentar." ucap Agha sembari memegang knop pintu lalu membukanya.

Setelah ia membukanya, ia sedikit terkejut ketika ada seorang gadis cantik bertandang ke rumahnya. Agha mengernyitkan kening tanda bingung dan heran. Pasalnya gadis cantik ini sedang menatapnya dengan iris cokelatnya yang indah.

"Maaf, Anda siapa ya? Bertamu malam-malam begini?" tanya Agha pelan namun ketus.

Yang ada di hadapan Evano Saghara sekarang ini adalah sosok gadis cantik dengan penampilannya yang terbilang sederhana namun tetap terlihat elegan. Siapa dia? pikir Agha, dalam hati.

Gadis di hadapannya tersenyum penuh arti sehingga membuat Agha mengernyit bingung sedikit ngeri. Soalnya, ini sudah memasuki pukul Delapan malam. 

"Saya mau menjemput - ah jangan formal ya?" Dengan sedikit ragu lelaki berambut hitam ini mengangguk, "Gua mau ketemu cowok gua, nih." lanjutnya, Agha semakin mengernyitkan kening. Cowoknya? Siapa?pikirnya.

Eh tunggu, tunggu. Cewek ini keliatan ga asing lagi.

Gua rasa cewek ini mirip ... Naya? Tapi ... masa, sih? Batin Agha dan ia pun berasumsi bahwa gadis yang ada di hadapannya ini adalah Kanaya Lavenia alias Naya.

"Intinya, namanya lu siapa?" Di rumah ini kan cowoknya cuma gua? Tapi ...

"Bentar, gua bingung nih," ucap Agha dan men-jeda sejenak, "Di rumah ini, cowoknya cuma gua. Dan, gua ini jomblo, jadi gue ga kenal sama lo." Lanjut Agha dan ingin segera masuk kembali ke dalam rumah.

Dengan cepat gadis beriris cokelat ini menahan tangan kiri Agha dan itu membuat Agha berhenti seketika. Agha membalikkan tubuh sedikit, mata kirinya melihat kalau tangannya saat ini sedang di genggam oleh gadis tak dikenal yang mengaku kalau dia adalah pacarnya. Dan sialnya, ia tidak bisa berbuat kasar pada gadis ini karena dia masih dalam area rumah. Just info, Agha tidak akan marah atau berbuat kasar di dalam lingkungan yang sudah ia tetapkan, ia tidak akan membuat seorang gadis menangis di area rumah atau di area sekolah karena ia sudah berjanji kepada Almarhum Ayahnya, Evano Aji Saputra.

SAGHARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang