- 01 - Emerald Academy

146 121 298
                                    

Biasakan sebelum baca, vote dulu ya bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasakan sebelum baca, vote dulu ya bestie..
Ramaikan tiap paraghrafnya yaa..

Kalau ada typo, tandain aja (*)








Seorang gadis tengah melihat pantulan dirinya di cermin yang berdiri tegak di sudut kamarnya, dia memeriksa sekali lagi penampilannya sebelum benar-benar pergi ke sekolah. Merasa sudah pas, dia pun meraih tas gendong yang berada di ujung tempat tidur. Langkah ringannya berjalan keluar, menuruni tangga dan menuju ruang makan yang berada di lantai bawah.

"Pagi sayang," sapa Mama Divya sembari mencium pipi putrinya.

Ara tersenyum. "Pagi Ma." Dia pun membalas mencium pipi sang mama.

"Duduk dulu, Ra!"

Ara mengikuti perintah Mama. "Papa sama kak Xin mana?"

"Papa sudah pergi ke kantor. Kalau kakak kamu, paling sebentar lagi turun."

"Ara panggil aja deh, Ma." Derit kursi yang bergeser menandakan Ara mengubah posisinya.

"Nggak usah, Ra! Tadi Mama udah panggil kok. Kita tunggu aja! Kamu mau makan apa?" Mama Divya mengambil satu centong nasi dan menaruhnya di atas piring yang berada di tangan kirinya.

Ara mengambil alih piring tersebut. "Biar Ara sendiri Ma!"

"Tapi, makannya yang banyak ya!"

"Banyak kok bagi Ara." Ara memang agak susah jika disuruh makan.

"Pagi Mama ... Ara," sapa seseorang yang baru bergabung dengan mereka.

"Pagi sayang," jawab Mama Divya.

"Pagi Kak Xin," timpal Ara.

Alexi Xinlaire adalah kakak lelaki semata wayang Qiana Arabella. Jarak usia keduanya terpaut empat tahun. Saat ini Xinlaire tengah menempuh pendidikan dijenjang yang lebih tinggi di Emerald Academy.

Xin menaruh satu potong daging ke piring Ara. "Dimakan!"

Dengan mulut yang masih penuh dengan makanan, Ara menatap kakaknya tanpa berkedip. Pasrah adalah jalan terakhir yang bisa dia lakukan disituasi seperti ini. Dia tidak akan berani membantah seorang Xin. Bukan karena takut, tapi karena dia sadar Xin akan tetap memaksanya.

"Kamu hari ini ada jam pagi 'kan, Xin?" tanya Mama kepada putra sulungnya.

"Ada, Ma."

The Better SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang