28. Sifat yang berbeda

586 71 7
                                    

"Ughh..." Lenguh seorang remaja tampan yang baru saja bangun dari tidurnya.

Perlahan matanya mulai mengerjap pelan dan kemudian duduk diatas kasur dengan wajah tak percaya.

"Aku? I-ini nyata? Aaa tidak! Aku hanya akan satu hari disini dan kemudian kembali lagi kesana!" Dengan mengangguk mantap dengan wajah serius.

Brak!

"Kak!" Teriak remaja yang sangat mirip dengan dirinya sembari memasuki kamar dengan tak biasa.

"Rashaka? Itu kembaran ku kan? Sungguh? Akhirnya aku bisa melihatnya secara langsung!" Pikir Arshaka asli, ya sekarang ini Arshaka yang asli sedang ada di dalam tubuhnya sendiri.

Namun itu hanya satu hari saja karena itu permintaan Arshaka sendiri dan Raiden hanya mengiyakan hal tersebut, asal ia bisa bersantai sejenak untuk menenangkan pikirannya walaupun itu hanya sebentar saja.

"Kak! Kenapa bengong ihh, di panggil-panggil dari tadi nggak nyaut-nyaut." Ucap Rashaka sembari duduk di depan Sang kembaran dengan bibir yang mengerucut lucu.

Tanpa sadar Arshaka terkekeh pelan dan tanpa sadar juga cairan bening seperti kristal turun begitu saja dari pelupuk matanya.

Tentunya Rashaka yang ada di depan Arshaka merasa sangat panik dan juga khawatir karena tiba-tiba sang kakak kembarnya menangis.

Rashaka menggenggam kedua tangan Arshaka dengan wajah khawatir dan panik, sembari berkata. "Kakak kenapa nangis? Rasha punya salah sama kakak? Maafin Rasha yaa, Rasha janji deh nggak akan dobrak pintu kamar kakak lagi."

Arshaka menggelengkan kepalanya masih dengan air mata yang terus mengalir, ia langsung saja mendekap tubuh Rashaka.

"Kakak kangen sama kamu dek" Ujar Arshaka pelan namun masih bisa terdengar oleh Rashaka.

Dan Rashaka entah kenapa juga merasakan perasaan rindu, ia sedikit bingung kenapa ia merasa rindu dengan Arshaka padahal kan dia setiap hari selalu bersama sang kakak kembar tapi entah kenapa ini rasanya sangat berbeda.

Ia benar-benar sangat merindukan kakak kembarnya ini.

Rashaka membalas pelukan dari Arshaka dengan erat, ia juga berkata. "Rasha juga kangen kakak, entah kenapa rasanya berbeda. Rasha benar-benar sangat merindukan kakak, walaupun kita tiap hari ketemu."

Tiba-tiba dari arah pintu kamar Arshaka masuklah pasangan pria dan wanita yang tak lain adalah Rosella dan Arga, yang notabene ayah dan ibu mereka.

"Ehh apa nihh, ditungguin dibawah nggak keluar-keluar ternyata lagi peluk-pelukan yah." Ucap Rosella mengagetkan mereka berdua.

Mereka berdua pun menoleh secara bersamaan masih dengan saling memeluk kearah pintu.

"Ehh?"

"Itu ayah sama bunda kan? Akhirnya aku bisa lihat mereka juga, Kak Raiden! Makasihh banyakk!" Pikir Arshaka dengan senang saat melihat kedua orangtua kandungnya.

"Iyaa nihh masa bunda sama ayah nggak diajak sihh" Ucap Ayah Arga dengan wajah cemberut yang tidak cocok dengan wajah sangarnya.

Arshaka dan Rashaka saling pandang dan kemudian tertawa sembari merentangkan salah satu tangan mereka berdua agar Bunda dan Ayah mereka juga ikut berpelukan.

Rosella dan Arga tersenyum sembari sedikit berjalan cepat kearah anak-anaknya.

Mereka pun berpelukan bersama-sama seperti teletabis, hehe lucu bukan? Akhirnya mereka bisa bersatu kembali walaupun itu hanya sebentar.

Tapi sungguh, baik Arshaka maupun Raiden sangat bersyukur karena akhirnya Arshaka bisa berkumpul kembali dengan keluarganya, walaupun nantinya Raiden akan kembali ke dalam tubuh Arshaka untuk melanjutkan hidup remaja itu.

Tapi Raiden di alam bawah sadarnya juga bahagia karena sekian lamanya akhirnya ia bertemu juga dengan kedua orangtuanya, Raiden tak bisa untuk tidak menahan air matanya untuk turun.

Dan ia juga terus menerus mengucapakan syukur kepada Tuhan karena telah mempertemukannya dengan orangtuanya yang telah lama tiada.

Walaupun mereka berdua tau bahwa pertemuan mereka dengan keluarga masing-masing hanya bisa bertahan sebentar, tidak untuk selamanya.

Tapi tetap saja mereka sangat bersyukur!

Arshaka asli yang bersenang-senang dengan keluarga kandungnya selama seharian penuh.

Sedangkan Raiden berkumpul bersama menceritakan kehidupannya selama kedua orangtuanya tiada, tentunya dengan beberapa candaan agar suasana di sana tak terlihat sedih.

****

Huaaa akuu balikkk lagii buatt lanjut ini cerita wheheh.

Maapkan hamba kawan-kawan sudah tidak pernah update whehe

Udahh aghh, byee byee


Thanks all!

See you all~

ARSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang