- 10 - Shanum Aulia (2)

19 7 30
                                    

📌Jangan lupa votmen yayangieee✨
Typo? Tandain aja ya...









📌Jangan lupa votmen yayangieee✨Typo? Tandain aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Setapak demi setapak langkah menginjak lantai sebuah rumah yang terbilang 'megah' itu. Ornamen gaya klasik modern mempercantik tiap sudut ruangan. Meskipun demikian, tidak ada artinya lagi tanpa sosok penghuni yang menyejukkan kadar oksigen yang dihirupnya tiap detik. Sosok itu masih terbujur diam dengan bantuan alat medis yaitu, Rita, mama Shanum Aulia.

Berhasil menggeser pintu kamar yang tertutup, tujuan utama Shanum adalah kasurnya. Ia membantingkan dirinya dan pandangannya menatap langit-langit kamar yang hanya mampu membisu setiap kali ada butiran kristal yang memenuhi retina berwarna hitam tersebut.

Selepas sekolah tadi, Shanum kembali menemani sang mama tercinta. Sebenarnya dia tidak perlu melakukan hal seperti itu, harus bolak-balik rumah sakit. Karena ada perawat yang sudah dipekerjakan oleh papanya dua puluh empat jam. Tapi Shanum, sekali lagi tidak peduli. Dan selama ada Shanum, perawat yang bertugas akan disuruh keluar olehnya, membiarkan dia dan mamanya benar-benar melakukan Quality Time.

Saat sedang menemui mamanya tadi, tiada disangka Shanum mendapati tamu yang sedang menjenguk Rita. Para tamu itu tersenyum kala wujud Shanum nampak di depan mata mereka, berbanding terbalik dengan ekspresi datar gadis yang baru masuk tersebut.

Shanum menjabat dan mencium punggung tangan Papanya, kemudian berlalu mendekati brankar wanita cantik yang paling dia rindukan.

"Shanum pulang, Ma," ucapnya pelan.

"Shanum?" Suara serak milik Abimanyu membuat Shanum sedikit tersentak.

Shanum menoleh, hanya menoleh dan menatap Papanya.

"Beri salam kepada Tante Yuli!" perintah tegas dan on point dari Abimanyu.

Tamu yang dimaksudkan di sini adalah, Yuliana dan Meysha selingkuhan dan anaknya.

Enggan sekali Shanum melakukan hal itu, kenapa? Karena setidaknya mereka harus meminta maaf terlebih dahulu ke Mama Rita sebelum menyuruhnya untuk bersikap hormat. Toh.. diantara Shanum dengan ibu dan anak itu tidak ada hubungan darah dan tidak pernah dekat sebelumnya, bukankah tidak masalah jika dirinya enggan bersopan-santun kepada mereka?

"Papa tidak mengajarkan kamu untuk jadi anak yang kurang ajar." Lagi, suara Abimanyu mengudara.

"Setidaknya mereka harus mendapatkan maaf dari Mama. Setelah itu, bahkan sujud pun Shanum lakukan jika Mama memaafkannya," ucap Shanum tenang.

"Kamu—" Abimanyu merasakan sebuah tarikan di lengannya dan aksi Yuliana tersebut terekam apik oleh retina Shanum.

Bahkan Papa membiarkan tangan wanita itu tetap berada di lengan Papa. Kenapa Papa tidak menggenggam tangan Mama? Bisik Shanum di relung hati.

The Better SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang