Alangkah baiknya, sebuah karya tulis itu dibaca.
Benar-benar dibaca, dikomen dan di-vote.Saya percaya, diluaran sana, masih banyak orang baik.
Meskipun saya pemula, saya berusaha menulis dengan baik.
Memperhatikan cara penulisan berdasarkan pengetahuan saya.
Saya masih belajar, sangat menerima kritik dan saran.
"kamu coba cari ke sana!" perintah Xinlaire membagi tugas demi menemukan Gwen.
Ara mengangguk setuju. Dia mengambil jalan sebelah kanan, sementara Xinlaire mengambil jalan lurus. Jalan yang Ara telusuri saat ini adalah jalan menuju gedung yang khusus dipakai untuk acara besar di sekolah. Gedung yang terdiri dari tiga laintai itu masih terawat dan berfungsi normal.
Ara membuka pintu gedung dan langsung masuk begitu saja. Perasaannya mengatakan, dia harus secepatnya sampai di area roofrop gedung tersebut. Dengan langkah cepatnya, Ara menaiki sau per satu anak tangga yang menghubungkan lantai satu dengan yang lainnya. Dia bersyukur karena gedung ini hanya terdiri dari tiga lantai saja.
Ceklek ....! Pintu rooftop terbuka.
Hembusan angin kencang langsung menerpa wajah Ara membuat hoodienya jatuh dan membuat rambutnya terburai.
"Gwen?" panggil Ara ketika dirinya sudah berada di dekat cewek itu.
Gwen terperanjat melihat kehadiran Ara. "Lo ngapain di sini?"
"Gue nyariin lo. Ada yang mau omongin."
"Lo mau ngomong apa? Kita itu nggak saling kenal sebelumnya. Nggak mungkin, ada hal yang tiba-tiba mau lo omongin ke gue. Itu terlalu aneh buat kita yang baru kenal beberapa menit."
Ternyata dia tipe yang waspada, batin Ara.
Jemari-jemari Ara memegang tembok pembatas, dia berdiri tepat di sebelah Gwen yang menatapnya tanpa berpaling.
"Lo percaya sama yang namanya indera keenam?" tanya Ara mengarahkan sorot matanya lurus melihat pemandangan sekitar Emerald High School.
"Percaya nggak percaya sih. Kenapa? Lo punya?"
"Bisa dibilang kayak gitu." Ara menoleh sejenak. "Tapi, ada yang lebih dari itu."
"Maksud lo?"
"Gue bisa tahu apa yang lo alami."
Gwen tercengang, tiba-tiba dia teringat kejadian saat Ara hampir terjatuh tadi, dia pun melangkah mundur. "Jangan-jangan tadi pas lo ngajak salaman itu—"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Better Soul
FantasyDi dalam setiap tubuh manusia, terdapat simbol yang menggambarkan kondisi jiwa orang tersebut, sebutlah pohon dunia. Pohon dunia akan berubah sesuai kondisi jiwa sang pemilik. Jika dia dalam keadaan buruk atau bahaya, maka nyawa lah taruhannya. Qia...