sepenggal

14 0 0
                                    

"kursinya mau dipindahkan lagi ke ruang tamu tidak?"
"terserah, tetap disini juga tidak apa-apa. tapi kalau mau dipindah lagi ke ruang tamu juga, ya silakan."
"ya sudah, biarkan disini saja kursinya. tak perlu dipindahkan."
"iya, memang baiknya seperti itu. walau hanya sebatas kursi yang berpindah, setidaknya kenangannya tak terlalu kuat ketika diingat."
"kenangan?"
"iya, kursi itu pernah didudukinya ketika berkunjung kesini. teras luar pernah dipakainya bersantai sambil mengobrol dan mengisap tembakau. pot tanaman-tanaman yang di teras ikut serta menjadi saksi. keesokan harinya, kusapu dan bersihkan lantainya juga memindahkan posisi pot tanaman-tanamannya. agar setidaknya letak benda-benda yang ada disana tak sama persis seperti hari itu :)."
"hari itu dia ke rumahmu? memangnya mau apa?"
"tidak mau apa-apa. hanya sekadar duduk bercanda. malah dia mengucapkan kalimat yang diluar dugaanku. cukup jelas dan menyakitkan. makanya, sampai saat ini aku belum memindahkan kursi dan pot tanaman-tanaman seperti semulanya. terlalu menyakitkan ketika aku melewati ruang tamu jika posisi kursinya masih seperti hari itu. terlalu menyayat ketika aku menyapu dan membersihkan teras luar kalau posisi pot tanaman-tanamannya masih seperti hari itu. hanya membuatku menarik napas panjang dan tentunya membuatku sedih kembali."
"yang kamu alami berat sekali hari itu. tapi kamu kuat sampai sekarang."
"bahkan hari itu aku masih mampu memperlihatkan senyum dan tawa sampai makan malam bersama. walau dijalanan tak ada obrolan antara aku dan dia. lengang, hanya ditemani suara knalpot dan klakson kendaraan juga dinginnya angin malam."
"sepulangnya kamu baik-baik saja, kan?"
"sampai saat ini aku berhasil berpura-pura baik-baik saja di depannya. sepulangnya dia malam itu, aku menangis sampai larut malam. mataku sembap, kepalaku pusing, hidungku banyak berlendir, tisu berantakan dilantai kamar. dia mengirimiku pesan maaf. itu berarti dia mengakui kalau dia menyakiti hatiku. malah membuatku terlihat seperti perempuan paling sedih malam itu."

27 Juli 2021

-kodomokomodo

Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang