Prolog.

2.7K 191 1
                                    


ARSHAKA

"Mencintai dalam diam."

Di atap gedung rumah sakit seorang pria menyalakan sebuah batang rokok ditangannya dan menghisap rokok tersebut.

"Saya lelah, harus berpura-pura di depan banyaknya orang. Sedangkan saya merusak diri saya sendiri dengan berbagai obat, namun saya membantu mereka sembuh dari penyakit." Ucapnya sambil melihat langit senja yang sangat cantik.

"Saya memang aneh, di sisi lain saya ingin menolong orang tapi di sisi lain saya merusak diri saya sendiri."

"Ibu, ayah. Maafkan saya karena merusak diri saya sendiri dengan obat-obatan, saya melakukan ini bukan tanpa alasan."

"Saya harap kalian memaafkan saya." Ucapnya dengan rasa bersalah.

Dering handphone milik pria tersebut berbunyi.

"Halo."

"Dok ada pasien darurat, kami membutuhkan anda!" Ucap seorang perempuan dari sebrang telepon dengan panik.

"Baiklah, saya akan segera kesana." Jawab pria tersebut dengan tegas dan langsung menutup panggilan telepon.

Ia mematikan rokok nya dan bergegas masuk kedalam rumah sakit.

"Kembali bekerja." Gumamnya sambil menghela napasnya.

***

Pria tersebut bertemu dengan perempuan yang meneleponnya tadi di depan ruangan UGD.

"Pasien sudah ada di ruangan UGD dok." Ucap perempuan itu dan hanya diangguki oleh pria tersebut.

Pria tersebut langsung masuk kedalam ruang UGD untuk menangani pasien.

Hampir satu jam pria tersebut menangani pasien yang ada di dalam ruangan UGD.

Saat ia keluar dari ruangan UGD, ia melihat sudah ada keluarga pasien.

"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan khawatir dan di tenangi oleh pria paruh baya di sampingnya.

"Jadi begini nyonya dan tuan, anak kalian tertusuk di bagian perut yang lumayan dalam dan mengakibatkan kekurangan darah. Tapi tuan dan nyonya tenang saja karena rumah sakit ini masih tersedia banyak stok darah, jadi anak kalian selamat." Ucap dokter muda atau pria tersebut sambil tersenyum ramah.

"Syukurlah." Ucap pasangan itu dengan lega.

"Pasien akan dipindahkan ke ruangan rawat." Ucap dokter muda itu lagi.

"Kami sangat berterima kasih dok." Ucap Pria paruh baya itu dan diangguki oleh wanita paruh baya di sampingnya.

Dokter muda itu hanya tersenyum sebagai jawaban dan kemudian pamit kepada orang tua dari pasien yang baru saja ditanganinya.

"Hari ini jadwal saya selesai kan?" Tanyanya kepada suster perempuan yang tadi meneleponnya.

"Benar dok." Jawab suster perempuan itu dengan sopan.

Pria tersebut hanya mengangguk dan melepaskan jas dokter, kemudian langsung berjalan pergi dari hadapan suster perempuan itu.

"Main nyelonong pergi aja tuh dokter, untung ganteng." Gumam suster perempuan tersebut.

Saat pria tersebut akan keluar dari rumah sakit tiba-tiba ada seorang perempuan yang memanggilnya.

"Dokter Raiden, tunggu!" Ucap seorang dokter perempuan bernama Serena memanggil pria tersebut atau yang memiliki nama asli dokter Raiden Mahawira.

ARSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang