Terima kasih, kasih.

64 10 2
                                        

Aku takut, kehilanganmu.
Aku takut, dibencimu.
Aku takut, jika nantinya aku tak bisa membalasmu.
Aku takut, kamu kecewa.
Tapi bagaimana?
Sedangkan, segenap harapmu telah ku ambil.
Lalu kau?
Yang terus berjuang.
Tak kenal lelah.
Tak kenal hari.
Bahkan tak kenal sakit.
Percayalah.
Aku bahagia diperjuangkan olehmu.
Ketika kosong, kau hadirkan gelak tawa.
Tak pernah kau terlihat sedih.
Seakan kau buta pada kesedihan.
Tuli pada cercaan.
Bisu pada kecaman.

Bagaimana?
Bagaimana jika akhirnya aku tak bisa membalasmu?
Akankah kau tetap buta?
Akankah kau tetap tuli?
Akankah kau tetap bisu?
Sakit memang.
Kuharap, seseorang datang.
Untuk menghiburmu.
Untuk menyemangatimu.
Dan untuk mencintaimu.

Apa boleh menangisi ketakutan?
Dirimu, adalah ketakutanku paling besar.

Tetaplah buta pada kesedihan.
Tetaplah bisu pada kecaman.
Dan tetaplah tuli pada cercaan.

Hapus takutmu.
Lawan nafsumu.
Buang cemasmu.

Bdg, 10 Sept 2018
-semestarf

Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang